Thursday, May 27, 2021

Review "Si Putih"


Judul: Si Putih
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 2021
ISBN: 9786020652252
Ukuran buku: 376 hlm; 20 cm


Bismillaah

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang lucu dan menggemaskan. Seperti kucing anak saya, si Spuki. Saat itu, dia baru saja diberi makanan di wadah khusus makanannya. Tak berapa lama, dia menghampiri anak saya yang tadi memberikan makanan, sambil mengeong. 

"Kenapa?" tanya anak saya sambil berjalan ke tempat makanan Spuki. Ternyata di sana ada kucing kecil -sepertinya anak  si Spuki- sedang makan jatah Spuki.

"Oh, kamu mau berbagi?"
"Meong."

Setelah makanan itu dibagi ke dalam dua wadah, maka dua kucing itu dengan tenangnya makan bagian masing-masing. MasyaAllah, lucunya ^_^.

Tak berbeda jauh dengan Si Putih dalam buku Tere Liye ini. Binatang imut dan lucu itu juga sangat menggemaskan. Apalagi bila ia sedang berkomunikasi dengan sahabatnya, N-ou. N-ou yang hidup sebatang kara dan hanya ditemani Si Putih, membuat mereka saling memahami dan saling melengkapi.

Dan, ternyata Si Putih memang bukan kucing biasa. Meskipun imut dan lucu, tetapi dia juga sangat kuat dan hebat. Dia bisa melawan binatang dan manusia yang postur tubuhnya jauh lebih besar darinya. Si Putih dan N-ou menjadi sahabat sekaligus pemegang kekuatan yang hebat. Dan, N-ou menjadi pengendali hewan yang sangat disegani. Tidak hanya karena kekuatannya yang luar biasa, tetapi juga karena sifatnya yang penuh peduli kepada semua orang. Berbeda dengan para pengendali hewan pada umumnya.

Di Klan Polaris, terutama di Kawasan Gunung Timur, para pengendali hewan menjadi penguasa dan biasa berbuat sewenang-wenang terhadap rakyat biasa. Para pengendali hewan adalah orang yang bisa menaklukkan hewan -biasanya binatang buas-, menjinakkannya, lalu menjadikannya tidak hanya tunggangan, tetapi juga partner dalam bertarung. Para pengendali hewan itu bisa berkomunikasi dengan hewan tunggangannya tersebut. Dan, ketika mereka telah menyatu dengan bonding khusus, kekuatan mereka menjadi berkali lipat.

Itulah yang terjadi pada N-ou dan Si Putih. Petualangan mereka membuat mereka semakin akrab dan menyatu sehingga membuat kekuatan mereka semakin cepat bertambah levelnya. Namun sayang, cerita ini tidak berakhir dengan happy, dan seperti biasa, belum selesai. 

Bagaimana kelanjutan N-ou dan Si Putih yang telah berhasil menaklukkan para pengendali hewan yang congkak itu? Akankah mereka menjadi penguasa di Klan Polaris? 

Buku ini, seperti buku-buku Tere Liye lainnya, selalu membuat penasaran dan tidak ingin berhenti sebelum sampai di halaman terakhir. Meski buku ini ditujukan untuk remaja, namun cocok juga untuk orang dewasa. Kalau untuk anak-anak, mungkin masih kurang pas karena bukunya yang tebal. Walaupun tidak dapat dipungkiri, ada juga anak-anak yang suka membacanya, seperti anak saya. 

No comments: