Saturday, March 4, 2017

Gegara ODOP

Bismillaah

Lebih setahun sudah saya tinggal di One Day One Post (ODOP). Selama itu juga, saya hanya menjadi silent reader. Meski begitu, saya berusaha melakukan tugas yang diberikan baik oleh Bang Syaiha, the founder of ODOP, maupun oleh teman-teman yang lain. Namun, entah mengapa, beberapa bulan terakhir ini, rasanya sulit sekali meluangkan waktu untuk menulis. Tidak seperti saat awal-awal bergabung. Saya seperti pepatah, maaf, "hangat-hangat tahi ayam". Semangat pada awalnya, melempem di kemudian hari.

Saya sempat chatting dengan salah seorang teman alumni ODOP 1. Beliau bercerita tentang alasannya keluar dari kampung ODOP, yang tak perlu saya ceritakan di sini. Cukup saya, alumnus itu, dan Allah yang tahu. Sebenarnya saya punya perasaan dan nasib yang mirip dengannya. Namun, entah mengapa, saya merasa berat untuk meninggalkan ODOP. (Tak bisa ke lain hati, ceritanya.)

Waktu itu saya katakan kepadanya, (kalau tidak salah) meskipun saya hanya silent reader, saya mendapat banyak ilmu dan wawasan, yang tidak saya temukan di tempat lain. Yang saya rasakan dan dapatkan, ternyata tidak hanya tentang ilmu kepenulisan, tapi juga yang lain. Misalnya saja, tentang business online atau Facebook ads yang diajarkan oleh, siapa lagi kalau bukan Bang Syaiha. Hanya saja, saat ini belum ada materi lanjutannya. Meski terseok-seok dalam melakukan tugas, saya tetap bertahan, karena diiming-imingi keuntungan yang sangat menggiurkan, yang sudah didapat dan dinikmati oleh Bang Syaiha. Bisa nggak ya, saya seperti beliau? Sedang menunggu dan menanti ilmu berikutnya.

Sejak di ODOP, saya tidak kudet (kurang update) lagi. Karena warga di sana sangat heterogen, dari yang anak sekolah, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Masing-masing mereka memiliki ilmu dan kelebihan yang sangat bermanfaat bagi saya. Selama ini saya sudah banyak mendapat ilmu, dan juga e-book gratis dari teman-teman yang baik ini. Jazakumullah khairan katsira Bang Syaiha dan temannya ODOP semua.

Hanya saja, saat ini seperti di injury time. Dag-dig-dug. Setelah ada ultimatum dari kepala suku, Bang Syaiha, bahwa bagi yang tidak bisa menulis 10 postingan dalam bulan ini, maka akan dikeluarkan (diusir) dari kampung ODOP. Hua ... Saya termasuk yang diusir nggak ya? Sampai detik ini, belum tercapai target yang 10 itu.

Entah mengapa (dari tadi tanya melulu, nih), mengetahui ultimatum itu, saya bukannya mundur teratur, tapi malah merasa terpacu dan termotivasi. Heran. Kok saya nggak ingin pergi dari ODOP, ya? Serius! Rasa-rasanya, saya sudah falling in love dengan ODOP. Padahal, kalau melihat dan mengetahui prestasi teman-teman yang 'cetarrr', minder diri ini. Saya bisa apa?

Ya sudahlah, yang penting saya masih bisa belajar dari mereka. Sambil berdoa, semoga saya pun bisa seperti mereka. Terima kasih ODOP, terima kasih Bang Syaiha, terima kasih teman-teman. Hanya Allah yang bisa membalas semua kebaikan kalian.
Jazakumullah khairan katsira.

2 comments:

Ciani Limaran said...

Samaaa mbak, klo minder mah saya juga sering, hhaaa...

irma said...

Yup, kita sama mba ^^