Wednesday, July 24, 2024

Mendidik Anak Usia Mulai Baligh



Bismillah


1. Kebutuhan remaja perempuan adalah didengarkan (komunikasi yang baik dengan orang tua).
Kebutuhan remaja laki-laki adalah dipercaya, diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang tua.

2. Moral anxiety banyak ditemukan pada remaja, yaitu keadaan remaja yang sadar dengan kewajibannya, tetapi kontrol dirinya masih rendah. Hal ini menyebabkan mereka jadi menunda-nunda pekerjaan atau tidak segera melaksanakan kewajiban. Misalnya ketika mendengar suara adzan. Mereka sadar bahwa itu saatnya mereka berhenti bermain dan langsung ambil wudhu dan pergi ke masjid (bagi yang laki-laki). Tetapi karena kontrol dirinya masih rendah, mereka tidak segera melakukan itu. Mereka bisa jadi malas-malasan, tanggung dengan game yang sedang dimainkan, atau menunda-nunda. 



Sebenarnya, remaja sudah mandiri dan sudah memiliki inisiatif. Tetapi, ego mereka menjadikan mereka suka terlena. Di lain sisi, mereka pun tidak suka bila diingatkan atau diperintah karena merasa sudah tahu. 



Solusi yang bisa dilakukan orang tua adalah membuat kesepakatan tentang apa yang harus dilakukan dan apa konsekuensinya bila ditunda-tunda. 



Mindfulness Parenting adalah mendidik anak dengan penuh kesadaran, bukan sambilan. Tetapi disertai dengan bekal ilmu, khususnya ilmu agama.

Agar remaja memiliki konsep diri yang baik, maka orang tua harus menjadi figur yang ideal. Bagaimanakah figur yang ideal itu? 
Orang tua ideal adalah orang tua yang komunikatif -baik dengan pasangan maupun dengan anak-, harmonis, dan romantis. Kalau orang tua sudah ideal seperti itu, maka anak akan trust dan terbuka kepada orang tua.


3 Kebutuhan Dasar Remaja:
1). Need of achievement (kebutuhan untuk mencapai sesuatu) 
Ciri-ciri need of achievement seorang remaja itu berkembang dengan baik adalah
a. lebih senang menentukan tujuan atau karyanya sendiri tanpa campur tangan orang tua
b. lebih senang menghindari sesuatu yang simpel/sederhana, dan menginginkan sesuatu yang menantang (suka challenge)
c. lebih senang mendapatkan solusi/feedback yang cepat saat melakukan kesalahan. Tidak suka diceramahi yang panjang lebar. To the point saja. Don't talk too much!



Contoh kisah yang relevan dengan poin c adalah saat ada seorang sahabat yang juga seorang pemuda diminta mengulangi shalatnya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pemuda itu disuruh mengulang shalatnya hingga tiga kali. Setelah tiga kali, pemuda itu berkata kepada Rasulullah bahwa ia telah melakukan shalat terbaiknya. Namun masih salah juga. "Maukah engkau mengajariku, wahai Rasulullah?"


Melalui kisah tersebut, kita dapat memetik pelajaran bahwa saat melihat kesalahan sang pemuda, Rasulullah tidak langsung menasihati, namun malah menyuruhnya mengulang. Hingga akhirnya sang pemuda sadar dengan kesalahannya dan berniat untuk belajar lagi agar bisa memperbaiki kesalahannya. Jadi, motivasi belajarnya tumbuh dari dirinya sendiri.



d. memiliki curiosity yang tinggi




2). Need of Power
Kebutuhan untuk didengarkan, dipahami, dan diperhatikan.

3). Need of Affiliation
Kebutuhan untuk memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya.



Tugas orang tua adalah monitoring, bukan editor. Mengawasi, bukan mencari-cari kesalahan.

Saat anak bercerita, No Judgement, No expectations. Hargai, dengarkan!



Kebutuhan remaja lainnya adalah:
- kasih sayang
- ikut serta (berkelompok)
- mandiri
- prestasi
- pengakuan
- dihargai
- punya makna hidup


Oleh karena itu, berikan challenge yang aman untuk anak laki-laki. Sedangkan kebutuhan terbesar anak perempuan adalah didengarkan dan mendapatkan kasih sayang. 


Ajarkan kesabaran kepada anak perempuan. Karena nanti ia harus banyak bersabar dengan suami dan anak-anaknya. 



Fungsi perempuan adalah protektif, sedangkan laki-laki eksploratif.


No comments: