Bismillaah
Adanya kebijakan pemerintah untuk belajar di rumah bagi para siswa dan santri, otomatis berdampak kepada para guru. Akhirnya, guru pun harus bekerja dari rumah. Alhasil, kami sekeluarga pun berkumpul di rumah menikmati family time. Rumah menjadi hingar-bingar, berantakan (mainan, peralatan makan, peralatan dapur), cucian baju dan piring menumpuk, sempurna.
Alhamdulillaah, akhirnya kami sekeluarga bisa berkumpul dengan formasi lengkap. Semoga nanti di surga pun akan seperti ini, aamiin ya rabbal'aalamiin.
Aktivitas anak-anak di rumah, selain mengerjakan tugas pembelajaran daring, banyak kegiatan yang bisa mereka lakukan. Bermain bersama, tentu saja menjadi agenda utama mereka. Lalu menonton tivi, dan sesekali main game di hp maupun laptop. Selain itu, membaca buku juga menjadi aktivitas favorit selain membaca dan menghafal Al-Qur'an. Di luar kebiasaan mereka saat liburan, liburan kali ini terlalu lama dan tidak bisa ke mana-mana. Akhirnya mereka pun bereksplorasi di rumah. Salah satunya memasak.
Ya, tetiba anak-anak jadi suka memasak. Mungkin kalau mengandalkan ibunya kelamaan menunggu hasilnya. Maklum, ibunya juga harus bekerja, meskipun di rumah. Jadi, waktunya tidak bisa full time untuk keluarga. Alhamdulillaah, beban di pundak ibu agak ringan. Beberapa masakan sudah mereka praktikkan, seperti spaghetti, puding, gulali, omelette, dan brownies kukus. Semoga aktivitas yang tadinya cuma diniatkan oleh mereka sekadar iseng, mudah-mudahan bisa menjadi bekal mereka saat dewasa. Anak-anak jagoanku semoga ketika punya isteri nanti bisa piawai membantu pekerjaan isterinya. Anak-anak gadisku, bila dewasa nanti, saat menjadi isteri, bisa menjadi isteri yang piawai melayani suami dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Aamiin ya rabbal'aalamiin.
No comments:
Post a Comment