Bismillaah
Hari ini saya mengevaluasi hasil try out yang telah diadakan beberapa hari lalu. Alhamdulillaah, hasil try out kali ini lebih baik dari yang sebelumnya. Nilai anak-anak meningkat dan cukup memuaskan. Hanya saja ada beberapa siswa yang hasilnya kurang memuaskan, salah satunya, sebut saja namanya Alif.
Alif ini termasuk salah satu siswa yang tergolong di atas rata-rata. Tetapi nilainya sungguh di luar dugaan. Hampir semua temannya yang ikut les tambahan dengan saya, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tapi tidak pada Alif.
"Dia ngeledek Azzam (bukan nama sebenarnya), Bu!" Seru Alfan.
"Ngeledek bagaimana?" Tanya saya penasaran.
"Dia bilang, murid terpandai, sambil nunjuk diri sendiri, dan murid terbodoh, sambil nunjuk Azzam!" Jelas Alfan penuh semangat. Dia bahagia sekali kalau melihat temannya terpojok dan menjadi orang yang terciduk.
"Astaghfirullah, nggak boleh begitu, Alif. Itu namanya sombong," kata saya. Yang dinasihati hanya senyum dikulum.
Mendengar kalimat yang saya utarakan, mengalirlah hadits tentang sombong dari lisan Alfan yang membuat Alif semakin kelu.
Ya, bisa jadi Allah memang sedang menegur dan memperingatkan Alif karena telah merendahkan dan meremehkan temannya. Karena kesombongan hanya boleh dilakukan dan dimiliki oleh Allah. Kita, manusia yang lemah dan tidak memiliki apa pun ini, tidak punya hak untuk sombong. Semua yang bisa dibanggakan, harta, tahta, ketampanan, kepandaian, dan lain-lainnya itu, semuanya milik Allah. Kita hanya pinjam. Jika sewaktu-waktu akan diambil oleh Allah, kita tak bisa menolak atau menahannya. Jadi ya, tak ada alasan untuk sombong.
Semoga kita bisa menghindari sifat sombong. Di dunia, kesombongan bisa merugikan diri kita sendiri. Dari tidak disukai teman, bahkan mungkin dibenci dan dijauhi. Di akhirat, kesombongan dapat menyebabkan seseorang masuk neraka, seperti iblis. Na'udzubillahi min dzalik.
No comments:
Post a Comment