Membersamai dan membesarkan buah hati bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi, bila kita tak memiliki ilmu tentangnya. Tak bisa dipungkiri, pasti akan ada ombak kecil maupun besar yang akan menghampiri.
Saat permata hati masih bayi, lalu menginjak balita, sungguh menjadi saat yang menyenangkan dan membahagiakan. Memandangnya berceloteh dan mengeksplor segala sesuatu, membuat penat menghilang.
Semakin besar mutiara cinta itu, ternyata semakin menguji kesabaran bunda. Dia mulai bisa berkata "tidak" dengan permintaan dan harapan kita. Membantah pun semakin fàsih ia ucapkan bila tak sepaham dengan kita. Kadang menyulut emosi.
Ombak itu akan semakin besar seiring semakin besarnya buah hati yang dulu lucu dan menggemaskan. Bila ia telah menjadi pemuda yang ingin serba mandiri, kadang nasihat kita dianggap telah mencampuri urusan hidupnya. Karena ia ingin segalanya diselesaikan sendiri. Ia tak lagi membutuhkan orang tua karena merasa telah besar dan dewasa. Sedangkan orang tua selalu menganggapnya anak kecil yang harus selalu diperhatikan dan dilindungi.
Bila sudah demikian, tak ada jalan lain kecuali mengembalikan segala riuh kehidupan kepada Sang Pemilik Kehidupan, Allah Yang Mahakuasa. Mutiara yang sekarang bersama kita adalah amanah dari Allah. Maka, bila ada kesulitan dalam membesarkannya, hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan dan jalan keluar.
Riak ombak yang ada di antara kita dan buah hati, seringkali berkaitan dengan dekat jauhnya kita kepada Sang Penggenggam hati. Bila ada berbagai masalah, biasanya karena kita sudah jarang mendekat kepada-Nya. Bila pendapat sering bertentangan, biasanya karena hati kita yang compang-camping karena jauh dari-Nya. Itu pun yang saya alami.
Setiap ada duri yang menghalang keharmonisan, itu pertanda saya harus muhasabah diri. Seberapa dekat dan seberapa sering diri bermunajat kepada-Nya. Lalu, bila air mata telah membanjiri sajadah di sepertiga malam, ketakberdayaan dan kelemahan diri telah pasrah kepada-Nya, pertolongan-Nya telah sangat dekat. Masalah sepelik apa pun, akan terurai dengan mudah. Semudah membalikkan telapak tangan.
Itulah kunci kehidupan. Berdoa dan bermunajat kepada Allah. Serumit apa pun benang masalah yang ada, akan terurai dengan mudah bila kita selalu bersandar kepada Allah yang Maha Perkasa. Masalah besar akan terasa kecil karena kita mempunyai Allah yang Mahabesar.
No comments:
Post a Comment