Tuesday, July 14, 2020

Ada Apa dengan Buku? (ringkasan)




Judul            : Ada Apa Dengan Buku?
Penulis         : Cahyadi Takariawan
Penerbit       : Wonderful Publishing
Terbit          : Juli 2020


Bismillaah


Buku adalah keabadian, warisan, kenangan sepanjang zaman, amal jariyah yang bisa memberikan pahala berkekalan.


Rasulullah bersabda:
“Manusia yang paling dicintai di sisi Allah adalah yang banyak memberikan kemanfaatan bagi orang lain.” (HR. Thabrani)

Menulis buku memberikan banyak manfaat. Antara lain:
1.       Menambah pengetahuan
2.       Menumbuhkan semangat
3.       Meneguhkan pendirian
4.       Memberikan solusi
5.       Mengajak petualangan mengasyikkan
6.       Memberikan hiburan
7.       Menjalin ikatan


Selain memberikan banyak manfaat, menulis buku merupakan salah satu cara mengikat ilmu.

Ø  Imam Syafi’i rahimahullah
“Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan, jika engkau memburu kijang, setelah itu engkau biarkan terlepas begitu saja.”

Ø  Rasulullah 
“Ikatlah ilmu dengan kitab (yaitu: dengan menulisnya).”

Dari Abdullah bin Umar r.a., dia bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ilmu harus diikat?” Rasulullah menjawab, “Ya.” Aku berkata, “Apa pengikatnya?” Beliau menjawab, “Buku (tulisan).” (HR. Ath Thabrani)

Ø  Anas bin Malik r.a.
“Wahai anak-anakku, ikatlah ilmu ini (dengan tulisan).” (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi)

Ø  Mu’awiyah bin Qurrah Abu Iyas
“Dahulu dikatakan, ‘Barangsiapa yang tidak menuliskan ilmunya, maka ilmunya itu tidak akan kembali menjadi ilmu.” (Diriwayatkan oleh Ad-Darimi)

Ø  Asy Sya’bi
“Apabila engkau mendengar sesuatu (ilmu), maka catatlah meskipun pada dinding.” (Diriwayatkan oleh Abu Khaitsamah dan Ad Dulabi)

Buku Mengabadikan Kebaikan
Karena dengan dituliskan, orang-orang yang hidup di kemudian hari masih bisa menikmati ilmu dan kebaikan yang ditulis tersebut. Termasuk sunnah-sunnah Nabi. Apa jadinya bila tidak dituliskan? Mungkin kita tidak akan tahu.

Modal Dasar Membuat Buku

1.       Hasrat yang hebat
Salah satu cara menumbuhkan hasrat adalah dengan mencetak buku dummy.

2.       Tekad kuat tanpa syarat

3.       Disiplin menulis; dengan menaati dan mematuhi peraturan seperti Zona Waktu Menulis (ZWM), Zona Tempat Menulis (ZTM), dan Sarana Khusus Menulis (SKM).

4.       Komitmen untuk menulis buku

5.       Waktu untuk menulis

Dari Mana Hadirnya Buku?


Berawal dari makna (meaning). Apa makna membuat buku bagi saya?
Menulis buku merupakan salah satu cara saya untuk mengungkapkan perasaan. Selain itu, saya juga ingin berbagi pengalaman dan sedikit ilmu yang saya miliki kepada para pembaca tulisan saya. Dengan menulis, saya juga ingin mengabadikan kebaikan yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, sehingga bisa menjadi salah satu amal jariyah  yang pahalanya akan terus mengalir meski nyawa sudah berada dalam genggaman Sang Pemiliknya. Saya ingin seperti para ulama yang kitabnya masih dibaca dan diamalkan hingga saat ini, padahal mereka sudah meninggal ratusan tahun yang lalu.

Tentang tujuan (goal) saya dalam menulis adalah ingin berbagi hikmah kehidupan yang telah saya alami agar pembaca nantinya bisa terinspirasi dan termotivasi.

Keuntungan/kemanfaatan (benefit) yang ingin saya peroleh dari buku adalah kepuasan telah memiliki buku solo yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Meski tidak dipungkiri, saya pun berharap bisa seperti Pak Cah yang telah melanglang buana karena buku.

Mendapatkan Ide Menulis

Pertama, dari hal-hal prinsip
1.       Tujuan menulis
2.       Idealisme
3.       Dari visi hidup


Kedua, dari diri sendiri
1.       Dari perenungan dan penghayatan sendiri
2.       Dari kondisi jiwa dan perasaan
3.       Dari dunia yan gkita geluti sehari-hari
4.       Dari hobi
5.       Dari berbagai kejadian yang dialami
6.       Dari sakit
7.       Dari kegagalan
8.       Dari keterbatasan diri
9.       Dari keinginan
10.   Jatuh cinta


Ketiga, dari lingkungan sekitar
1.       Kondisi masyarakat di kampung
2.       Bencana dan musibah
3.       Jalan yang rusak
4.       Robohnya surau kami


Keempat, dari kehidupan sehari-hari
1.       Dari pengalaman dan kegiatan sehari-hari
2.       Dari pelaksanaan amanah dan tugas profesi kita
3.       Dari pengalaman perjalanan
4.       Dari organisasi
5.       Dari pengalaman belanja
6.       Dari film dan drakor yang enak ditonton
7.       Bahan ajar


Kelima, dari bacaan
1.       Dari kitab rujukan
2.       Dari tulisan orang lain
3.       Dari berita di media massa


Keenam, dari orang lain
1.       Dari kisah dan cerita orang lain
2.       Dari “paksaan” pihak lain
3.       Dari ide orang lain
4.       Dari obrolan di forum arisan, majelis taklim, mal, atau di pasar
5.       Dari celoteh anak-anak
6.       Dari pertanyaan yang tidak mampu kita jawab
7.       Dari kejadian yang menimpa orang lain


Ketujuh, dari lingkungan global
1.       Dari kondisi dunia
2.       Dari sisi lingkungan hidup
3.       Pasar bebas, politik perdagangan


Hal yang Anda sukai, akan mudah menjadi tulisan. Menulislah dari sesuatu yang kita sukai.

“If you wait for inspiration to write, you’re not a writer, you’re a waiter.”
(Dan Poynter)



Ide menulis saya:
1.       Tentang dunia mengajar, karena saya seorang guru
2.       Tentang anak-anak saya tercinta, yang sangat beragam karakter dan keinginan
3.       Tentang hikmah kehidupan yang telah saya dapatkan selama ini


#emakemakpunyakarya

No comments: