Monday, June 13, 2022

Pertama Terbang

      Bandara Soekarno-Hatta di malam hari 


Bismillah

Sabtu, 11 Juni 2022 merupakan sejarah penting dalam hidup saya. Hari ini, pertama kali saya naik pesawat. Hari ini, pertama kali saya pergi ke luar negeri. Hari ini, pertama kali saya menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Semoga hari ini akan terulang lagi tiap tahun untuk beribadah umroh bersama keluarga. Aamiin aamiin yaa mujibassaailin 🤲🏻.


Ada rasa senang, bahagia, haru. Namun, ada juga sedih, takut, dan khawatir. Saya berusaha menenangkan diri dengan banyak berdoa dan memasrahkan diri kepada Allah. Apa pun kehendak-Nya, saya berusaha mempersiapkan diri agar bisa ikhlas menerima dan menjalani. Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. Tak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.


Sekitar pukul 1.30 dini hari, kami sampai di bandara Soekarno-Hatta. Turun dari bus, kami berbaris menuju pengecekan visa. Di sana kami dicek sidik jari dan difoto. Setelah itu kami menuju ruang tunggu untuk boarding. Satu jam lebih kami di ruang tunggu. Ada yang tidur, ada yang mengobrol, ada juga yang fokus dengan hpnya.

   Pengecekan visa oleh petugas Arab Saudi


Sekitar pukul 4.30 kami mulai masuk ke pesawat Saudia. Alhamdulillaah, tempat duduk saya pas di samping jendela, nomor 203. Sebelah saya perempuan, Bu Yayuk. Alhamdulillaah. Tadinya, kalau sebelah saya laki-laki, saya sudah berniat akan minta pindah. Alhamdulillaah, Allah memudahkan segalanya. Dengan segala keterbatasan saya yang pergi tanpa suami, Allah berikan banyak kemudahan, itu merupakan rezeki yang tak ada bandingannya. 

                          Sayap pesawat


Tepat pukul 05.40, pesawat take off. Selamat tinggal keluarga dan teman-teman tercinta. Selamat tinggal Indonesia. Semoga kita akan bertemu lagi bulan depan. Aamiin.


Saat take off adalah saat yang menegangkan. Tapi, saat landing, ternyata lebih menegangkan lagi. Berkali-kali suara takbir dan tasbih menggema di dalam ruang pesawat. Selama perjalanan yang berlangsung sekitar 9 jam itu pun, beberapa kali kami bertemu dengan cuaca yang kurang bersahabat sehingga harus mengenakan seat belt dan tidak boleh ke mana-mana. Guncangannya pun terasa sekali. Seperti melewati jalanan berbatu. Tak heran bila banyak yang berkomentar, naik pesawat serasa naik angkot.


Saat di pesawat, kami mendapatkan dua kali makan. Menu makanan pertama terdiri dari nasi, lauk (lupa, antara daging atau ayam, ya), sayur, salad, roti, dan puding. Sepertinya makanan besar dan snack dijadikan satu. Minumannya, kami boleh memilih: kopi, teh, air bening. Ketika baru duduk, di depan bangku kami sudah tersedia dua botol mineral ukuran sekitar 300 ml dan kantong sampah dari kertas. 


Menu makanan kedua, nasi, lauk, sayur, dan buah. Tak lupa pula kerupuk. Pada menu makanan pertama pun terdapat kerupuk. Indonesia banget ya. 


Di sela-sela kedua makanan besar tersebut, kami diberi minuman kopi/teh. Lalu ada jus/air mineral juga. Ketika mau turun, kami dibagi snack yang isinya minuman sari kacang hijau, roti, cupcake, dan jenang kudus. Wah, di Cikarang saja sudah lama tidak makan jenang kudus, di Madinah malah ketemu. Alhamdulillaah.


Alhamdulillaah, sekitar pukul 10.40 waktu Madinah, kami mendarat dengan selamat tidak kurang suatu apapun. Bahagia rasanya. Pertama karena telah melewati penerbangan panjang dengan selamat. Kedua, bisa ziarah ke Madinah, negeri tempat tinggal Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. MasyaaAllah. Seperti mimpi, ternyata akhirnya saya bisa sampai ke sini. Allahu Akbar!


Turun dari pesawat, sudah ada bus yang menunggu. Kami menuju gedung bandara dengan menumpang bus tersebut. Sampai di dalam gedung, kami disambut para petugas yang ramah dan juga dua orang Arab yang membagikan penghitung tasbih digital dan kayu siwak. 


Di depan gedung, sudah ada bus lainnya yang menunggu. Kami naik bus tersebut menuju hotel. Nama hotelnya adalah Manazil Arrahmah di sektor 2. Di kursi penumpang telah tersedia box yang berisi satu botol air mineral, satu botol jus, dan dua bungkus kurma ajwa yang masing-masing berisi tiga kurma. MasyaaAllah tabarakallah. Benar-benar luar biasa penyambutannya. 


اللهم صل على محمد وعلى ال محمد

Kami datang ya Rasulullah. Kami datang dengan kerinduan yang menggunung. Kami rindu kepadamu yaa habiballah.

No comments: