Sunday, January 31, 2021

Do and Don't in Teaching Online


Bismillaah

Sabtu, 30 Januari 2021, saya libur, tidak ke sekolah dan tidak mengajar. Rasanya senang sekali karena memang Sabtu jarang libur. Rencananya hari itu mau lembur mengoreksi dan menyiapkan materi ajar. Ternyata, eh, ternyata. Ada banyak deadline yang harus dikejar.


Pagi, menemani Mufid mengikuti program pengayaan kelas 6. Sebentar lagi dia mau masuk SMP. Saat itulah saya jadi tahu bagaimana gaya gurunya mengajar. Dengan tidak bermaksud merendahkan beliau, karena mungkin cara mengajar seperti itu sudah lumrah, saya agak terkejut juga. Di sekolah lain, hal seperti itu mungkin dianggap biasa, tapi di tempat saya mengajar, bisa kena semprot. Guru yang terpeleset lidah saja bermasalah, apalagi ini. Bicaranya agak kasar dan mengancam siswa. 

Tapi, biarlah. Saya tidak akan membahasnya. Setelah Mufid selesai, barulah saya buka laptop dan mulai menulis. Deadline hari itu menulis naskah pribadi tiga halaman, antologi 3-6 halaman, dan untuk KLIP 300 kata.

Sampai azan Dhuhur, baru satu naskah yang selesai. Padahal, bada Dzuhur ada webinar tentang powerpoint. Akhirnya ditunda dulu menulis naskah berikutnya.

Bada Ashar, webinar tentang powerpoint berlanjut ke sesi 2, lalu ada webinar tentang bermain di rumah yang disampaikan oleh Pak Ading, dan KLIP.  Semua penting, tapi tidak mungkin diikuti semua. Akhirnya, sambil menyimak Pak Ading, menyimak juga tips menulis di FB KLIP, sambil memasak. Tentu saja, ilmu yang diperoleh tidak bisa maksimal karena ada dua yang harus disimak. Tapi tak apalah.

Nah, bada Isya, ada lagi webinar dengan Mas Fadhil. Guru satu ini keren banget menurut saya. Masih muda tapi kaya ilmu dan pengalaman.

Kali ini beliau menyampaikan tentang apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan saat mengajar online.


Sebelumnya, beliau menyampaikan bahwa
We are not moving offline activities to online learning. So,we have to
1. Focus on students' growth aspects that we can facilitate during online,
2. Focus to facilitate students in order to build learning enthusiast and good interaction among students.
Jangan hanya mengajar, tetapi harus ada interaksi yang baik dengan siswa dan antarsiswa seperti saling sapa, saling sharing, dan saling appreciate.

DO

Supaya mengajar online lebih efektif, maka yang harus dilakukan adalah:
1. Design and explain class rules in the beginning class.
2. Design interactive learning activity (student centered).
Misalnya: siswa berdiri, bertanya, ice breaking, siswa dibuat kelompok dan di-breakout. 
Tujuannya, agar siswa bergerak, tidak mengantuk, dan merasa diperhatikan.
3. Clarify each facilitator's role. 
Ini khusus untuk sekolah yang menyediakan lebih dari satu guru untuk satu kelas.
4. Create body movements in every online session.
Terutama untuk PAUD dan SD sehingga tidak diam saja dalam waktu yang lama.
5. Set up support background. 
Sebaiknya: polos, pencahayaan cukup, dan sesuai tema pelajaran.

DON'T

1. Lecturing in the whole session.
2. Belittling the body language.
Meremehkan body language seperti: berpangku tangan, menguap, dan penampakan wajah harus proporsional.
3. Share slide in the whole session.
4. Too close or too far from camera.
5. Use smartphone while still able to use laptop.


No comments: