Judul buku : Membaca dan
Menulis Seasyik Bermain
Penulis : Ibunda
Aini (Adiyati Fathu Roshanah)
Penerbit : Read!
Cetakan : I, April
2006
Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis
dalam menumbuhkembangkan minat baca-tulis putrinya, Aini. Aini adalah penulis
antologi termuda yang berhasil memecahkan Rekor MURI tahun 2005, saat usianya
baru tujuh tahun. Ini merupakan prestasi
yang sangat membanggakan, mengingat di zaman sekarang, anak-anak di usia yang
sama, lebih asyik dengan gadgetnya dari pada membaca atau menulis.
Dengan bukti kesuksesan yang telah diraih putrinya itulah,
Ibunda Aini membagikan pengalamannya kepada kita. Mengapa ini beliau lakukan?
Menurut beliau, kecerdasan apa pun yang hendak orang tua inginkan, membaca dan
menulis merupakan modal dasar yang utama. Dan, It’s not just a dream! Mari
kita alihkan perhatian dan fokus anak kita dari tv dan gadget, pada buku yang
jelas lebih bermanfaat.
Namun, pada praktiknya, menumbuhkan minat baca-tulis pada
anak, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi jangan khawatir, karena
penulis buku ini telah menyiapkan kiat-kiat yang sangat aplikatif dan in sya
Allah bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang ingin memiliki anak yang cerdas. Berikut
kiat praktis dan sederhana agar anak asyik membaca dan menulis sejak dini tanpa
paksaan.
I.
Pahami dunia anak
Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan permainan dan aktivitas
bermain. Anak-anak bisa sangat asyik
bermain karena hal itu merupakan kegiatan yang menyenangkan. Agar membaca dan
menulis menjadi sesuatu yang mengasyikkan, maka harus dibuat semenarik mungkin.
Bila anak merasa membaca seasyik bermain, tanpa disuruh pun ia akan asyik
dengan bukunya.
Untuk mendukung aktivitas membaca dan menulis, perlu kita sediakan mainan
yang edukatif untuk merangsang kreativitas dan daya pikir mereka. Di antaranya
adalah mainan bongkar pasang (puzzle) atau scrabble. Mainan seperti ini
mengajak anak-anak berpikir dan merangsang imajinasi (hal. 48).
II.
Perkenalkan anak pada buku
sejak dini
Buku
harus dikenalkan kepada anak sejak bayi. Apa pun yang pertama kali
diperkenalkan kepada bayi, itulah yang akan akrab dengannya. Apa pun yang kita
berikan kepada mereka, itulah yang akan melekat sampai mereka memasuki tahun-tahun
kehidupan setelahnya (hal. 53). Dan perkenalkan buku seperti kita memperkenalkan
mainan. Seperti memilih buku yang penuh
dengan gambar berwarna pada awal-awal, kemudian beralih ke buku yang bergambar
tapi sudah berisi sedikit tulisan. Oleh karena itu, kita pun harus menyiapkan
buku dalam jumlah cukup supaya anak selalu tertarik untuk membaca. Selain itu,
buku sebaiknya diletakkan tidak jauh dari tempat bermain. Mengapa? Karena sejak
awal kita ingin menciptakan suasana bermain saat anak membaca, sehingga terasa
mengasyikkan, bukan membosankan. Bila perlu, dan memang sangat disarankan, kita
membuat taman bacaan di rumah. Tidak perlu ruangan besar dan khusus, cukup
dengan menyediakan tempat spesifik untuk buku-buku. Agar anak semakin cinta
membaca, perkenalkan juga dengan perpustakaan, dan jadikan jalan-jalan ke toko
buku sebagai rutinitas yang menyenangkan.
Bersambung ... ke sini
No comments:
Post a Comment