Tuesday, July 26, 2022

Review "Sagaras"

Judul buku: Sagaras
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Sabakgrip
Cetakan: 4, Mei 2022
ISBN: 978-623-97262-5-6
Tebal buku: 384 hlm


Bismillah


Buku ke-13 serial Bumi ini menceritakan tentang petualangan Ali, Raib, Seli, plus Master B alias Batozar dalam mengungkap misteri orang tua Ali. Siapa sebenarnya Ali, siapa orang tuanya dan ada di mana. Misteri itu membuat Ali nekat mendatangi tempat yang dihindari oleh petualang sekaliber Batozar.


Kata kuncinya adalah Sagaras. Namun, letak persisnya tidak ada yang tahu. Berdasarkan catatan perjalanan Batozar, Ali berusaha pergi sendiri mendatangi tempat antah berantah tersebut. Namun, dengan cepat, Batozar mengetahui kepergian Ali. Dia pun mengajak Raib dan Seli untuk mengejar Ali, dengan maksud menghentikan kenekatannya tersebut. Karena tempat itu memang sangat berbahaya dan mengancam nyawa.


Setelah mereka bertemu, ternyata Ali tidak mau membatalkan rencananya. Bahkan, dia siap mati demi bisa mengungkap misteri tersebut. Apalagi Raib pun bersedia ikut bersamanya karena perasaan senasib sepenanggungan. Raib pun pernah dan masih penasaran dengan keberadaan orang tuanya, terutama ayahnya. Maka, pergilah mereka berempat menghadapi segala tantangan dan rintangan yang benar-benar menguras tenaga dan juga mengancam jiwa mereka.



Dari badai tornado yang memporak-porandakan kapal kontainer yang super besar milik Ali, hujan yang mirip peluru air dan siap melubangi atap Ily; pesawat kapsul Ali yang super canggih. Hingga gurita raksasa yang menelan mereka mentah-mentah. 


Dengan perjuangan yang tak mudah, akhirnya mereka bisa melewati semua hambatan itu dan berhasil masuk ke gerbang Sagaras. Walaupun Ily hampir pecah karena saking dalamnya dasar laut yang mereka datangi. Tekanannya sudah melebihi ambang batas kemampuan Ily. Dengan tameng buatan Batozar, mereka pun bisa sampai dan masuk ke gerbang Sagaras.


Tentu saja, tak semudah itu melewati gerbang negeri yang masih belum bisa mereka bayangkan itu. Sagaras adalah tempat baru yang belum pernah mereka kenal. Tidak seperti Klan Bulan, Bintang, atau Komet. Tak ada informasi sedikit pun mengenai Sagaras. 


Saat tiba di sana, ternyata mereka berada  di pos penjaga, sebuah ruangan berbentuk kubus yang sangat besar dan berwarna serba putih. Beberapa saat setelah mereka mendarat, datanglah para Ksatria Sagaras. Mereka adalah yang pemimpin sekaligus pelindung dan pelayan rakyat Sagaras. Mereka menunggangi kuda-kuda yang juga berwarna putih. 



Sama seperti saat mereka masih di atas kapal, para Ksatria itu tetap menolak kedatangan Ali dan kawan-kawan. Mereka tidak diinginkan dan harus segera meninggalkan Sagaras. Tentu saja Ali tidak mau. Beruntung, Batozar bisa melakukan negosiasi. Akhirnya, para Ksatria itu mengizinkan mereka masuk Sagaras dengan syarat bisa memenangkan pertarungan melawan mereka. Pertarungan satu lawan satu sebanyak lima kali pertarungan.



Pertarungan pertama, Ali yang maju melawan Ksatria No. 13. Ali yang sudah kehilangan kekuatan, menggunakan teknologi baru yang diberikan Eins. Dengan susah payah, Ali berhasil memenangkan pertarungan meskipun hampir saja membunuh lawannya.



Pertarungan berikutnya adalah Seli, disusul Raib dan Batozar. Pada pertarungan kelima, Seli tidak ikut bergabung karena kekuatannya hilang untuk sementara waktu. Akankah mereka bertiga bisa melawan Ksatria No. 2? Yang, tentu saja, kekuatannya pasti jauh lebih hebat dibandingkan dengan para Ksatria sebelumnya. 

No comments: