Friday, May 27, 2022

Keberkahan dalam Halaqah Ilmu

Bismillah


Dua tahun lebih pandemi, selama itu pula, kita hanya bisa bertemu secara online. Dari satu Zoom ke Zoom yang lain. Ada yang menyambutnya dengan sukacita karena telah memangkas jarak dan waktu. Ada pula yang resah karena kurangnya fasilitas yang mendukung. Pun mereka yang merasa kurang afdhol bila tak bertemu muka. Namun, life must go on.


Sebagai muslim yang siap ber-mujahadah, apa pun kondisinya harus bisa menerima dengan lapang dada. Menerima semua takdir Allah dengan ikhlas, sehingga yang sulit pun akan terasa mudah. Sebaliknya, bila hanya diisi dengan keluhan, alih-alih mendapatkan jalan keluar, justru masalah semakin datang bertubi-tubi. 


Alhamdulillaah, saya termasuk yang berbahagia dengan adanya sistem daring ini. Tak perlu pergi jauh, tak usah keluar ongkos, dan bisa sambil mengawasi anak-anak di rumah. Tak perlu meninggalkan mereka. Hati tenang, belajar pun makin fokus. Se-ha-rus-nya. Kenyataannya? Namanya juga emak-emak, kerempongan selalu ada demi menambah warna-warni kehidupan. Alhamdulillaah 'alaa kulli haal. Semua pasti ada hikmahnya.


Meskipun senang dengan sistem daring, ternyata ada sisi negatifnya juga. Di antaranya, saya mudah mengantuk kalau cuma mendengarkan. Saya itu tipe orang yang kalau mendengarkan ceramah, harus sambil melihat sang pembicara. Ini sebagai salah satu cara untuk menghindari serangan kantuk. Nah, kalau lewat Zoom, memang saya lihat pembicaranya. Tapi, sang pembicara kan, tidak melihat saya. Jadinya ya, cari posisi enak; rebahan. Akhirnya ketiduran. Itu kalau off camera. Kalau kameranya aktif ya, enggak berani lah.


Mungkin karena itulah, ngaji online itu kurang afdhol dan kurang berkah ya. Datang ke majelis dan talaqqi dengan sang guru, itu lah yang lebih berkah dan mendatangkan rahmat Allah. Meskipun kadang terserang kantuk juga. Tetapi, insyaaAllah tetap mendapatkan pahala dan keberkahan. Seperti sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berikut ini.

Imam Al-Ajurri Rahimahullah menyebutkan sanadnya sampai ke sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda:

مَا تَجَلَسَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

“Tidaklah suatu kaum duduk di rumah dari rumah-rumah Allah mereka membaca kitabullah, mereka mempelajarinya, kecuali akan turun kepada mereka malaikat dan mereka akan diliputi rahmat dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyebutkan mereka di hadapan para makhlukNya yang ada di sisiNya. Dan barangsiapa yang terlambat amalannya maka tidak akan dicepatkan oleh nasabnya.”


Selain itu, orang yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.

“Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga” (HR. At Tirmidzi no. 2682, Abu Daud no. 3641, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

(Sumber: https://muslim.or.id/39642-keutamaan-menghadiri-majelis-ilmu-di-masjid.html)


MasyaaAllah, begitu banyak keutamaan hadir di majelis ilmu. Itulah yang saya alami pada hari Rabu, 25 Mei 2022. Selain manfaat yang sudah disebutkan di atas, ternyata saya mendapatkan manfaat bonus. 


Sore itu adalah pertama kalinya kami mengadakan halaqah ilmu secara offline. Tentu saja, kami sangat gembira dan bersemangat untuk hadir tepat waktu. Hanya saja, saya agak terkendala dengan kondisi badan saya. Saya merasa lemas. Mungkin efek samping sakit pinggang yang sudah saya derita sejak Sabtu malam. 


Awalnya, pada hari Sabtu itu, saya sibuk dari bangun tidur sampai tidur lagi di malam harinya. Dimulai dari belanja sayur, memasak langsung halal bihalal dengan teman-teman halaqah juga, lanjut membantu teman mengedit soal sampai Ashar. Setelah itu memasak lagi sambil menunggu teman-teman dari grup lain untuk halal bihalal di rumah. 


Selesai shalat Maghrib, rencananya mau membuat sambal, alhamdulillaah kedatangan tamu. Tamunya pulang, lanjut membuat sambal dan makan malam. Shalat Isya sudah dengan tenaga sisa. Akhirnya, tidur dalam keadaan pinggang sakit. 


Nah, karena Rabu siang mau berangkat halaqah, paginya saya usahakan untuk istirahat. Baca buku sambil rebahan dan akhirnya tidur. Sewaktu bangun, pinggang masih sakit. 


*Halaqah: majelis ilmu dan bentuk melingkar, terdiri kurang dari 20 orang

Bersambung ....



No comments: