Saturday, January 2, 2021

Editing (3)

Bismillaah


Jika kamu pernah merasa buntu ide dalam menulis, jelas kamu butuh istirahat sejenak.

Jika kamu cepat bosan dan pengin beralih ide, jelas kamu butuh membaca lebih banyak buku.

“Penulis yang baik adalah penulis yang menyelesaikan tulisannya.” (anonym)


Channel Kelas Ngedit Naskah KMO Indonesia Batch 5:
Langkah-langkah agar tulisanmu “selesai” ialah:

1.  Kumpulkan bahan tulisan
2.  Buat outline yang benar
3.  Pahami teknik 3W + 1H
4.  Pikirkan judul dan alur yang pas
5.  Kemas tulisan agar memiliki daya pikat
6.  Miliki mentor
7.  Keraslah pada diri sendiri

1.  Kumpulkan bahan tulisan
Seperti halnya saat teman-teman membuat makalah atau skripsi, maka teman-teman juga harus mengumpulkan bahan-bahan dari banyak sumber yang terpercaya terkait tema, pembahasan, atau cerita yang ingin teman-teman tulis. Gunakan metode wawancara, pengamatan, studi pustaka, atau gabungan ketiga cara tersebut.

2.  Buat outline yang benar
Mengapa penulis harus bikin outline yang benar? 

Supaya penulis tidak kehilangan alur dalam menulis. Tidak adanya outline yang jelas seringkali menyebabkan naskah yang kita tulis terus ditambah A, B, C, D dan ini itu yang pada akhirnya naskahnya menjadi tidak berujung yang akhirnya tidak jadi–jadi.

3.  Pahami Teknik 3W + 1H
-  Why menjelaskan latar belakang, alasan naskah itu ditulis, dan masalah apa yang ingin diselesaikan.
-  What menjelaskan solusi apa yang akan dibahas dalam buku untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-  What If menjelaskan dampak apa yang akan dirasakan pembaca bila mengikuti atau tidak mengikuti saran yang ada dalam buku tersebut.
-  How menjelaskan bagaimana pembaca dapat menerapkan solusi dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana jika naskah berbentuk puisi?

Teman-teman, jelas puisi memiliki unsur-unsur yang membangun di dalamnya, tapi bukankah selain keindahan setiap puisi menyimpan makna sendiri dari penyairnya? Setiap puisi lama atau baru (red: puisi lama seperti pantun, gurindam, syair dan puisi baru) menyimpan makna dan maksud sendiri dari sisi penulisnya.

Jadi sama saja ya. Pahami juga 3W+1H

4.  Pikirkan judul dan alur yang pas
Sehebat apa pun materi yang disajikan, jika penataan bahasanya kurang oke dalam artian tidak memenuhi kaidah-kaidah, naskah tersebut akan menjadi tidak menarik. Oleh karena itu, bahasa perlu diolah sedemikian rupa agar ketika naskah dibaca, terasa enak, mengalir, mudah dicerna, dan mengasyikkan, serta merangsang nalar.

Bagaimana caranya?
-  Sususan kalimat harus logis. Pilih kata sambung yang sesuai. Perhatikan juga koherensi dan komposisn/susunan kalimatnya.
-  Gunakan diksi yang indah dan menggairahkan. Hal ini berlaku pada jenis naskah apa saja, terutama novel. Pada novel penulis, diwajibkan memilih susunan kata yang menarik dan membuat pembaca penasaran. Kata per kata perlu diperhatikan agar pembaca masuk ke dalam cerita.

5.  Kemas tulisan agar memiliki daya pikat
Buku yang memikat banyak ditentukan oleh tampilan layout dan cover juga. Namun, sebelum itu penulis juga bisa menarik penerbit dengan judul yang “menggigit”. Judul biasanya terdiri dari 2-6 kata. Tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang juga.

Judul yang “menggigit” berbeda dengan yang “kontroversi”. Pikirkan berulang kali sebeluat membuat judul yang kontroversi.

Tip selain judul agar naskah memiliki daya pikat di mata editor, yaitu:

-  Beri alternative judul lain (bisa 2-3 alternatif)
-  Tambahkan subjudul
-  Berikan kutipan-kutipan, quote, ayat dari kitab suci, atau pesan moral setelah subbab
-  Highlight, tulis tebal, atau buat test box di pojok atas atau bawah kalimat-kalimat yang akan “menggugah” pembaca
-  Tambahkan ilustrasi atau gambar di setiap bab pembahasan

6.  Miliki mentor (dan teman seperjuangan)
Seperti saat menulis skripsi, teman-teman lebih enak saat memiliki dosen pembimbing yang mengarahkan dan memberi masukan saat buntu ide. Pun saat teman-teman diberi tugas membuat paper atau makalah. Tentu lebih enak jika ada teman yang diajak diskusi. Mempunyai teman seperjuangan juga diperlukan agar sama-sama mengingatkan pada tujuan.

Selalu sediakan ruang untuk menulis dan membaca setiap hari karena mau menjadi editor atau penulis kuncinya harus BETAH MEMBACA.

Jika ingin tulisanmu “selesai” maka sediakan waktu setiap hari untuk menulis. Menulis setiap hari bukan berarti sehari harus menulis berpuluh-puluh halaman, tetapi untuk menjaga komitmen bahwa setiap hari naskah buku kita harus memiliki kemajuan.

“Luangkanlah waktu untuk menulis, bukan hanya menulis di waktu luang.”

7.  Keraslah pada diri sendiri

-  Buat jadwal atau deadline untuk tulisanmu. 
Kadang seseorang butuh rasa “tertekan” untuk menyelesaikan suatu hal. Maka dari itu, buat dirimu dalam risiko ini. 

-  Jangan kosongkan sumur
Tip dari Ernest Hemingway, yaitu seorang penulis kreatif jangan sampai mengosongkan sumurnya. Maksudnya adalah ketika menulis, otak kita seperti sumur inspirasi yang terus kita timba untuk menghasilkan tulisan-tulisan.

Rasa bosan, jenuh, kesal tulisan nggak selesai-selesai atau menemui jalan buntu pasti akan terjadi. Namun, sekali lagi ingat bahwa “PENULIS YANG BAIK IALAH YANG MENYELESAIKAN TULISANNYA”

Jika teman-teman menemui kebuntuan ide, istirahatlah. Lakukan aktivitas lain, seperti membaca untuk menemukan ide-ide baru.


No comments: