Sunday, November 28, 2021

Kenangan Isoman

Bismillah


Hampir satu bulan kami menjalani isoman (isolasi mandiri) karena terkena covid-19. Berawal dari abinya yang positif pada tanggal 23 Juni. Lalu menyusul saya dan Mufid pada tanggal 27. Dua hari kemudian Nisa, Nafa, dan ibu juga positif.


Alhamdulillah, ada ruangan yang bisa digunakan isoman, sehingga tidak perlu ngontrak rumah atau ke rumah sakit. Ruangan itu terletak di sisi kiri rumah, antara dapur bersih dan dapur kotor. Tidak tertutup rapat karena bagian depan dan belakang belum ada temboknya. Jika malam tiba, dingin. Namun bila siang hari panas karena sinar matahari langsung masuk tanpa ada penghalang. Selain itu juga karena atapnya terbuat dari asbes. 


Karena ruangan terbuka, selain harus melawan dingin, kami pun harus tahan dengan gigitan nyamuk yang kadang membuat kami sulit tidur. "Obat nyamuk" bakar pun sudah dinyalakan di beberapa tempat, tapi tetap saja masih berseliweran. Alhamdulillah, meski begitu kami tetap bersyukur karena masih bisa bersama-sama dan bisa serumah dengan anak yang tidak terpapar. Tenang rasanya.


Kegiatan selama isoman terbilang cukup membosankan. Meski di belakang kami ada kebun yang bisa digunakan untuk bermain, tetap saja ada kebosanan. 


Untuk mengusir kejenuhan, Mufid dan Nafa berinisiatif membersihkan kolam ikan yang sudah kering. Berdua mereka bekerja sama menyikat lantai dan dinding kolam. Membawa air dari tengah kebun dan menuangkannya ke kolam. Tak ada rasa letih yang terlihat dari wajah mereka. Justru riang gembira mereka melakukan itu semua. Padahal, saya yang menyaksikan merasa khawatir kalau mereka kecapekan dan sakit lagi.


Alhamdulillah mereka baik-baik saja. Justru beberapa hari setelah dinyatakan negatif, mereka malah sakit campak. Sampai-sampai kakaknya berpikir, ini karena mereka membersihkan kolam. Mungkin kecapekan atau terkena kuman yang ada di sana. Tapi ternyata, kakaknya, Hakim, juga sakit. Dan, beberapa hari kemudian kami dapat kabar bahwa tetangga pun sakit campak. 


Selama isoman, kegiatan kami jadi sangat teratur dan disiplin. Shalat di awal waktu, makan tiga kali sehari dan selalu makan bersama, berangkat tidur pun bersama-sama. Satu tidur, yang lain juga tidur. Berbeda dengan keseharian saat keadaan normal. Makan sendiri-sendiri, karena laparnya tidak bersamaan. Kadang juga ada yang malas makan. Hanya shalat yang, alhamdulillah, selalu berjamaah. 


Alhamdulillah, akhirnya selesai sudah isoman. Dan, alhamdulillah kami semua sembuh dari covid-19. Terima kasih ya Allah atas segala nikmat yang Engkau berikan kepada kami. Semoga kami menjadi hamba yang pandai bersyukur. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲🏻