Sunday, June 13, 2021

The 11th Graduation


Bismillaah


Hari ini, Ahad, 13 Juni 2021 adalah hari yang cukup bersejarah untuk siswa kelas 6 SDIT Al Hidayah. Pagi ini, bisa jadi merupakan hari yang tak akan terlupakan dalam kehidupan.  Karena hari ini, mereka harus merayakan hari kelulusan hanya dengan virtual graduation. Rencana untuk melaksanakan wisuda di sekolah hanya tinggal rencana. Efek pandemi yang masih belum berakhir. Bahkan, wisuda kali ini dilakukan dalam keadaan yang kurang menyenangkan. Lima guru AHIS dinyatakan positif Covid, sehingga semua guru dan staf administrasi harus WFH.

Meskipun dilakukan secara daring, secara umum, wisuda kali ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Bila dilihat dari persiapan acara dan komposisi acaranya. Namun secara emosional, wisuda tahun lalu lebih menyedihkan dan mengharukan. Kami harus melepas mereka untuk yang terakhir kali hanya melalui Zoom, dan tidak bisa bertemu kembali.

Sedangkan wisuda kali ini, kami masih bisa bertemu meskipun hanya secara drive thru. Tak masalah, yang penting masih bisa melepas mereka dan foto bersama secara nyata. Tahun lalu, memang bisa bertemu saat pengambilan surat kelulusan. Tetapi hanya dengan siswa perempuan. Dengan siswa laki-laki tidak sempat bertemu karena kelasnya berjauhan.

Virtual Graduation tahun ini dikemas lebih rapi dan lengkap. Dirancang sedemikian rupa agar menyerupai wisuda offline yang biasa dilaksanakan di hotel. MC-nya oleh siswa-siswa kelas 4 dan 5, dan ada prosesi wisuda.

Pada prosesi wisuda, siswa dipanggil satu per satu. Saat dipanggil itulah, orang tua siswa mengalungkan medali kelulusan yang sudah diberikan pada hari sebelumnya. Bersamaan dengan itu pula, di layar Zoom ditampilkan profil siswa tersebut. 

Sebagian besar siswa melaksanakan prosesi wisuda tersebut sesuai prosedur dengan khidmat. Hanya ada beberapa yang melakukan ritual yang berbeda. Ada satu keluarga siswa yang setelah pengalungan medali bukannya cium tangan orang tua, tetapi malah tos. Ada pula yang setelah pengalungan medali posenya bukan memberi salam tetapi malah pose bebas seperti sedang selfie. Bahkan, ada satu siswa yang ketika orang tuanya diminta mengalungkan medali, ternyata medalinya belum disiapkan. Malah bingung harus mencari dulu. 

Selalu ada yang membuat tersenyum di saat suasana khidmat dan mengharukan. Semoga mereka mampu menjaga dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama di AHIS. Mampu istiqamah dalam menjalankan semua kebaikan yang selama ini telah dibiasakan saat sekolah di AHIS. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲.

Tuesday, June 8, 2021

Untuk Apa Menulis?



Bismillaah

Saat ini, sudah semakin banyak orang yang suka menulis. Apalagi sejak pandemi. Karena tidak boleh dan tidak bisa ke mana-mana, menulis menjadi alternatif kegiatan yang tidak kalah asyiknya. Termasuk saya. Salah satu hikmah pandemi, alhamdulilaah saya bisa menerbitkan sebuah buku solo. Sudah lama cita-cita ini terukir, dan baru tahun ini tercapai atas izin Allah. Alhamdulillaah.

Banyak motivasi yang melandasi seseorang untuk menulis. Mungkin, beda orang, beda pula motivasi dan tujuannya. Kalau membaca perkataan Sahabat sekaligus menantu Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam di atas, menulis menjadi salah satu amal jariyah yang mudah-mudahan bisa membahagiakan kita di akhirat. Bahagia karena tulisan kita bermanfaat dan menginspirasi banyak orang. Bahagia karena menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir meski kita sudah tidak ada di dunia.

Mari kita lihat, motivasi apa saja yang membuat seseorang bersemangat untuk menulis.

1. Ungkapan Rasa dan Pikiran
Kebanyakan orang lebih mudah dan lebih suka mengungkapkan perasaan dan pikirannya dengan berbicara dan bercerita kepada teman atau kerabat dekatnya. Namun, tak dipungkiri, ada sebagian orang yang tidak suka dan tidak bisa dengan cara seperti itu. Kelompok kedua ini, akhirnya memilih untuk menuliskan segala apa yang dia rasakan dan pikirkan. 

Melalui tulisan, mereka bisa bercerita banyak hal. Melalui tulisan, mereka bisa menuangkan ide-ide brilian yang kadang tidak terpikirkan oleh kebanyakan orang di luar dirinya. 

Tulisan telah menjadi sarana yang tepat untuk menuangkan rasa dan ide sehingga bisa dipahami oleh orang lain. Tulisan pun dapat menjadi sarana curhat sehingga masalah yang dihadapi tidak hanya disimpan sendiri. Tulisan bisa menjadi terapi untuk menghilangkan kesedihan dan menguraikan masalah dengan jernih.

2. Menebarkan Kebaikan
Bayangkan bila para ulama dahulu tidak menuliskan ilmu yang mereka miliki. Bayangkan bila Imam Bukhari, Imam Muslim, dan yang lainnya tidak menuliskan hadits yang telah mereka teliti. Bayangkan bila para ilmuwan tidak sempat menuliskan penelitian dan ilmu pengetahuan yang telah mereka kembangkan. 


Mungkin, hari ini, kita tidak tahu bagaimana beribadah dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Mungkin, hari ini, kita tidak akan pernah tahu betapa indah dan mulianya akhlak Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Bisa jadi, hari ini,kita tidak pernah tahu betapa megahnya alam semesta ciptaan Allah dan berbagai ilmu yang ada di dalamnya.


Maka, menulis menjadi sesuatu yang sangat penting, sangat urgent. Meskipun kita bisa menyampaikan sesuatu dengan lisan kita, namun jangkauannya tak akan seluas dan sekekal tulisan. Tulisan para imam yang hidup puluhan bahkan ratusan lalu, masih bisa kita nikmati hingga detik ini. 


Selain itu, tulisan yang kita wariskan, semoga menjadi amal dan ilmu jariyah. Sehingga, meskipun kita sudah tidak ada lagi di dunia ini, tulisan kita masih dibaca oleh orang banyak. Dan, semoga itu menjadi pahala yang terus mengalir hingga yaumil akhir, menjadi salah satu amalan yang akan menyelamatkan kita dari siksa api neraka. Aamiin.


3. Menyalurkan Hobi
4. Mendatangkan Rezeki



Friday, June 4, 2021

Launching Perdana


Bismillaah

Pertama kali dalam hidup saya, bisa launching buku dan bedah buku kecil-kecilan hasil karya sendiri. Biasanya, kalau ada acara bedah buku, saya hanya sebagai peserta. Paling hebat jadi panitia. (Dulu waktu kuliah). Nah, sekarang, saya sebagai pembicara. Wow, MasyaAllah. Amazing!!!

Ya, alhamdulilaah, hari ini adalah hari istimewa dan hari yang cukup penting dalam hidup saya: Launching buku perdana. Meskipun launching-nya rame-rame -ada tiga buku yang di-launching- tetap saja terasa sangat spesial. Bahkan, saya sampai deg-degan dan gemetaran. Grogi, khawatir tidak bisa berbicara dengan baik di depan hadirin. Ditambah lagi khawatir dengan sinyal yang suka kabur-kaburan. Lengkap sudah. Sampai-sampai jantung ini berpacu lebih cepat dari biasanya.


Sebelum acara berlangsung, saya gladi bersih dulu dengan panitia, yaitu Mbak Kuni Hamda, putri Pak Cah dan Bu Ida. Agak lama juga saya men-setting tempat dengan arahan beliau. Dan, karena di sekolah dan saya juga belum berpengalaman, alhasil setting tempatnya ala kadarnya. Apa yang ada di kelas, itulah yang saya gunakan. Untuk men-display buku supaya terlihat di layar, saya menggunakan kursi yang disusun plus buku dan kardus. Begitu pun untuk tempat webcam-nya. Karena dia tidak bisa menempel dengan kokoh di laptop, akhirnya diletakkan di meja. Itu pun harus dialasi kardus juga karena kurang tinggi. 

Dan, lihatlah hasilnya. Dibandingkan dengan dua orang teman yang lain, setting tempat saya paling sederhana. Hanya saya, dan buku saya. Sedangkan teman-teman yang lain punya background yang memang siap untuk tampil di publik. Bahkan, Bu Ida pakai hiasan bunga dan buku-buku hasil tulisan beliau. Begitu pula Bu Muzna. Kalau saya? Ya, seperti keseharian saya: sederhana dan apa adanya, tanpa make up apa pun. 

Saat diberi kesempatan bicara pun, saya juga paling sebentar dan paling simpel. Tidak bertele-tele, panjang kali lebar. 

Di tengah-tengah acara, ada panggilan kalau guru kelas 6 ada rapat. Waduh. Tambah tak karuan pikiran saya. Ingin izin, tapi tidak mungkin. Sedangkan teman-teman yang lain masih menikmati acara. Terlihat dari cara bicara mereka yang santai dan menjelaskan masalah dengan detail. Sedangkan saya? Karena pikiran sudah terpecah-pecah, akhirnya bicara seadanya saja. 

'Alaa kulli haal. Saya sangat bersyukur kepada Allah atas anugerah-Nya, telah memampukan saya untuk menulis dan menerbitkan buku. Selain itu, bisa di-launching oleh Pak Cah, itu suatu kehormatan yang tiada tara. Ternyata beliau sama ramahnya dengan istrinya, Bu Ida. MasyaAllah, baarakallahu fiikum Pak Cah dan Bu Ida. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan kepada Anda berdua, sehingga semakin banyak menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan kepada masyarakat.

Oya, buku Bu Ida Kusdiati, Aisyah, bercerita tentang kehidupan beliau dalam versi fiksi. Sedangkan Bu Muzna, ada dua buku yang berisi puisi dan kisah berhikmah. Semuanya tentang perjalanan hidup beliau. Begitu pun buku saya. Tentang perjalanan saya selama menjadi guru selama lebih dari 20 tahun. 

Semoga buku kami bisa memberikan manfaat kepada diri kami sendiri dan juga orang lain yang membacanya. Semoga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga yaumil akhir. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲.


Thursday, June 3, 2021

Nulis? Buat Apa?

Bismillaah

Banyak orang yang tidak tertarik dengan kegiatan tulis-menulis. Mereka menganggap, menulis itu identik dengan belajar, jadi hanya dilakukan oleh mereka yang sedang di duduk di bangku sekolah. Nah, apa asyiknya belajar? Mending main game, nonton YouTube, atau berselancar di dunia maya, atau kegiatan fisik yang lebih seru dan menantang, seperti gowes, berenang, bermain bola, memasak, dan lain-lain.

Namun, bagi saya, menulis merupakan keasyikan tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan kegiatan lainnya. Dan, seiring berjalannya waktu, menulis tidak hanya sekadar hobi tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan. Kalau sehari tidak menulis, seperti ada sesuatu yang kurang.

Menulis telah saya lakukan sejak masih di bangku SD. Waktu itu saya sekolah di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) Mrisen. Saat itu, menulis menjadi salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan. Sedih, kesal, kecewa, bahagia, semua saya tulis di buku harian. Ya, saat itu, saya baru mampu menulis di buku harian. Saya yang introver, kata orang-orang, sangat cocok dengan kegiatan menulis ini. Saya lebih bebas mengekspresikan diri tanpa malu dan takut ditertawakan oleh orang lain. Tambah lagi, saat itu saya termasuk anak pendiam yang tidak akan bicara kalau tidak ditanya.

Menginjak bangku SMP, saat itu saya sekolah di MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Klaten, menulis buku harian masih menjadi aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, saya juga mulai suka menulis puisi. Ini berawal dari terpilihnya saya untuk ikut lomba membaca puisi mewakili sekolah. Sejak saat itulah membaca dan menulis puisi menjadi hobi.

Ketika SMA, saya sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Klaten, saya memiliki guru yang punya profesi sebagai wartawan. Alhasil, kemampuan menulis saya semakin terasah atas bimbingan beliau. Ditambah lagi, saya memiliki seorang guru bahasa Indonesia yang sangat kompeten. Ini membuat saya tidak hanya bisa menulis, tetapi juga memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bersyukur sekali bertemu dan berkesempatan belajar dengan guru-guru hebat, membuat saya percaya diri untuk mengirim tulisan ke media massa. Alhamdulillaah, dua tulisan dimuat, satu puisi mendapat juara, meskipun hanya juara harapan.

Sayangnya, nyali untuk mengirim tulisan ke media itu tidak berlanjut saat mulai kuliah. Aktivitas menulis saya kembali ke awal: menulis catatan dan puisi di diary. Tak ada perkembangan berarti. Justru kemunduran yang saya alami.


Alhamdulillaah, di akhir tahun 2015, setelah puluhan tahun tak menulis dengan serius, saya bertemu dengan grup kepenulisan di Facebook. Dari sanalah saya bergabung dengan One Day One Post yang didirikan oleh Bang Syaiha. Jazakallahu khairan katsira. Inilah era baru kepenulisan saya. Yang tadinya menulis sekadar meluapkan rasa di dalam dada, menjadi motivasi yang hingga saat ini membakar diri untuk terus menulis.


Bersambung, InsyaaAllah

Wednesday, June 2, 2021

Belajar dari Dena Ibrahim

Inilah 8 hal yang akan membawa kamu menuju Kesuksesan.InshaAllah

1. TUJUAN / MIMPI BESAR

Seseorang yang memiliki TUJUAN. Ia akan benar-benar memperjuangkannya. 

Tidak peduli akan banyaknya penolakan. Karena ia terus berusaha tanpa menyerah.

Dan Tujuan ini juga yang membuat kita kembali ke awal. Ketika suatu hari, kita coba menyimpang.

.
.

Tujuan itu cambuk, ketika mulai lelah. 

.
.


Dan TUJUAN akan menjadi pemicu semangat ketika jalan yang kita pilih dirasa stagnan.
Tulisan yang bisa mempengaruhi pikiran orang untuk "membeli" produk ada cara nya.

Bahkan sebagian besar orang mengenal istilah covert selling, soft selling, story selling, hypnoselling, dll yg intinya sama

Mempengaruhi orang untuk membeli produk yang kita promosikan.

istilah diatas ini gak akan jauh dari yg namanya copywriting

Apa sih sebenernya Copywriting itu?  adalah sebuah seni menulis, yang intinya kita jualan namun dibungkus dengan bahasa menarik dan bumbu cerita, yg orang gak sadar bahwa diujung cerita mereka bakalan beli sesuatu

Jadi, Copywriting ini, kalau sudah terlatih, kita akan bisa menggunakan daya imajinasi berdasarkan apa yang kita lihat, sentuh dan rasa untuk membuat cerita dengan ending kita jualan sesuatu

Bisa disisipkan link jualan kita diakhir kalimat.

Intinya, ilmu ini, bisa kita gunakan untuk menjual banyak hal.
Interaksi Maksimal, akan semakin menguatkan posisi kita di Facebook

Semakin banyak yang like dan komen. Maka postingan kita makin tersundul. 

Makanya postingan orang-orang beken di FB kok kayanya naik terus menerus ya. 

Ya karena dari edgerank FB. Ketika postingan sudah mau tenggelam. ada yang Like Komen. Maka naik lagi

Ada yang share, naik lagi
Nah gimana caranya banyak yang Like dan Komen?

Kakak wajib melakukan hal yang sama. Agar ada silahturahmi yang terwujud. Ada keakraban yang menggiring orang lain untuk melakukan hal yang sama di postingan Kakak.


2. Jalin Silahturahmi dengan Baik.

Sebagai Pebisnis online, khususnya pengguna Facebook. Kakak pasti pernah alami ini.

Sudah sering Like dan Komentar. Tapi kok masih sepi aja ya postingan. Mereka kemana ya. Kok gak berbalas?😁

Bertepuk sebelah tangan tuh sakit loh, tapi gak berdarah. Uhuuy

.
.


Kalo Friendlist diibaratkan tetangga. Maka, tetangga yang gak mau menyapa ini. Adalah tetangga yang semaunya banget.

Gak pernah tegur sapa. Tapi giliran jualan. Asal masuk aja ke rumah.

Di FB pun gitu. Orang-orang yang interaksinya kurang baik. Yang jarang sapa teman FB lainnya dengan like dan komentar.

Tapi isinya jualan terus...

Berpotensi diunfren oleh teman FB nya.

Boro-boro diborong, belanjaannya😁
Itu jauh lebih beretika. Ketimbang kakak SPAM Broadcast jualan bertubi-tubi tanpa perkenalan

Atau SPAM jualan di grup orang lain.

Atau bahkan menculik orang lain masuk ke grup jualan kakak.

3. KONSISTEN MENAMBAH DATABASE terTarget

Di Fesbuk jumlah pertemanan sampai 5000. Dari 5000 ini kita wajib rajin sortir. Mana akun-akun yang masih aktif atau tidak

Mana akun yang rajin menyapa, mana yang tidak

Mana akun mantan mana masa depan. Ihiiiwww

Untuk mendapatkan Frenlist tertarget kakak bisa mendapatkannya di Grup grup yang sesuai dengan Niche jualan kakak

Dan di grup ini. Mayoritas dari kita adalah pebisnis online.
Pebisnis online mau tidak mau.
Suka tidak suka. Mereka harus bisa menulis status yang menceritakan tentang produknya, dengan tujuan agar pembaca tertarik lalu interaksi dan transaksi.

Mengapa harus bisa menulis?

Karena berjualan online tidak sama dengan jualan offline.

Di offline mereka bisa pegang barang yang Kaka jual. Bisa lihat. Bisa dibolak-balik

Tapi di online tidak bisa seperti itu.

Ghoib. Jauh. 

Dan satu satunya yang bisa membangun rasa percaya dan tertarik dari calon pembeli adalah dengan tulisan kita.
Lalu saya minta kakak menulis dengan beberapa ketentuan:

Tanpa singkatan
Dengan Paragraph
Perhatikan titik koma
Tanpa bahasa Alay

Karena jika kakak menggunakan itu. Khawatir makna yang kakak maksud tidak sampai ke pembaca

Pesan dalam tulisan itu. Tidak tergambar dengan baik

Maksud kita apa. Yang ditangkap pembaca apaaa

Bertepuk sebelah tangan😔😆


4. Beri INFORMASI BERMANFAAT, EDUKASI Atau TULISAN motivasi/pengingat diri

Contoh : Pengingat diri
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=776250142866963&id=100014459520009

Atau jika kakak agak kesulitan mencari ide menulis dengan bahasa sendiri

Bisa mencari artikel bermanfaat lainnya.


https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=769304130228231&id=100014459520009

Tulisan atau artikel artikel yang kita posting. Usahakan juga sesuai dengan kebanyakan Frenlist.

Mengapa hal-hal penting ini perlu kita posting.

Karena setiap tulisan mencerminkan kepribadian. Tulisan yang baik juga memberi dampak baik bagi pembacanya. 

Kita semua tentu mau kan berkontribusi dalam kebaikan?

Meskipun ya... Kebanyakan tulisan keluhan, curhat pribadi lebih banyak yang like dan komentar dibanding tulisan manfaat

Tapi disanalah keikhlasan kita teruji. Sejauh mana hati kita mantap berbagi manfaat
Dulu, ketika saya jualan buku. 

Maka setiap hari saya buka grup kepenulisan. Atau FP penulis ternama.

Karena orang yang suka menulis, mereka pasti suka baca. Dan disanalah mereka saya add menjadi Frenlist 

.
.

Begitu juga ketika saya jualan kosmetik. Maka grup yang saya kunjungi adalah Grup perawatan wajah dsb.

.
.
.

Cari calon calon target. Dan add pertemanan. 
Dan kembali ke Poin 2. Jangan lupa Gaspol Interaksinya. Like dan Komen mereka.

Supaya mereka ngeh. Kalo kita ini adalah tetangga barunya yang baik, ramah, manis dan penyayang makanan

*Gak bisa liat makanan nganggur sedikit. Sayang aja rasanya. Wkwkwk

5. UPGRADE DIRI dengan BANYAK BELAJAR DARI PARA MASTAH MENGENAI TEKNIK BARU seperti Copywriting atau Covert Selling.

6. SHARING-SHARING dulu.
SELLING SELLING KEMUDIAN

Mungkin sudah banyak yang tahu. Bahwa saya mengawali Ke eksisan di Facebook (uhuuy)

Berawal dari satu Kulwa ke Kulwa lainnya.

Kulwa = Kuliah WhatsApp

Kalo kata orang, namanya Turun Gunung.😁

Isi materi ke grup-grup atau sekedar hanya menjadi moderatornya.

Dengan kita masuk ke grup-grup. Kita sharing hal bermanfaat berupa materi bisnis atau sebagainya yang dikuasai.

Bisa juga menjadi jembatan dikenal banyak orang.

Tentunya selain itu. Diniatkan
Bahwa setiap ilmu yang kita bagi. Sekecil apapun itu. Bisa jadi sangat bermanfaat untuk orang lain.


Baru kita jualan disana. Bisa dengan terang-terangan atau menggunakan teknik Covert Selling.

Hanya ... Untuk di Sosmed sendiri. Kita juga tidak bisa sekedar menulis harga, kasih gambar lalu diposting

Kenapa ?

Karena gak ada orang yang mau dijualin.

Gak ada orang mau main FB cuma untuk liat orang lain jualan. Gak ada.

Untuk itu para Mastah atau Guru Bisnis Online menyarankan agar kita menggunakan Teknik Menulis Jualan yang terselubung atau tidak terang-terangan jualan.

Tulisan dikemas dan diberi bumbu yang cantik. 

Agar orang lain nyaman membacanya. Hingga terjadilah transaksi

Seni menjual seperti ini menggunakan Copywriting

Berjualan dengan cerita

Berjualan yang tanpa menawarkan

Kalaupun banyak yang typo, salah penempatan titik dan koma.

Ya biarin dulu aja

Tapi...

Saat sudah mau diposting. 
Baru kakak cek dengan otak kiri.

Tulisan itu dibaca lagi.
Ada salah tuliskah? Ada bahasa yang tidak layak disampaikankah?

Titik komanya bagaimana?

Dan tulisan yang ideal adalah... Tidak membuat pembacanya ngos-ngosan karena kita tidak gunakan titik koma yang baik

Dan saya minta untuk tidak ada ujaran kebencian, bully dan nyinyiran.

"Tulislah hal-hal yang baik. Agar tidak ada yang terluka hatinya berkat tulisan kita"

Jangan sampai ada yang mengadu pada RobbNya. Akibat  lisan maupun tulisan kita.

 Diawal menulis.
Kakak bisa gunakan otak kanan dulu. Ini sebelum tulisan diposting ya.

Biarkan kita menulis di wilayah kreatif. Biarkan dia mencurahkan gagasan dan ide yang ada dikepala.

Menggunakan otak kanan contohnya seperti apa?

- Jangan perhatikan tata bahasa atau kesalahan ketik

- Fokus dulu menulis atau ketik. Meski ada kurang huruf

Artinya. Tulis aja dulu. Gak perlu ingat aturan aturan dan kaidah menulis. 

Yang penting nulis😂(Sebelum diposting )


7. Mendekatkan diri kepada-Nya

Sebaik-baiknya Pertolongan. Maka itu adalah Pertolongan Allah.

Maka selalu hadirkan dan libatkan Allah dari setiap keputusan maupun pekerjaan kita.

Mengejar RidhoNya dengan menyayangi dan mensyukuri nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan.

Jalin Silahturahmi kepada Keluarga, kerabat, tetangga. Termasuk yang terpenting adalah orang yang paling dekat dengan kita.

Jangan sampai, yang jauh. Rekan bisnis kita paksakan cari, hubungi, datangi. Tapi, orang yang terdekat. Orangtua, suami dan anak. Justru merasa kehilangan sosok kita.

Ingat ya.. dalam Ridho mereka. Ada Ridho Allah didalamnya😊

Contoh

1. Yuk beli gamisnya. Murah kok. Japri ya yang minat

2. Asik banget jalan-jalan sama gadis kecil. Mumpung hari libur, cuaca juga cerah. Jadi bisa main pasir di pinggir pantainya enak. 
Untung juga pake Aisyah, gamis yang lagi booming banget. Jatuh banget bahannya. Jadi gak gerah dipake seharian

Kalo jadi pembaca. Lebih suka yang mana kak baca iklannya?

1 atau 2?

Yup. Pasti no 2

Tulisan ini mengandung racun jualan. Tapi tanpa penawaran

Ada yang bilang itu Soft Selling. Ada yang bilang juga covert selling.

Saya gak ambil pusing sih. Biarpun namanya beda. Tetep aja gak bikin bubur merah bubur putih. Wkwkw

Gimana caranya Kak Dena biar tulisan kita mengalir?

Biasanya ada tanya ini👆

Dengan kakak menentukan tema apa yang mau ditulis.

Biasanya di PoF setiap hari kami berikan Cluenya. Jadi peserta dipaksa menulis dengan Clue yang kami minta.

Selain Clue ini bisa dijadikan tema menulis. Sekaligus agar kita biasa menggunakan kata kata di luar kata yang biasa digunakan sehari-hari.

Jadi skrg kita tahu, bahwa setiap perbuatan kita akan berbalik. Pastikah? Pasti! Sepasti hukum gravitasi bumi. Benda yang dijatuhkan dari atas pastikah jatuh ke bawah? Pasti!

Gak perlu sedih berkepanjangan sama org yg jahat sama kita, itu akan berbalik ke dirinya kok.  

Dan gak perlu menyesal jika kita sudah berbuat baik ke seseorang. Tapi ia lupa sama kebaikan kita. Yang diinget inget malah orang lain

Tenang aja

Gantinya akan datang dari arah mana saja.

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri." (QS Al Israa: 7)

Terakhir untuk tulisan. Saya minta kakak menulis tanpa kata perintah.

Yup. Karena di Facebook Personal kita dilarang menggunakan hard selling. 

Selain agar friendlist tetap nyaman berteman dengan kita.

Agar tidak terdeteksi oleh Facebook sendiri hingga Block akun kita.

Ingat ya. Facebook beda dengan Marketplace

Facebook adalah tempat kita bersosial media. Bukan selling media.

Untuk itu, bagi pebisnis yang masih ingin menggunakan FB sebagai mesin pencetak uangnya. Wajib terbiasa dengan menulis konten iklannya dengan Copywriting, story' telling atau covert selling

8. SENANTIASA KUMPULKAN ENERGI POSITIF

Ketika kita melakukan kebaikan sekecil biji sawi Maka kebaikan itu akan kembali pada kita.

Pepatah lama juga bilang. Siapa yang menabur kebaikan. Maka ia akan menuai kebaikan. Begitupun sebaliknya.

Adab Menuntut Ilmu

Bismillaah

Hari ini (Senin, 30 Mei 2021) mulai kembali belajar tahsin setelah hampir tiga pekan libur lebaran. Pada pertemuan pertama ini, kembali kami diingatkan oleh Ustadzah Ira tentang adab dalam menuntut ilmu. Walaupun saat ini kita belajar secara online, namun adabnya sana seperti ketika offline.

Hal pertama dan utama yang harus selalu diingat adalah bahwa kita belajar karena Allah. Oleh karena itu, menjaga keikhlasan niat sangat penting agar ilmu yang kita dapatkan berkah dan mendapat ridha  Allah.

Adab yang kedua berkenaan dengan sisi lahiriah, yaitu penampilan. Agar kita mendapatkan ilmu yang berkah, yang kebaikannya terus bertambah, saat menuntut ilmu, usahakan mengenakan pakaian terbaik kita. Jangan mentang-mentang online, maka kita berpakaian ala kadarnya. Kepalanya ditutup jilbab atau mukena, tetapi bajunya you can see, misalnya. 

Hal itu berlaku juga saat kita membaca Al-Qur'an. Meskipun di dalam kamar dan tidak ada orang lain, usahakan saat membaca Al-Qur'an, diri kita tetap menutup aurat. Hal ini sebagai wujud pengagungan kita terhadap Al-Qur'an. Semoga dengan ikhtiar kita dalam menjaga adab, memudahkan kita dalam mempelajari dan memahami ilmu, serta mendapatkan keberkahannya.


Selain memerhatikan adab-adab tersebut, kita pun harus melihat kembali apa tujuan kita belajar, terutama belajar Al-Qur'an. Mungkin masing-masing pribadi memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur'an, ada yang ingin bisa membacanya dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, ada yang ingin lebih dekat dengan Al-Qur'an serta lebih memahaminya. Apa pun tujuan kita dalam jangka pendek, kita harus punya satu tujuan utama yaitu mencari ridha Allah 'azza wa jalla. Dengan tujuan tersebut, insyaaAllah kita akan lebih istiqamah dalam belajar karena belajar Al-Qur'an perlu perjuangan dan pengorbanan. 

Perjuangan untuk bisa memahami hukum-hukum tajwid. Perjuangan untuk bisa melafazkan huruf-hurufnya dengan benar, sesuai makharijul huruf. Perjuangan untuk mengalahkan rasa malas dan malu. Kemalasan sering melanda karena belajar tahsin memang perlu ketekunan, dan sistem belajarnya monoton sehingga kadang membuat jenuh. 

Sedangkan perjuangan mengalahkan rasa malu juga sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Saat membaca huruf per huruf atau ayat per ayat, kita sering salah sehingga harus diulang lagi, diulang lagi. Kadang timbul rasa malu kepada diri sendiri dan teman-teman yang lain, kok salah lagi, salah lagi. 

Lalu, pengorbanan apa yang perlu kita lakukan? Yang pasti, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran. Bagi kita yang bekerja di luar rumah, meluangkan waktu untuk belajar saja sudah penuh perjuangan. Apalagi harus belajar dalam keadaan badan lelah dan butuh istirahat. Sungguh pengorbanan yang tidak mudah.

Namun, semua perjuangan dan pengorbanan itu belum ada apa-apanya dibandingkan apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Meski serangan rudal dan senapan para zionis selalu mengancam, mereka tak pernah jauh dari Al-Qur'an. Membaca dan menghafal Al-Qur'an sudah menjadi pemandangan sehari-hari. Bahkan sambil bermain pun, anak-anak Palestina tetap menghafal.

Oleh karena itu, malu lah rasanya kita bila tidak sebersemangat mereka dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Di sini, kita dalam keadaan aman sentosa, seharusnya tidak ada yang menghalangi kita untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan, kesabaran, dan keistiqomahan dalam belajar Al-Qur'an sehingga nantinya kita mendapatkan ridha Allah. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲.