Saturday, July 2, 2022

Makkah Al Mukarromah

Bismillah


Ahad, 19 Juni 2022


Bada Dzuhur, kami bersiap untuk memulai perjalanan ke Makkah. Para lelaki sudah siap dengan pakaian ihramnya, para wanita pun demikian. Rapi dengan baju putih-putih. 


Kira-kira pukul 13.30 rombongan bus kloter 10 mulai bergerak meninggalkan Madinah. Sedih rasanya berpisah dengan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, sang kekasih. Semoga tahun depan saya bisa ziarah kembali ke Rasulullah bersama keluarga. Aamiin.


Tak berapa lama, kami pun sampai di Bir Ali atau Dzulhulaifah untuk mengambil miqat. Kami shalat sunah ihram dua rakaat, lalu berniat ihram bersama-sama di dalam bus. Selama perjalanan, kami melantunkan kalimat talbiyah yang membuat air mata mengalir tanpa henti. Sungguh Maha Pemurah Allah yang telah mengizinkan kami beribadah haji ke rumah-Nya, Baitullah. 


Sejak berihram, kami harus menghindari semua larangan saat ihram. Di antaranya tidak berkata buruk, tidak berdebat, tidak terlihat auratnya kecuali muka dan telapak tangan (untuk muslimah), tidak memakai wewangian, tidak membunuh binatang, tidak memakai pakaian berjahit (untuk muslim), tidak berhubungan suami istri.


Ketika sedang dalam keadaan ihram, kita tidak boleh memperlihatkan aurat meskipun kepada sesama muslimah. Oleh karena itu, kita harus berwudhu di dalam kamar mandi atau toilet.


Menjelang pukul 8 malam, kami sampai di Makkah, di hotel Rizq Palace. Sebelumnya, selama perjalanan, kami banyak mendapatkan hadiah. Pertama, kami mendapat kurma rutob. Memasuki kota Makkah, kami mendapat dua botol air zamzam dan satu kotak snack yang berisi biskuit, cookies, satu kotak jus, dan satu botol air mineral. 


Sampai di hotel, kami disambut dan diberi welcome drink berupa satu gelas kecil kopi dan sekotak kue. Rasa kopinya tidak seperti kopi yang biasa kita minum. Warnanya keruh kehijauan, dan seperti ada rasa habbatussauda. Sedangkan kuenya berupa dua biji kurma dan dua keping cookies seperti kue kacang. Rasanya enak.


Setelah istirahat sebentar dan makan malam -tanpa menanggalkan pakaian ihram-, kami kembali naik bus menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umroh wajib. Kali ini kami menaiki bus shalawat. Bus khusus yang disediakan gratis untuk jamaah haji. Bus ini beroperasi 24 jam dengan trayek Masjidil Haram menuju penginapan jamaah haji. 


Turun dari bus, kami berjalan kaki kira-kira selama 5 menit untuk mencapai Masjidil Haram. Sampai di sana, suasana tidak terlalu ramai, mungkin karena sudah agak malam dan jamaah haji Indonesia gelombang 1 pun belum semuanya sampai.


Dengan dibimbing oleh seorang muthowif, Ustadz Anshori (Amsori), kami mulai memasuki masjid. Ternyata tidak bisa langsung melihat Ka'bah. Dari pintu masuk 1, kami turun ke bawah. Di sanalah kita baru bisa melihat Ka'bah. MasyaaAllah, sungguh karunia Allah yang tidak terhingga, saya bisa sampai di Masjidil Haram dan memandang Ka'bah secara langsung. Oiya, pintu masuk 1 ini khusus buat yang memakai pakaian ihram (laki-laki). Kalau perempuan bebas. 


Thawaf dimulai dari Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau di sebelah kanan, yang tergantung di dinding Masjidil Haram. Di sini, kita cukup melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad kemudian mengecup tangan kita sambil melafadzkan 
بسم الله الله اكبر

Begitu sampai di Rukun Yamani, kita melambaikan tangan lagi, tanpa mengecup, dan mengucapkan بسم الله الله اكبر. Setelah itu membaca doa:

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار و ادخلنا الجنة مع الا ابرار يا عزيز يا غفار يارب العالمين.

Doa tersebut dibaca berulang-ulang sampai tiba di Hajar Aswad. 


Selama Thawaf, kita bisa membaca doa yang ada di buku, atau berdoa sendiri. Bisa juga dengan memperbanyak dzikir dan shalawat serta istighfar. 

Setelah Thawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran, kami shalat dua rakaat, minum air zamzam, dan lanjut Sa'i. Kami mengambil tempat Sa'i di lantai 2, jadi harus naik tangga. Di Bukit Shafa, kami memulai Sa'i dengan berdoa menghadap Ka'bah. Lalu berjalan ke Bukit Marwah. Perjalanan dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dihitung satu putaran. Setelah 7 putaran, perjalanan berakhir di Bukit Marwah. 


Selain membaca doa yang sudah ada di buku doa yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, kita bisa membaca doa yang lain atau berdzikir. Ketika berada di area yang ditandai dengan lampu hijau, jamaah laki-laki disunnahkan untuk berlari-lari kecil. Sedangkan jamaah perempuan tetap berjalan kaki. Di sini, ada doa khusus yang bisa kita baca, dan sudah tersedia di buku doa tersebut. 


Doanya adalah sebagai berikut: 

رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ وَتَكَرَّمْ وَتَجَاوَّزْ عَمّاَ تَعْلَمُ إنَّكَ تَعْلَمُ مَا لَانَعْلَمُ إنَّكَ اَنْتَ اللهُ الأعزّ الأكرَمْ

Artinya: Ya Allah ampunilah, sayangilah, ma’afkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah.


Setelah putaran ketujuh, kami kembali berdoa menghadap Ka'bah. Kemudian keluar dari area Sa'i dan bertahallul dengan menggunting rambut, minimal 3 helai. Untuk laki-laki, disunnahkan untuk mencukur rambut hingga botak. 


Alhamdulillaah, selesai sudah umroh wajib. Semoga Allah menerima dan meridhoi amal ibadah kami. Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲🏻.

No comments: