Penulis: Orizuka
Penerbit: teen@noura
Cetakan: 2013
ISBN: 978-602-7816-66-4
Bismillah
Alhamdulillaah, bisa bertemu buku karya Orizuka lagi. Dan, alhamdulillaah bisa baca gratis di Ipusnas; perpustakaan digital.
Saya senang membaca buku-buku Orizuka karena tulisannya renyah dan hampir tidak ada adegan berbahaya. Mirip buku-buku Tere Liye, aman untuk semua kalangan. Tapi memang, buku-bukunya lebih cocok untuk kalangan remaja. Meskipun begitu, saya masih bisa menikmatinya. Jadi berasa muda lagi.
Buku "Meet the Senna's" ini banyak humornya, tetapi juga banyak yang menegangkan. Kenapa? Karena si tokoh utama, yang katanya tidak terlalu cantik, harus les privat dengan mahasiswa. Guru privat itu teman kakaknya. Cowok ganteng tapi galaknya luar biasa, kalau sedang mengajar. Tetapi kalau berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain, dia sangat ramah. Sangat bertolak belakang.
Meskipun galak, Logan, nama guru privat itu, menjadi semangat tersendiri untuk Daza. Dia jadi semangat belajar matematika. Padahal gurunya galak, ya. Tapi, mungkin karena ketampanannya, jadi semangat. Bahkan, saat guru tersebut tidak datang mengajar dan hanya memberikan tugas, Daza mengerjakannya dengan semangat. Sampai-sampai, semua buku latihan soal dikerjakannya. Tadinya sih, karena ingin show up aja, biar dikira rajin. Eh, lama-kelamaan jadi ketagihan. Saat dia bengong, tidak ada kerjaan, maka mengerjakan soal matematika menjadi solusinya.
Keren, ya, bila semua pelajar seperti itu. Mengisi waktu luang dengan berlatih soal. Pasti jadi anak genius semua.
Namanya juga novel remaja, pasti tak jauh dari jatuh cinta. Begitu pula novel ini. Di satu sisi, bagus ya, menjadi inspirasi bahwa kita tuh, harus pinter, biar siap menghadapi masa depan. Di sisi lain, memang, kehidupan remaja selalu dibumbui dengan cinta. Maklumlah, masa pubertas memang memiliki salah satu ciri, tertarik dengan lawan jenis. Alhamdulillaah, masih normal. Hanya, perlu diarahkan saja.
Lama kelamaan, Daza suka dengan gurunya, Logan. Tapi, dia masih bisa menutupi perasaannya. Padahal, di sekolah, ada kakak kelas yang menyukainya. Hebatnya, kakak kelas yang bernama Dalas itu, rela melakukan apa pun demi mendapatkan Daza, termasuk melakukan ritual tes seleksi yang dilakukan oleh keluarga Daza. Ya, karena Daza anak perempuan satu-satunya, maka calon pacarnya pun harus yang terbaik. Jadi, harus diseleksi dulu oleh anggota keluarga yang lain. Wah, wah, wah, padahal cuma jadi pacar ya, belum ke jenjang pernikahan. Itulah salah satu kekonyolan keluarga Daza, di samping banyak kekonyolan lainnya.
Ketika membaca novel ini, kita bisa tertawa karena Daza yang lucu, atau juga karena penulisnya yang lucu sehingga piawai merangkai kata-kata yang membuat pembaca bisa tertawa. Tetapi, kalau saya banyak tegangnya. Mungkin seperti perasaan Daza saat les matematika dengan Logan. Lebih banyak ketegangan yang terjadi, sehingga membuat Daza sering gagal fokus.
Jadi, novel ini oke sih, untuk sekadar melepas penat, menjadi hiburan yang ringan. Apalagi halamannya tidak terlalu tebal, jadi bisa selesai dalam sekali duduk.
No comments:
Post a Comment