Tuesday, February 4, 2020

JSR




Bismillaah
Pertama kali mengenal JSR, saya tidak terlalu tertarik. Apalagi saat melihat menu dietnya. Wah, nggak banget deh! Berat buat saya. Tapi, saat melihat sebuah video dengan judul kira-kira, "Lakukan ini agar hilang ngantuk dan pegal-pegal", saya langsung tertarik dan penasaran. Ini saya banget. Sudah lama, tepatnya sekitar 4 bulan terakhir, rasa kantuk dan pegal-pegal saya sudah sangat parah. Hampir setiap pagi, saat mengajar tahfidz atau tilawah, saya pasti terkantuk-kantuk. Selain itu, saya juga merasa badan sakit semua bila malam. Mungkin ini efek mengajar di lantai 3. Setiap hari naik-turun tangga, ternyata sangat melelahkan. Setiap malam, badan sakit dan pegal semua, seperti habis dipukuli.
Nah, lewat video itu, sang pembicara memberikan challenge untuk tidak makan nasi putih, semua makanan yang menggunakan minyak goreng dalam proses memasaknya, tepung, dan gula pasir dalam waktu sepekan. Kata beliau, dengan melakukan itu, InsyaaAllah pegal-pegal dan mengantuk akan hilang. Kecuali memang di malam hari waktunya tidur.
Dengan semangat 45, saya ikuti challenge itu. Alhamdulillaah, memang benar, meskipun tidak 100%, tetapi pegal-pegal dan rasa kantuk saya berkurang banyak. Terutama pegal-pegal. Sekarang saya merasa badan saya lebih enak dan tidak mudah capai. Alhamdulillaah, atas izin Allah, ini bisa terjadi.
Nah, apa sih JSR itu?
JSR kepanjangan dari Jurus Sehat ala Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Istilah ini, sepengetahuan saya, dipopulerkan oleh dr. Zaidul Akbar, pembicara yang ada dalam video tersebut. MasyaAllah, sangat bermanfaat sekali ilmu yang diberikan oleh beliau itu. Manfaatnya luar biasa. Semoga menjadi amal jariyah beliau, aamiin.

Awalnya, saya sempat ragu juga untuk mengikuti program ini karena saya punya penyakit maag. Karena penyakit ini, tiap pagi saya harus sarapan nasi. Kalau perut tidak diisi nasi, bisa dipastikan maag saya akan kambuh. Dan, kalau sudah kambuh, akan sangat menggangu aktivitas karena saya akan merasa pusing dan muntah. Atas hidayah Allah, saya mengganti nasi dengan kentang rebus. Karena saya percaya dengan ilmu yang disampaikan oleh dokter tersebut, alhamdulillaah dengan hanya makan kentang rebus, badan saya tetap fit.
Bonus lain dari JSR ini, berat badan saya juga turun. Setelah kurang lebih dua bulan menjalani diet ini, berat badan saya turun 6 kg. Alhamdulillaah. Selain itu, kalau perut lapar, saya tidak pusing atau muntah lagi. Kata dr. Zaidul, saat kita lapar, tubuh kita sejatinya sedang meregenerasi sel-sel yang rusak sehingga menjadi sehat kembali. Berarti, lapar itu membawa manfaat. Makanya, disarankan juga oleh beliau, selain melakukan JSR, kita juga harus rajin puasa Senin-Kamis dan ayamul bidh. Dengan melakukan itu, ditambah dengan berbekam sebulan sekali, InsyaaAllah kita akan jauh dari dokter dan rumah sakit, alias sehat wal afiat. Bonus lainnya, dengan JSR ini, InsyaaAllah kita akan terhindar dari penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, darah tinggi, dan kanker.
Ayo kita mulai hidup sehat untuk hidup yang lebih baik dan berkah. Aamiin ya rabbal'aalamiin




No comments: