Sunday, June 19, 2022

Raudhah

Hadis dari Abdullah bin Zaid al-Mazinni radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

“Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman surga.” (HR. Bukhari 1195 & Muslim 3434).



Referensi: https://konsultasisyariah.com/30901-ada-apa-di-raudhah.html


Bismillah


Kamis, 16 Juni 2022
Pukul 2 pagi, kami bangun dan bersiap pergi ke Masjid Nabawi. Sampai di masjid sekitar pukul 3 pagi. Alhamdulillaah masih bisa masuk ke dalam masjid, meskipun mendapatkan tempat yang tanpa karpet.



Pukul 04.01 Shalat Subuh didirikan. Dilanjutkan dengan shalat jenazah. Setelah itu kami langsung bersiap ke Raudhah.



Untuk bisa ke Raudhah, kami masuk melalui pintu 25. Sedangkan tempat kami shalat Subuh berada di pintu 13. Kami berjalan memutar.


Begitu masuk melalui pintu 25, kami duduk terlebih dahulu menunggu pintu menuju ruangan Raudhah dibuka. Menjelang waktu syuruq, pukul ...., pintu pertama dibuka. 



Lalu kami mengantre lagi di pintu kedua karena ruang Raudhah penuh. Setelah beberapa saat, kami dipersilakan masuk. Begitu banyaknya muslimah yang ingin masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah, membuat jalan kami tersendat.



Alhamdulillaah, sampai juga kami di Raudhah.

سلام عليك يا رسول الله

MasyaaAllah, keharuan memenuhi rongga dada, air mata mengalir tanpa henti. Kerinduan ini begitu menggelora, menyesakkan dada. Tak henti, doa terus menderas dari mulut-mulut kami. 



Alhamdulillaah, dengan dijaga oleh teman-teman, saya bisa melaksanakan shalat dua rakaat. Kami bergantian saling menjaga. Kalau tidak dijaga, kami akan ditabrak oleh penziarah lainnya. Alhamdulillaah, Allah mudahkan kami.




Sabtu, 18 Juni 2022

Pagi ini, saya kembali masuk ke Raudhah. Bedanya, kali ini, saya pergi dengan rombongan muslimah Kloter 10, dikoordinir oleh pengurus kloter. Kami masuk melalui pintu yang berbeda saat pergi ke sana sendiri, tanpa rombongan.


Alhamdulillaah wa syukurillah, meskipun berjalan cukup jauh, dengan mengelilingi Masjid Nabawi, kami masuk tanpa berdesakan. Saat itu, yang masuk ke Raudhah hanya muslimah Kloter 10. Jadinya, lega dan tenang.



Kami diberi waktu selama 10 menit untuk shalat dan berdoa. Shalat pun bisa dilakukan dengan khusyuk karena tidak perlu berdesakan. Kami membuat shaf seperti shalat berjamaah lima waktu. MasyaaAllah, sungguh luar biasa pengalaman ini. Alhamdulillaah Allah berikan kesempatan yang sangat istimewa ini. Ya Allah, semoga saya bisa berkunjung lagi ke Raudhah bersama keluarga, aamiin.


Begitu istimewanya Raudhah. Apa sebenarnya Raudhah? Seperti hadits yang ada di awal tulisan ini, Raudhah adalah tempat istimewa karena merupakan salah satu tempat mustajab. Bila kita berdoa di sana, insyaaAllah akan dikabulkan oleh Allah. Itulah sebabnya mengapa kaum muslim sampai rela berdesak-desakan agar bisa masuk ke sana. 


Selain merupakan salah satu tempat mustajab, di sana juga ada makam Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. Jadi, kita bisa ziarah ke makam Rasulullah sekaligus bisa berkesempatan berdoa di tempat mustajab. Oleh karena itu, tidak lengkap rasanya, bila pergi ke Madinah tanpa berkunjung ke makam Rasulullah dan berdoa di Raudhah. 

No comments: