Saturday, March 26, 2022

Reminder

Bismillah


Sakit-sehat, hidup-mati, semua telah ditetapkan oleh Allah. Kita hanya bisa menerima dan menjalani takdir kehidupan ini. 


Beberapa hari yang lalu, saya mengantarkan suami ke Rumah Sehat untuk pijat. Sudah beberapa hari, pinggangnya sakit. Untuk shalat pun sakit, tidak bisa melakukan gerakan shalat dengan baik. 


Di sana, niatnya, sambil menunggu, saya akan menyelesaikan tugas-tugas online, salah satunya menulis untuk setoran KLIP. Tetapi, rencana tinggal rencana karena di sana bertemu dengan seorang pasien, seorang ibu, yang kelihatannya gemar bercerita. Akhirnya, waktu saya pun sebagian besar untuk mendengarkan beliau.



Awalnya, ibu itu (saya belum sempat menanyakan namanya) divonis sakit kekurangan darah, alias anemia. Lalu, oleh dokter diberikan obat-obatan yang harus diminum secara rutin. Memang, obat itu manjur. Si ibu merasa tubuhnya lebih kuat dan bertenaga seperti semula. Namun, anehnya, kaki beliau jadi berubah bentuk. Yang tadinya lurus, normal, jadi membentuk huruf O. Bila berjalan, kakinya saling bergesekan.


Kok bisa ya? Dari yang katanya sakit anemia, lalu menjadi sakit tulang, sakit kaki. Kalau menurut laman https://www.alodokter.com/perhatikan-penyebab-kaki-o-pada-anak-dan-cara-memperbaikinya#:~:text=Rakitis%20adalah%20penyakit%20pada%20tulang,kaki%20terlihat%20membentuk%20huruf%20O., penyebab kaki berbentuk O adalah penyakit Blount (kelainan pertumbuhan pada tulang tungkai anak), Rakitis (penyakit pada tulang yang terjadi akibat kekurangan atau defisiensi vitamin D yang berkepanjangan), penyakit Paget (penyakit yang disebabkan oleh kelainan metabolik, yang membuat tulang anak tidak dapat tumbuh secara normal), dan Dwarfisme (kelainan pertumbuhan jaringan tubuh yang membuat penderitanya tampak pendek).


Dan, biasanya penyakit kelainan tulang ini terdapat pada anak-anak. Namun, 

"Selain beberapa kondisi di atas, kaki O juga bisa disebabkan oleh beragam hal lain, di antaranya perkembangan tulang yang tidak normal, patah tulang yang tidak sembuh dengan benar, dan keracunan bahan kimia, seperti timbal atau fluoride."


Bisa jadi, ibu tersebut keracunan bahan kimia yang terdapat pada obat yang diminumnya. Atau, bisa juga karena berat tubuh yang berlebihan. Wallahu a'lam.


Yang jelas, kembali kita diperlihatkan akan kuasa Allah. Ibu tersebut masih terlihat muda. Sepertinya lebih muda daripada saya. Tetapi, Allah mengujinya dengan penyakit yang biasa diderita oleh lansia. 


Hal ini mengingatkan kita, kalau sudah kehendak Allah, apapun bisa terjadi. Menjadi sakit, tidak harus menunggu tua. Mati, tidak harus menjadi sakit terlebih dahulu. Yang muda dan bugar, bisa tiba-tiba sakit. Sedangkan yang sakit bertahun-tahun, ternyata masih diberi kesempatan menghirup udara segar. 


Mulai sekarang, saya harus semakin rajin menyiapkan bekal untuk akhirat. Saya sudah tua, sudah sering sakit, badan pun sudah tidak sebugar dulu. Ini adalah tanda-tanda, bahwa kematian sudah semakin dekat. 


Ya Allah, matikanlah hamba dalam keadaan husnul khatimah, tidak merepotkan siapa pun. Mudahkanlah hamba dalam sakaratul maut nanti. Mudahkanlah hisab hamba.


اللهم حا سبني حسابا يسير 

Ya Allah, hisablah saya dengan hisab yang mudah dan ringan.


Aamiin yaa rabbal'aalamiin 🤲🏻

No comments: