Wednesday, February 17, 2021

Tanda Cinta


Bismillaah


Beberapa hari terakhir Ramadan beberapa tahun yang lalu, kelima anak itu terlihat kasak-kusuk di kamar. Samar-samar terdengar suara si sulung, " Kamu punya berapa?" 

Wah, apa yang sedang mereka rencanakan? Tapi, karena berbagai kesibukan yang harus tetap diselesaikan, saya tak begitu peduli dengan tingkah polah mereka. Yang penting suasana rumah masih kondusif, mereka bermain dengan tenang dan akur. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.


Tibalah malam takbiran, menyongsong Idul Fitri. Kedua anak gadis itu izin ingin keluar sebentar, katanya. Entah mau ke mana. Mungkin ingin lihat-lihat kemeriahan malam takbiran, yang ternyata sudah tidak semeriah zaman kecil saya. Kalau dulu, malam lebaran terasa meriah dengan lantunan suara takbir dan bedug yang bertalu-talu, sekarang ramai dengan orang-orang yang berbelanja menyiapkan hari raya.

Tak berapa lama, kedua anak itu telah kembali ke rumah. Lalu, mereka berlima menghampiri saya, "Ini hadiah untuk Umi," serempak mereka berseru sambil mengulurkan sebuah bingkisan.

"Wah, apa ini?"

"Buka aja, Mi," seru mereka penuh semangat.

"MasyaAllah, cantik sekali! Terima kasih anak-anak Umi yang shalih dan shalihah," ucapku sambil mencium mereka satu per satu. Meski apa yang mereka berikan sungguh sederhana, namun terasa istimewa di hati. 


Peristiwa ini mengajarkan banyak hal kepada kami. Anak-anak belajar bekerja sama mengumpulkan uang untuk membeli hadiah. Mereka belajar mengalahkan egonya, merelakan uang yang telah susah-payah ditabung, demi ibunya. 


Dari situ, mereka belajar untuk kompak dengan saudara. Sesuatu yang sangat penting dan berharga bagi kehidupan mereka di masa depan. Ketika kami, orang tua, sudah tidak berada di sisi mereka lagi, maka kekuatan persaudaraan menjadi sesuatu yang sangat vital. Agar mereka bisa survive, dukungan saudara kandung sangat diperlukan.


Memberi hadiah, adalah sesuatu yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. "Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai" (HR Al-Bukhari). Hadiah, dapat menumbuhkan rasa cinta kepada orang yang diberi maupun yang memberi. Sedangkan hadiah yang diberikan kepada seseorang yang tidak menyukai kita, akan mencairkan suasana hati. Yang tadinya mungkin, kurang suka atau benci, menjadi netral, minimal. 


Oleh karena itu, memberikan hadiah kepada orang yang memang memiliki hubungan baik kepada kita, adalah sesuatu yang wajar. Sedangkan memberi hadiah kepada orang yang tidak suka dengan kita, itu baru luar biasa.


Maka, hadiah anak-anak yang diberikan kepada orang tua mereka, meski tak seberapa nilainya, semoga semakin menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Aamiin yaa rabbal'aalamiin.


No comments: