Thursday, June 11, 2020

Belajar Menjahit


Bismillaah

Sore itu gadis kecil saya, Nafa, minta saya untuk menjahitkan bonekanya yang sobek. Boneka panda pink kesukaannya itu sobek di bagian ketiaknya. Dengan beberapa jahitan, alhamdulillaah, selesai juga. Badan boneka kembali tertutup rapi, tidak bolong seperti sebelumnya.


Saat saya mau memasukkan benang ke dalam jarum, dia menawarkan diri untuk membantu. Wah, kesempatan, ini! Mumpung dia semangat, saya berikan benang dan jarum kepadanya. Beberapa kali dia mencoba. Gagal lagi, gagal lagi. Sampai berkali-kali. Saya berusaha sabar menunggu. Akhirnya dia menyerah dan memberikan benang serta jarumnya kepada saya.


            Selesai menjahit si panda, saya menawarinya untuk belajar menjahit. Dengan antusias, ia menyambut tawaran saya. Lalu saya siapkan kain bekas pakaian bayinya dulu yang imut, benang, dan jarum. Saya minta ia untuk memasukkan benang kembali. Sama seperti tadi,  berkali-kali ia berusaha samapai merasa lelah. Istirahat sebentar, lalu mencoba lagi. Tetapi tetap tidak bisa. Akhirnya saya ambil alih.


            Setelah benang berhasil dimasukkan ke dalam jarum, saya contohkan cara mengikat ujung benang agar nanti saat digunakan untuk menjahit tidak lolos dari kain jahitannya. Setelah itu saya contohkan cara menjahit. Kali ini saya mengajarinya tusuk feston. Setelah dua kali contoh, ia mulai mencoba, sambil saya bimbing.


            Benang pertama habis. Lalu kami memotong benang berkutnya. Kembali saya minta ia untuk memasukkan benang ke jarum. Tetap belum berhasil. Memang sih, jarum dan lubangnya terlalu kecil. Jadi wajar kalau ia kesulitan. Setelah benang berhasil dimasukkan ke jarum, ia mengikat sendiri ujung benangnya, dan mulai menjahit. Alhamdulillah sudah mulai bisa tanpa bimbingan. Walau masih belum rapi, ia senang sekali bisa menjahti. 


Esok harinya, ia bercerita dengan bangganya bahwa tadi dimintai tolong oleh embahnya untuk menjahit bantal yang sobek. Dengan senangya ia berkata, “Untung aku udah belajar jahit!”  Alhamdulillaah, senang rasanya bisa mengajarkan satu life skill ke anak-anak. Semoga bermanfaat untuk masa dewasanya nanti, aamiin.


Masa lockdown ini benar-benar berarti buat kami sekeluarga. banyak waktu yang bisa kami isi bersama untuk semakin menguatkan bonding di antara kami. Alhamdulillah selalu ada hikmah yang bisa kita petik dari setiap masalah dan ujian yang diberikan Allah kepada kita.

No comments: