Bismillaah
Akhir-akhir ini, dada sering terasa sesak. Pikiran penat. Badan lelah. Yang terpikir hanyalah resign dari semua kepenatan ini. Ingin menjadi pedagang saja seperti Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dan lebih serius menulis dan menghafalkan Al-Qur'an. Menjadi guru ternyata sangat melelahkan dan memusingkan kepala. Apalagi usia sudah tidak muda lagi. Astaghfirullah.
Meskipun demikian, saya tidak mau menyerah begitu saja. Hobi mempelajari hal-hal baru dan kepo dengan segala ilmu yang banyak bertebaran di dunia maya, membuat saya haus akan berbagai ilmu tersebut. Berbagai webinar dan kulwap saya ikuti, baik yang berbayar maupun gratis. Tentu saja tidak semuanya karena keterbatasan waktu dan dana. Demi memuaskan dahaga ilmu baru, saya harus sedikit mengabaikan anak-anak di rumah. Konsekuensi yang kurang menyenangkan, tentu saja.
Salah seorang coach yang saya suka sehingga saya setia mengikuti webinarnya adalah Fadhil Mas Ghufron. Cara penyampaiannya enak, ilmunya banyak, ramah pula. Tahunya dari mana?
Iya. Ketika saya chat beliau untuk minta izin menggunakan kata-kata beliau di buku saya, beliau langsung respons. Saya bahagia, dong. Rasanya ajaib gitu. Chatting dengan orang hebat dan langsung dibalas. Dalam pikiran saya, beliau orang sibuk pasti tak ada waktu buat chatting dengan orang yang tak dikenal. Ternyata pikiran saya salah.
Nah, melalui beliau lah, saya bisa belajar banyak hal. Kami yang disatukan dalam grup Guru Pembelajar, banyak mendapatkan materi baru yang menunjang suksesnya pembelajaran secara daring. Salah satunya belajar materi pembelajaran hanya dengan satu slide. Pematerinya Coach Aditya Iman. Anak muda yang brilian juga. Sebelumnya, saya sudah menikmati hasil karya beliau berupa template PPT yang di-share di grup ODOP.
Waktu itu saya sedikit terlambat join webinarnya karena lupa. Biasalah, kalau sudah malam suka riweuh. Alhamdulillaah, belum terlambat banget, karena baru perkenalan saja. Begitu kata Bu Yanti. Sahabat saya yang baik hati dan imut-imut.
Karena memang ingin belajar dan ingin bisa, maka saya kerjakan semua yang diinstruksikan oleh Coach Aditya. Saya menyimak penjelasannya sambil langsung praktik di laptop. Meskipun tak sebagus contohnya, tapi lumayan lah, buat pemula seperti saya.
Singkat cerita, kami diminta untuk posting di Instagram. Tak lupa juga nge-tag para coach. Keesokan harinya, saya lihat komentar para coach. Tetep, Mas Fadhil yang paling membuat hati berbunga-bunga dan bersemangat. Begitu ya, rasanya dipuji guru. Apakah saya termasuk guru yang sering memuji siswa? Semoga. Karena pujian guru merupakan motivasi dan lecutan semangat yang luar biasa.
Dan, semalam ada webinar lagi, tetapi saya kok malas ikut, ya. Duh, penyakitnya kambuh, nih. Bukan apa-apa. Selain karena sudah terlambat, tadi pagi sampai siang juga sudah ikut webinar literasi. Sorenya ada kajian. Jadi, sudah kelamaan pegang hp. Tak enak dengan anak-anak. Pengennya, malam saat bercengkerama dengan mutiara hati.
Sekitar pukul sembilan lewat, seorang rekan guru japri, memberitahu bahwa saya dapat hadiah. Wah, MasyaAllah, benar-benar surprise!!! Nggak nyangka, tapi seneng banget! Tak berapa lama, Bu Yanti pun memberitahu juga. Dan, Bu Dasma. Alhamdulillaah.
Terus terang, saya sangat bersyukur dengan anugerah Allah ini. Di saat saya hampir tersungkur dan terkapar karena merasa diri bodoh dan tak berguna, Allah kirimkan hadiah yang membuat rasa percaya diri saya tumbuh lagi, sedikit-sedikit. Benar-benar luar biasa.
Walaupun hadiahnya hanya buku. Hanya? Tidaklah. Buku merupakan hadiah yang sangat saya suka. Bahkan, ketika dulu pernah mendapatkan hadiah voucher restoran, saya lebih suka menukarkannya dengan buku. Ya, karena buku adalah sahabat terbaik dan teman setia kala suka maupun duka.
Alhamdulillahilladzii bini'matihi tathimusshoolihaat.
No comments:
Post a Comment