Friday, April 24, 2020

Gagal



Bismillaah
Saat tahu bahwa saya bisa ikut grup KMO (Kelas Menulis Online), rasanya senang sekaligus deg-degan. Senang karena bisa mendapatkan kesempatan belajar kepada orang-orang hebat seperti Tendi Murti. (Selama ini cuma dengar namanya.) Deg-degan karena merasa sudah tua, sedangkan yang lain masih imut-imut. Selain itu, saya deg-degan karena pernah dengar bahwa KMO ini disiplin sekali dan tugasnya juga tidak main-main. Tetapi, bismillaah, saya niatkan untuk mencari ilmu dan kebaikan, berusaha bertahan meskipun tidak bisa terlalu fokus.
Benar saja, waktu sesi pertama materi, saya terlambat menyimak. Tidak tanggung-tanggung, saya terlambat sehari! Astaghfirullah. Alamat apa ini? Dan, ternyata kalau mau ada materi harus isi daftar hadir dulu, satu jam sebelumnya. Sudah dua kesalahan saya lakukan, terlambat absen dan terlambat menyimak materi. Saat penyampaian materi saya tidak hadir.
Lebih mengenaskan lagi, ternyata setiap peserta mendapatkan modal 2 nyawa. Bila tidak presensi, maka satu nyawa melayang. Berarti satu nyawa saya sudah hilang . Nah, tinggal satu lagi, kan? Itu juga akan hilang kalau tidak mengerjakan tugas. Meskipun tinggal satu nyawa yang saya miliki, saya berusaha bertahan dan optimis. Saya coba mengerjakan tugas membuat ikrar untuk menjadi penulis. Sudah saya tulis, saya foto, tinggal posting di Instagram. Nah, di sini lah ujian itu datang.
Saat saya akan posting, ternyata Instagram saya tidak bisa dibuka. Maklum, hp saya dipakai ramai-ramai dengan anak-anak. Beginilah jadinya. Tapi tak boleh menyerah, masih bisa dengan cara lain, yaitu buka di laptop.
Tapi, olala .... Ternyata kalau menggunakan laptop tidak bisa posting. Saya coba searching cara posting Instagram di laptop. Alhamdulillaah, ada caranya, meski harus berkali-kali mencoba. Upload foto, alhamdulillaah bisa, tulis caption juga bisa. Naah, saat mau nge-tag mentor, PJ, Kepsek, dan teman-teman -itu syarat yang tidak bisa ditawar-tawar- ternyata tidak bisa! Oh, no!

Ya sudahlah, mungkin memang belum rezeki saya, belum jodoh saya untuk menjadi bagian dari KMO. Dengan berat hati saya mengundurkan diri dengan harapan di kesempatan yang akan datang bisa bergabung lagi. Lagi pula, Ramadan sudah datang. Mungkin kalau saya masih di KMO, nanti malah tidak bisa fokus. Ibadah Ramadan tidak maksimal, KMO juga tidak maksimal. InsyaaAllah ini yang terbaik, harus pilih salah satu supaya bisa fokus dan hasilnya maksimal. Aamiin ya rabbal'aalamiin.

No comments: