Monday, March 14, 2016

ODOP: Entertaining, Inspiring

Bismillaah

Ini untuk kali kedua saya menulis tentang arisan blog part 2. Jumat kemarin saya sudah menulis tapi tidak bisa dipublikasikan dari hp. Sepertinya bermasalah pada gambar yang saya sertakan dalam tulisan itu. Sabtu pagi, di sela-sela mengajar BIB (Bimbingan Intensif Belajar) siswa kelas 6, saya sempatkan mengetik di laptop. Tapi ternyata tampilan blog saya sudah berubah, sudah dimodifikasi oleh siswa Bang Syaiha. Jadilah saya bingung mau post di mana. Ada kolom 'What's ...' apa, gitu, saya lupa. Nah, saya tulislah tugas arisan di situ. Bisa di-publish, tapi kok tidak muncul di beranda blog? Ada apa gerangan? Karena bingung, akhirnya sekarang saya terpaksa menulis lagi di halaman baru. Rasanya gimana... gitu. Kesal, kecewa, sedih, de-el-el. Jadi ngat teman yang keluar dari grup ODOP gara-gara kritikan yang tak enak itu. Saya baru dapat masalah begini saja sudah bete, apalagi beliau, ya? Kuatkan hatimu, Mba! Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Biarlah orang mau berkata apa, kalau yang kita lakukan benar, maju terus pantang mundur! Merdeka! Eh.

Karena tulisan yang kemarin bermasalah, jadi kali ini saya menulis seadanya saja. Sekadar menggugurkan kewajiban biar tidak tereliminasi dari dunia ODOP. Jadi mohon maklum, ya. (Ah, memang tulisan saya dari pertama juga cuma seadanya saja, ya?)

Saya cuma ingin memberikan informasi betapa dunia ODOP itu sangat glamour dan gemerlap bak bintang gemintang yang ada di langit malam.

Jadi begini, selama berada di ODOP, saya banyak mendapat ilmu, wawasan, inspirasi, dan juga hiburan. Glamour dan gemerlapnya ODOP berbeda dengan yang ada pada dunia selebriti. Di sini, kita mendapat ilmu dengan cara yang elegan, sederhana, tidak seperti digurui atau diceramahi. Jadinya seperti belajar sambil bermain ala anak TK. Asyik, kan? Mengapa demikian? Simak, ya!

Jenis ilmu pertama yang bisa ditemukan di ODOP adalah tentang pencerahan atau tausiyah agama. Ini bisa kita dapatkan pada tulisan-tulisan Mas Ahmad Farid. Beliau yang masih muda dan masih kuliah di LIPIA (Sebuah perguruan tinggi yang bergengsi karena bahasa pengantarnya bahasa Arab. Ingin sekali anakku bisa kuliah di sana biar jadi ulama, aamiin) ini, sudah bisa menghasilkan tulisan yang sangat dalam maknanya.  Tulisannya tidak pernah lepas dari nilai-nilai agama. Pas banget buat kita yang haus dengan siraman ruhani.

Ilmu kedua yang bisa dibawa pulang dari blog walking di dunia ODOP adalah berupa wawasan tentang seluk-beluk pengkarantinaan. (Betul, tidak ya, bahasanya?) Dari mana kita peroleh ilmu macam itu? Dari siapa lagi kalau bukan bu dokter yang cantik dan ramah ini? Ya ... Mba Julia Rosmaya. Saya juga baru tahu tentang pengkarantinaan itu ya, dari beliau ini.

Ilmu ketiga akan kita dapatkan dari Kang Saepudin. Kalau di blog Kang Sae ini wawasan yang bisa dikantongi warna-warni, lho. Jadi seru, bacanya. Seperti mengulum permen nano-nano, deh. Rame rasanya!

Terakhir ilmu tentang perbanyolan atau apalah. Yang jelas, kalau kita dolan ke blog Ken Patih ini, dijamin sakit perut. Ini berdasarkan hasil survei di dunia ODOP, lho. Sakit perutnya bukan akibat makan yang pedas-asem, tapi karena tertawa. Bahkan ada ODOPers yang sampai tertawa guling-guling. Luar biasa kocokannya.

Penasaran, kan? Ayo segera melawat ke blog mereka, biar seperti saya, makin banyak ilmu, inspirasi, dan terhibur. ODOP is really entertaining and inspiring!

Alhamdulillah tuntas juga akhirnya.

#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari

1 comment:

Audrey said...

Mbak Nindy, mereka memang luar biasa ... kita semua luar biasa, hehe.

#YangPentingNulis