Friday, October 15, 2021

Selamat Berjuang


Bismillaah

Ini adalah surat dari seorang siswi yang baru lulus. Angkatan Covid kedua, atau angkatan 11, bila dihitung secara normal. Mendapatkan surat cinta dari siswa itu sesuatu banget. Ada rasa bangga, "Oh, ternyata aku berguna juga baginya." Juga ada rasa haru. Setahun hanya bertatap muka di layar hp atau laptop, tetapi saat berpisah, sedih juga. Tak terasa, telah terjalin ikatan hati di antara kita.

Siswi ini merupakan salah seorang yang spesial buat saya. Pada semester 1, prestasinya kurang bagus. Ia pun sering tidak tuntas dalam mengerjakan tugas. Banyak tugas yang diabaikan. KBM (kegiatan belajar mengajar) yang dilaksanakan melalui video conference pun jarang ia hadiri. Saat video call untuk tahfidz, sering mematikan kamera dan keluar sebelum waktunya. Benar-benar menguji kesabaran. 

Saya coba hubungi mamanya dan memberitahukan keadaannya. Mamanya kaget dan merasa bersalah karena selama ini memang kurang memantaunya. Beliau pun koordinasi dengan sang papa mengenai putri mereka tersebut. Kabarnya, siswi tersebut sampai disidang oleh kedua orang tuanya karena kurang disiplin dalam belajar.

Mendengar kabar tersebut, saya sangat berterima kasih kepada beliau berdua yang sangat sigap menangani kasus ini. Hebatnya, mereka tidak menyalahkan saya, atau guru-guru lainnya. Bahkan, mereka meminta izin agar putrinya bisa belajar langsung dengan guru di sekolah karena mereka tidak bisa mendampingi. 

Tetapi, karena saat itu kasus penularan covid sedang tinggi dan khawatir ada kecemburuan sosial dengan siswa lainnya, permintaan mereka tidak bisa diakomodir. Sekolah hanya bisa menyarankan agar putri mereka diberi les tambahan secara virtual.


Tetapi, anaknya tidak mau les tambahan. Akhirnya ya, belajar bersama orang tuanya. Alhamdulillah, sedikit demi sedikit ada perubahan dan perkembangan yang menggembirakan. Dia mulai rajin mengikuti pembelajaran online, dan tugas-tugasnya pun tuntas dikerjakan.

Memasuki semester dua, perkembangannya semakin membahagiakan saya. Saya sampai heran. Di depan teman-temannya, saya sebutkan kemajuan yang telah dia capai. Lalu saya minta dia untuk menceritakan apa yang telah dia lakukan hingga sekarang rajin dañ tuntas mengerjakan tugas. Namun, dia hanya tersenyum simpul, tidak mau bercerita.

Alhamdulillah, semua ini atas izin dan kehendak Allah. Saya bersyukur punya siswi seperti itu. Dan saya bersyukur, Allah telah memberi kesempatan kepada saya untuk belajar. Belajar dari para siswa, dan belajar pula dari para guru serta mentor dan motivator. Di antara mereka yang telah berjasa itu ada Pak Aris Ahmad Jaya (Abco), Mas Fadhil (Sekolah Alam Cikeas), Kang Harri (HCR.id), dan seorang coach yang saya lupa namanya. 


Jazakumullahu khairan katsira. Semoga ilmu yang telah Anda ajarkan kepada saya, menjadi amal jariyah, yang pahalanya akan terus mengalir hingga yaumil akhir. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲🏻