Friday, September 22, 2017

Sehat Tanpa Obat

Bismillah


Judul Buku: Sehat Tanpa Obat
Penulis.      : Dr. H. Briliantono M. Soenarwo dan KH. Muhammad Rusli Amin, MA.
Penerbit.    : Al Mawardi
Cetakan.    : Pertama (Maret, 2010)
Tebal Buku: 314 halaman

Finsterer mengatakan, "Ketika kami sekali lagi diyakinkan akan pentingnya pertolongan Tuhan dalam aktivitas kami, dan khususnya dalam mengobati pasien, maka kemajuan yang sejati akan tercapai dalam memulihkan kesehatan orang yang sakit." (hal. 98)

Allah menurunkan penyakit, bersamanya, diturunkan pula obatnya. Namun ternyata, obat yang menyembuhkan itu, tidak harus berupa suatu benda konkret yang harus dikonsumsi oleh seorang yang sedang sakit. Obat itu bisa berupa keyakinan, bahwa yang bisa memberikan kesembuhan hanyalah Allah Sang Pencipta yang Maha Berkehendak. Seperti dikatakan oleh Finsterer di atas. Bahwa keyakinan akan adanya pertolongan Allah ternyata menjadi salah satu kunci sukses dalam penyembuhan. Bukan obat, bukan pula teknologi medis yang canggih. Tapi, kehendak Allah yang Mahakuasa.

Sesuai dengan judulnya, buku ini mengupas tuntas bagaimana kita, terutama sebagai seorang muslim, bisa hidup sehat tanpa mengandalkan obat. Rahasianya terdapat pada keyakinan akan pertolongan Allah, dan juga melalui ibadah ritual yang telah diajarkan Allah melalui Al Qur'an, maupun melalui Sunnah Rasul-Nya.


Dimulai dari syahadat, lalu berwudhu, yang merupakan ritual wajib sebelum melakukan shalat, kemudian dirangkai dengan pengamalan Rukun Islam yang berikutny. Semua ibadah itu, bila dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah, maka akan mendatangkan kesehatan jasmani dan rohani.


Dalam syahadat, terkandung kalimat "laa ilaaha illallaah".
Telah terbukti bahwa kalimat "laa ilaaha illallaah" bisa membersihkan hati manusia dari kekotoran dan penyakit. Orang yang banyak mengucapkannya maka hati, jiwa, dan ruhaninya akan senantiasa sehat. Bukankah sehatnya hati, jiwa, dan ruhani bisa membuat badan kita sehat juga? (hal. 89)
Dan, mengulang-ulang menyebut kalimat "laa ilaaha illallaah" dengan sepenuh keyakinan bisa melancarkan peredaran darah, menguatkan jantung, dan mencegah stres dan depresi. (hal. 94)

Begitu pula dalam aktivitas wudhu, shalat, zakat, puasa, dan haji. Semua memiliki hikmah yang sangat luar biasa, yang memberikan efek menyehatkan secara jasmani dan ruhani kepada pelakunya. Hebatnya lagi, manfaat ritual ibadah ini bukan hanya isapan jempol. Melainkan sudah diteliti dan dibuktikan oleh para ilmuwan, sehingga mereka mendapatkan hidayah dari hasil penemuannya itu.

Buku ini sangat penting untuk dibaca oleh siapa pun yang mengaku muslim. Mengapa? Yang pertama, tentu saja agar kita beribadah tidak hanya berdasarkan apa kata orang tua, tetapi dengan berdasarkan ilmu yang jelas. Kedua, supaya kita lebih bisa merasakan hasil ibadah kita, sehingga beribadah bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi memang kita sangat membutuhkannya. Yang ketiga, agar kita semakin bangga menjadi orang Islam. Karena tidak ada agama yang selengkap agama Islam. Tidak ada agama yang mengatur dengan sebegitu detailnya, seperti agama Islam.

Kekurangan buku ini, menurut kacamata saya sebagai orang awam, gambar-gambar anatomi tubuh manusia yang disertakan kurang berfungsi dengan baik. Apalagi tulisan yang menjelaskan gambar itu, ukuran hurufnya relatif kecil, jadi sulit dibaca.


Selebihnya, buku ini sangat bagus, agar kita bisa semakin kaaffah dalam ber-Islam. Aamiin ya rabbal'aalamiin.

No comments: