Saturday, June 27, 2020

Sudah Khatam-kah?



Bismillaah

Perintah Allah yang pertama kali diberikan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah iqra, bacalah. Perintah membaca ternyata sangat penting sekali kaitannya dengan pencapaian ilmu dan wawasan seseorang. Terbukti, dengan membaca, kita semakin bertambah ilmu. Ilmu yang kita miliki berpengaruh juga terhadap amal ibadah atau muamalah yang kita lakukan. Dengan ilmu, kita terhindar dari kesalahan. InsyaaAllah.


Sebagai muslim, tentunya perintah membaca yang harus kita utamakan adalah membaca Alquran, sebelum membaca yang lainnya. Bahkan, kita dianjurkan untuk memulai hari dengan membaca Alquran. Apabila sebelum memulai aktivitas rutin, kita sempatkan untuk membaca Alquran, InsyaaAllah akan datang keberkahan dari Allah di sepanjang hari dan aktivitas kita pun berjalan lancar. InsyaaAllah.


Saat ini, alhamdulillaah, sudah banyak kaum muslim yang mulai merutinkan tilawah Al Qur'an. Banyak komunitas yang memotivasi kegiatan itu, salah satunya ODOJ (One day one juz). Saya bukan anggota komunitas tersebut, tetapi teman saya banyak yang bergabung di sana. Alhamdulillaah, setelah bergabung di komunitas tersebut, mereka jadi termotivasi untuk tilawah Al Qur'an minimal 1 juz sehari. Sehingga dalam satu bulan, diharapkan bisa khatam satu kali.



Salah seorang teman yang bergabung di komunitas tersebut, telah menginspirasi saya. Berkaitan dengan aturan yang ada di komunitas tersebut, apabila seorang muslimah haid, maka dia tidak dianjurkan untuk tilawah. Sebagai gantinya, dia boleh tasmi'  (mendengarkan murottal) atau membaca terjemahannya. Sama seperti tilawah, saat haid pun, dia harus tasmi' atau membaca terjemahan sebanyak satu juz.


MasyaAllah, dari kebiasaan itu, kini dia sudah berkali-kali berhasil mengkhatamkan bacaan terjemahan Al Qur'an. Inilah yang membuat saya terinspirasi. Betapa selama ini, saya hanya semangat dalam tilawah Al Qur'an, kadang-kadang juga menghafal. Tetapi tidak pernah terpikir untuk mengkhatamkan terjemahannya. 


Padahal, sebagai seorang ajam (non Arab), kita belum paham dengan bahasa Arab, bahasa Al Qur'an. Sehingga, sudah seharusnya kalau ingin memahami isi Al Qur'an, kita pun harus membaca terjemahannya. 


Setelah membaca terjemahannya, diharapkan kita dapat memahami isinya. Kalau sudah paham isinya, kewajiban selanjutnya adalah mengamalkan apa yang ada di dalam Al Qur'an. Dengan demikian, semoga kita bisa seperti Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang akhlaknya seperti Al Qur'an berjalan. Aamiin ya rabbal'aalamiin.



No comments: