Tuesday, November 29, 2022

Training and School Tour (part 2)



Bismillah

Foto ini diambil dengan background amphitheater. Keren, ya. Mirip yang di film India tentang anak disleksia itu. Dengan latar belakang tanaman hijau, benar-benar ramah mata. 


Setelah puas berfoto, kami melanjutkan perjalanan ke area sekolah SD dan TK yang menggunakan rumah panggung. Berada di sini, serasa sedang liburan di cottage. 

SAC ini benar-benar sangat memperhatikan lingkungan alam. Semua sampah diberdayakan dengan prinsip reuse, reduce, recycle. Sampah daun kering dikumpulkan untuk dibuat pupuk kompos, botol plastik, kardus, kertas bekas, dan semua sampah yang bisa didaur ulang, dikumpulkan di bank sampah. Para siswa yang mengumpulkan barang-barang bekas tersebut, akan diganti dengan uang. 


Di sana juga ada toko pakaian bekas tapi masih layak pakai. Di toko tersebut juga dijual sabun isi ulang. Jika botol bekas sabunnya dikembalikan, kita akan mendapatkan cashback.


Oya, ada juga nursery tanaman. Lengkap, pokoknya. Jadi ingin meniru dan mengaplikasikannya di AHIS. Mantap, kalau bisa terwujud. 


Setelah lelah berkeliling, kami pun kembali ke Function Room dan melanjutkan training sedi kedua. Pada sesi kedua ini, pematerinya adalah Pak Fadhil dan Pak Harfizal. Alhamdulillaah, hari ini saya mendapatkan banyak ilmu dan wawasan serta pengalaman yang luar biasa. Gratis, lagi. MasyaaAllah. Baarakallahu fiikum, para pemateri dan seluruh civitas akademik Sekolah Alam Cikeas. Semoga menjadi amal jariyah dan menginspirasi kami semua.



Ternyata tidak hanya itu, nikmat Allah yang saya dapatkan hari ini. Saya pun, atas izin Allah, mendapatkan hadiah buku karena sudah upload pengalaman hari ini di Instagram.

Ya Allah, semoga dengan banyak nikmat yang Engkau berikan ini, menjadikan saya semakin bersyukur dan menjadi pribadi serta guru yang lebih baik lagi, yang bisa bermanfaat kepada orang banyak, aamiin yaa mujibassaailin 🤲🏻.

Saturday, November 26, 2022

Training and School Tour


Alhamdulillaah, tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah atas nikmat ini, setelah begitu banyak kenikmatan yang tak terhitung. Padahal sudah diinformasikan di grup, tapi qadarullah tidak pernah dibuka, grupnya. H-1 dapat undangan dari admin. Mungkin setelah tidak ada respons di grup, ya. 


Sempat bengong, waktu baca undangan itu. Training offline? Yang teringat hanya, kan ngajar, bukan hari libur. Mana bisa?

Alhamdulillaah, Allah sadarkan hamba yang bodoh ini. Kenapa nggak coba minta izin aja. Ini kesempatan langka; training gratis dengan para pakar, bertemu dengan mereka yang selama ini hanya bisa belajar lewat zoom, dan ... melihat langsung Sekolah Alam Cikeas yang keren itu. 


Alhamdulillaah, kepala sekolah mengizinkan, bahkan disuruh pakai mobil sekolah! Wow, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kaudustakan? 


Sungguh bahagia diri ini. MasyaaAllah, anugerah yang sangat luar biasa. Waktu masuk area sekolah, saya sudah terkagum-kagum dengan suasananya yang adem dan hijau royo-royo. Benar-benar nyaman untuk belajar. Gimana anak nggak senang, kalau tempat belajarnya seperti itu?


Kata salah seorang fasilitator di sana, Bu Ana, di SAC ada berbagai macam jenis tumbuhan. Memang benar, mau cari tumbuhan yang aneh-aneh juga ada. Sudah seperti di Kebun Raya Bogor, bahkan seperti di hutan. Koleksi tanamannya sangat banyak dan beragam. 


Nah, apa saja sih, yang saya lakukan di sana?
Pertama, tentu saja registrasi. Saya diberi souvenir berupa sticker SAC dan kantong kecil dengan logo SAC pula. MasyaaAllah tabarakallah.


Lalu masuk ke ruangan "Function Room". MasyaaAllah, ternyata sudah ada Pak Fadhil. Fadhil Mas Ghufron. Salah seorang guru online sekaligus salah satu inspirator dalam buku saya. Inilah yang membuat saya sangat bahagia. Ya Allah, baru bertemu guru yang inspiratif saja sudah sebahagia ini. Bagaimana rasanya bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Allah 'azza wa jalla😭


Nah, yang tak disangka-sangka lagi, ternyata sudah tersedia welcome drink dan snack buat sarapan. Snack-nya makanan sehat semua: jagung, ubi, singkong, pisang, dan kacang yang semua direbus. Minumnya teh lemon hangat. Yummy 😋


Lalu, dimulailah acara yang dibuka oleh Ibu Direktur, Ibu Kunti. Masih terlihat muda dan cantik. Lalu pemaparan materi oleh Kepala TK, Bu Ine, dan Kepala SD, Pak Kholid. 


Setelah itu School Tour. Kami berkeliling SAC sambil terkagum-kagum tak henti-henti. Selain aneka ragam tanaman yang sudah saya ceritakan di atas, ada juga piagam penghargaan untuk siswa dan guru tiap bulannya. Lalu, ada drainase air yang digunakan untuk menampung air hujan. Diameternya satu meter, dengan kedalaman dua meter. Lubang ini tertutup, jadi aman buat anak-anak. Tak jauh dari sana, ada kran air minum. Jadi ingat waktu di Madinah-Makkah. Kran air minum ada di mana-mana. Bedanya, kran ini memiliki mesin filter di bagian bawahnya dan airnya berasal dari air tanah. Sama juga sih, di Makkah -Madinah juga dari air tanah. Tepatnya air sumur zamzam. Hanya, kandungan air zamzam lebih dahsyat.

Kami menuju Amphitheater. Di sana sedang ada assembly anak TK dan PG. Acara ini diselenggarakan setiap hari Jumat dan menampilkan kelas yang berbeda-beda. Melihat anak TK tampil di panggung, berbicara dengan runtut dan tidak grogi, amazing. Walaupun, tetap saja ada yang kurang fokus, ada yang bengong, ada yang bergerak semaunya sendiri, semuanya tetap enak dilihat dan lucu. 


Setelah performance selesai, kami beranjak menuju SMA. Di sana sedang ada presentasi siswa yang baru selesai magang. Di SAC namanya Real Life Education. Itu merupakan program PBL (project based learning) SMA SAC. Di depan kelas SMA, ada deretan tempat sampah, sebanyak tujuh buah. Masing-masing sudah dipisahkan sesuai jenisnya. Tidak hanya organik dan anorganik. 

Juga ada keranjang botol plastik bekas yang nantinya dijual atau didaur ulang.

Setelah puas mengamati SMA, kami lanjut ke SMP. Di sana, siswanya sedang belajar praktik. Ada Pramuka, membatik, dan ... apalagi ya, lupa. Yang jelas, mereka ditemani oleh guru luar, bukan guru atau fasilitator SAC.


Berikutnya adalah perpustakaan TK dan SD. Di depan perpustakaan ada deretan kursi yang ditulisi dengan berbagai bahasa daerah di Indonesia, yang artinya "silakan duduk". Oya, dalam school tour ini, kami ditemani oleh Bu Ana. Namun, ikut bersama kami, ada Pak Fadhil dan Pak Harfizal. Mereka adalah kepala SMP dan SMA. Berasa jadi orang penting.

Repot banget waktu pengambilan foto ini. Karena kami ingin, kursinya juga terlihat. Sayangnya, tulisan dari berbagai bahasa daerahnya tidak terlihat, ya.

To be continued....