Wednesday, March 31, 2021

Penghafal Qur'an

 Bismillaahirrahmaanirrahiim

           

Perumpamaan orang yang membaca Qur’an sementara dia telah menghafalkannya, maka bersama para malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhori dan Muslim)

 

 

"Aku ini gurunya para penghafal Al-Qur'an, jadi tidak boleh memarahi mereka. Karena mereka adalah orang-orang yang dimuliakan Allah."

Serasa ditampar pipi ini saat mendengar kalimat polos itu. Di usianya yang baru saja baligh, cara berpikirnya sudah luar biasa. Saya yang setua ini, yang juga seorang guru tahfidz, tidak pernah terpikir seperti itu. Ketika ada siswa yang susah menghafal, kesal rasanya dada ini. Sering, tanpa sengaja, keluar nada yang agak tinggi dari lisan manusia lemah ini. 

Itulah anak sulung saya, Khoirunnisa Mufidah, yang baru saja menyelesaikan pendidikan SMA-nya di sebuah pondok pesantren tahfidz. Meski sudah selesai sekolah, dia belum boleh pulang karena harus mengabdi dulu selama minimal satu tahun. Dalam masa pengabdian itu, dia bertugas sebagai pengurus yang mengurusi para santri, adik-adik kelasnya. Juga, membantu Ummi dan Abi pengasuh pondok untuk mengajar tahsin (memperbaiki bacaan Al-Qur’an) dan tahfidz (menghafal Al-Qur’an).

Saat kami mengunjunginya, dia bercerita tentang suka-dukanya mengajar tahfidz. Salah satunya, rasa kesal karena yang diajari agak lambat atau tidak fokus. Lalu terlontarlah kalimat itu. Kalimat yang membuatnya selalu berusaha menahan diri agar tidak marah saat mendapati adik-adik kelasnya kurang fokus dan semangat dalam menghafal Al-Qur’an.

Kini, setelah mendengar kalimatnya itu, saya lebih bisa menahan diri saat kesal mulai datang. Saya coba bersabar dan lebih toleran dengan berpikir, mereka adalah penghafal Al-Qur'an.

Terima kasih, Nak. Meski usiamu jauh lebih muda, tapi bijakmu menyadarkan yang sudah tua ini. Memang belajar itu tidak harus dari yang lebih tua, apalagi harus dari seorang guru. Belajar bisa dari siapa saja, bahkan dari anak sendiri.

Jazakillahu khairan katsira Khoirunnisa Mufidah. Semoga kita bisa istiqomah dalam beribadah kepada Allah dan dalam berdakwah di jalan-Nya. Aamiin ya rabbal'aalamiin.

No comments: