Saturday, September 23, 2017

Jalan Cinta Para Pejuang (bagian 3)

Bismillah

Keimanan yang berdasarkan nalar atau'aqali, ditunjukkan oleh para sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada saat Perang Ahzab. Perang Ahzab merupakan perang yang paling berat, tetapi makin dekat dengan kemenangan. Dalam perang tersebut, para mujahid Islam sampai menjamak shalat lima waktu menjadi satu waktu di malam hari. Hal ini dilakukan karena situasi peperangan yang sangat genting, sehingga tidak bisa ditinggalkan meskipun dengan bergantian shalat. Sekali saja pasukan Islam lengah, musuh akan menghabisi mereka.

Dalam suasana mencekam seperti itu, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda bahwa negara-negara adidaya pada zaman itu, nanti akan bisa ditaklukkan oleh pasukan Islam. Berita ini sampai ke telinga musuh, dan membuat mereka tidak percaya dan menganggap itu sebagai berita mustahil dan mengada-ada. Tidak mungkin terjadi. Apalagi, saat itu, pasukan Muslim seperti berada di ujung tanduk. Tinggal menunggu waktu saja untuk hancur. Begitu anggapan kaum kafir saat itu.

Tapi tidak demikian dengan para sahabat. Mereka sangat yakin dengan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tersebut. Mereka yakin, apa yang diucapkan beliau, pasti terjadi, pasti terealisasi. Walaupun saat itu mereka berada dalam situasi yang sangat terjepit. Sangat kritis. Ibarat malam, sudah mencapai puncaknya, sudah matang, benar-benar matang. Gelap di dalam gelap.

Beberapa tahun setelah Nabi wafat, apa yang disabdakan beliau benar-benar menjadi kenyataan. Satu demi satu, Khalifah Umar bin Khattab berhasil menaklukkan negara-negara adidaya tersebut. Terbuktilah keyakinan para sahabat. Sungguh benarlah keimanan mereka. Dan keimanan ini adalah berdasarkan nalar, bahwa semakin matang malam, itu pertanda bahwa, sebentar lagi akan datang fajar menyingsing dari ufuk timur. Pertanda bahwa pagi yang terang akan menggantikan malam gelap gulita. Semakin berat masalah, berarti semakin dekat jalan keluarnya, bila kita terus berjuang dan bersabar dalam menjalaninya.

Poin kedua yang bisa menyelamatkan kita dari azab Allah yang pedih adalah dengan jihad. Jihad adalah mengerahkan segala kemampuan hingga batas maksimal.  Ada 4 macam jihad yang perlu kita ketahui dan kita laksanakan.

Pertama, jihadun nafs (jihad terhadap diri sendiri), di mana kita harus berjihad dalam hal:
1) mengimani Al Huda dan diinul haq
2) mengilmui Al Huda dan diinul haq
3) mengamalkan Al Huda dan diinul haq
4) mendakwahkan Al Huda dan diinul haq
5) bersabar dalam mengimani, mengilmui, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam.

Kedua, jihadusy syaithon, jihad melawan setan, dengan cara:
1) melawan syubhat dalam berpikir dan beriman
2) melawan hawa nafsu yang menarik kita kepada kemaksiatan.

Ketiga, jihad ahlu ma'siyat wa bid'ah, jihad melawan ahli maksiat dan ahli bid'ah, yang dapat dilakukan dengan:
1) bil yad; dengan tangan atau kekuasaan
2) bil lisan; dengan ucapan
3) bil qolbi; dengan hati (selemah-lemahnya iman)

Keempat, jihadusy syirik wa kufur, jihad melawan ahli syirik dan orang-orang kafir. Tahapan dalam melawan ahli syirik dan orang-orang kafir adalah
1) bid du'aa, dengan mendoakan mereka agar mendapat hidayah dari Allah. Seperti Rasulullah yang memohon kepada Allah agar salah seorang dari pemuka Quraisy diberi hidayah untuk masuk Islam.
2) bil bayan, dengan penjelasan
3) dengan tombak atau kekuatan. Bila hanya dengan melihat kekuatan kaum Muslim saja mereka takut, maka tidak perlu diperangi.
4) dengan pedang; kekuatan senjata secara langsung. Ini menjadi alternatif terakhir, apabila ketiga tahapan yang pertama tadi tidak dihiraukan oleh ahli syirik dan orang-orang kafir.

Itulah jihad yang harus kita lakukan agar terhindar dari azab yang pedih. Bila kita sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian jihad fisabilillah, tidak hanya terhindar dari azab yang pedih, tapi juga akan mendapatkan nikmat yang lain, seperti firman Allah dalam ayat 12.

يَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا  الْاَنْهٰرُ وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗ  ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

"niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam Surga 'Adn. Itulah kemenangan yang agung,"
(QS. As-Saff: Ayat 12)

Bonus yang akan kita peroleh adalah, diampuni dosa-dosa kita, dan kita dimasukkan ke dalam surga. Masya Allah.
Selain itu, juga pertolongan Allah dan kemenangan yang dekat.

Allah SWT berfirman:

وَاُخْرٰى تُحِبُّوْنَهَا   ۗ  نَصْرٌ مِّنَ اللّٰهِ وَفَـتْحٌ قَرِيْبٌ ۗ  وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

"dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin."
(QS. As-Saff: Ayat 13)

Namun semua itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Untuk bisa mewujudkannya, kita harus beramal jama'i, berjamaah, bersatu dengan sesama umat Islam. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Isa dengan para pengikutnya.

Allah SWT berfirman:

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْۤا اَنْصَارَ اللّٰهِ كَمَا قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوٰارِيّٖنَ مَنْ اَنْصَارِيْۤ اِلَى اللّٰهِ ۗ  قَالَ الْحَـوٰرِيُّوْنَ نَحْنُ اَنْصَارُ اللّٰهِ فَاٰمَنَتْ طَّآئِفَةٌ مِّنْۢ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ وَكَفَرَتْ طَّآئِفَةٌ    ۚ  فَاَيَّدْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلٰى عَدُوِّهِمْ فَاَصْبَحُوْا ظٰهِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana 'Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah? Pengikut-pengikutnya yang setia itu berkata, Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; lalu Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang yang menang."
(QS. As-Saff: Ayat 14)

Demikianlah jalan cinta para pejuang. Bukan jalan yang mulus seperti jalan tol bebas hambatan. Namun jalan panjang yang berliku, berbatu, penuh dengan onak dan duri. Jalan yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Dengan harapan, semoga kita mendapat jannah-Nya, juga ridho-Nya. Aamiin ya rabbal'aalamiin.

Untuk bagian satu silakan baca di sini, dan bagian dua di sini.

No comments: