Sunday, May 14, 2017

Daun Kesayangan

Bismillaah

"Waah, cantik sekali!" seru Devi saat berpapasan denganku di tangga kampus.
"Terima kasih", jawabku dengan hati berbunga-bunga. Siapa, sih, yang nggak ge-er, bila dipuji seperti itu?
"Eh, maksudku, brosmu itu, lho. Cantik dan imut. Beli di mana? Harganya berapa?" celotehnya membuatku mengkerut seperti pohon putri malu yang tersentuh. Diriku yang tadi sempat melayang, tiba-tiba jatuh dan terhempas. Sakit!

"Oh, ini?" dengan susah-payah, kucoba menjawab pertanyaannya sedatar mungkin. Padahal di dalam hati, perasaanku sudah tidak karuan. Antara malu dan salah tingkah. Bagaimana tidak? Devi terkenal sebagai mahasiswi yang cantik, pintar, modis, tapi pendiam. Dia hanya berbicara seperlunya saja. Jadi, kalau aku sampai ge-er saat mendengar pujiannya, wajar, kan?

"Iya, bros itu beli di mana?" tanyanya lagi, tak sabar ingin segera mendapat jawabanku.
"Ini hadiah dari Om-ku yang baru pulang dari Australia. Aku tidak tahu, beliau di mana dan harganya berapa," ujarku berusaha menjawab rasa ingin tahunya.

***

Sejak percakapan dengan Devi itu, aku semakin sayang pada bros baruku itu. Bros berbentuk selembar daun kecil dengan bahan dasar perak itu tak pernah lepas menghiasi kerudungku. Membuat kepercayaan diriku semakin meningkat.

Namun,  kebersamaanku dengan bros daun perak itu tak berumur lama. Tiba-tiba saja, bros itu hilang dan pergi entah kemana. Sedih rasanya. Hingga sejak itu, aku tak mau memakai bros lagi. Kerudungku polos. Hanya peniti yang tersemat di sana. Tak ada lagi bros yang selama ini sudah membuatku lebih percaya diri. Kini tinggal kenangan.

Sejak hilangnya si daun perak kesayangan itu, aku jadi lebih berhati-hati dalam menyukai suatu benda. Tak kan lagi berlebihan dalam mencintai sesuatu. Sekadarnya saja. Sedang-sedang saja. Juga tak lagi terlalu bergantung pada suatu benda. Karena hanya Allah-lah, tempat bergantung. Sebaik-baik tempat bergantung. Jangan sampai aku bergantung kepada makhluk ciptaan Allah, apalagi kepada benda mati. Na'udzubillahi min dzalik!

No comments: