Saturday, September 30, 2017

Menuju-Mu





Bismillah
Tiga kali dalam seminggu kemarin, aku selalu melewati bendera kuning yang terpasang di tiang listrik pinggir jalan. Isyarat bahwa ada yang meninggal di sekitar situ. Merinding. Di tambah lagi kabar tentang meninggalnya om di kampung. Lengkap sudah pemberitahuan itu. Ya, ini kuanggap sebagai pemberitahuan, peringatan dari Allah Pemilik semesta alam, bahwa kematian telah mengintai, dan akan melakukan tugasnya, kapan saja sesuai instruksi Sang Mahakuasa.
Kini, usiaku sudah melewati kepala empat. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam wafat pada usia 63 tahun. Kalaupun Allah mengizinkanku untuk hidup sampai tahun ke-63, itu bukan waktu yang lama. Dan, siapa yang tahu, kapan ajal kan menjemput?
Takut. Gelisah. Itu yang kurasai saat ini. Apa yang sudah kusiapkan untuk perjalanan panjang itu? Apa yang sudah kusiapkan untuk kehidupan yang kekal itu?
Tidak memadai. Tidak cukup. Apa yang telah kulakukan selama ini? Astaghfirullah, ampuni hamba, ya Allah. Rasanya belum cukup bekalku. Belum pantas amalku untuk menghadap-Mu, ya Rabbii.
Tolonglah diri yang hina dan lemah ini, agar bisa mencukupkan bekal, agar bisa memantaskan diri di hadapan-Mu. Kuatkan diriku, ya Allah, agar selalu istiqamah di atas jalan-Mu yang lurus. Tetapkan azamku dalam meraih ridha-Mu, juga rahmat-Mu. Sungguh malang diri ini, bila Engkau meninggalkanku sendiri. Tolonglah hamba, ya Allah Yang Maha Perkasa. Engkau yang kuasa membolak-balikkan hati. Tetapkanlah hatiku agar selalu dalam dien-Mu, dalam taat kepada-Mu, dan dalam dakwah di jalan-Mu. Aamiin ya rabbal'aalamiin.
يا مقلب القلوب ثبت قلبي على دينك و طاعتك ودعو ة في سبيلك