Sunday, February 7, 2021

Merenda Hikmah

Bismillaah


Tetiba saja Allah turunkan penyakit ini sehingga tatanan kehidupan yang selama ini berjalan mulus menjadi berubah drastis. Anak-anak tak lagi sibuk berkemas di pagi hari agar tak tertinggal mobil jemputan. Ibu-ibu pun tak perlu bergegas memasak dan menyiapkan sarapan. Kini, waktu seperti melambat. 

Semua karena sistem belajar dari rumah (BDR). Anak-anak merasa lebih santai, sehingga kadang kebablasan. Sudah waktunya belajar tetapi belum mandi, belum sarapan juga. Alhasil, saat guru sudah menyapa melalui video call atau video conference, ada saja yang belum mandi atau sedang mengunyah sesuatu. 

Namun, di balik semua itu, pandemi ini mendatangkan banyak hikmah yang bisa kita petik. Di antara yang paling sering disinggung adalah kembalinya fitrah tugas kependidikan kepada orang tua, pengemban amanah jiwa-jiwa suci titipan Allah. Bila selama ini, orang tua hanya tahu beres, sekarang mereka harus turun tangan langsung. Mendidik dan mengajari anak-anak. Baru terasa, betapa berat, tugas guru.

Di keluarga saya sendiri, banyak sekali hikmah yang kami dapatkan karena pandemi ini. Yang pertama, tentunya kesempatan berkumpul dengan anak-anak, membersamai mereka belajar, dan banyak hal lain yang selama ini jarang dan hampir tidak pernah terlaksana.

Selama belajar dari rumah, anak-anak pun lebih banyak kesempatan eksplor. Mereka belajar memasak, membantu mengerjakan pekerjaan rumah, membaca buku-buku yang tadinya ditelantarkan, dan banyak lagi yang lainnya.

Bagi saya, ini sangat membahagiakan. Saat mereka pergi sekolah, hampir tidak ada waktu untuk membantu pekerjaan rumah. Mereka berangkat pagi, pulang sore dalam keadaan lelah. Malamnya pun harus belajar atau mengerjakan tugas yang diberikan guru atau yang belum tuntas dikerjakan.

Melihat mereka kelelahan, tentu tidak tega untuk mengerjakan ini-itu. Tapi sekarang? Justru tenaga mereka sangat berlimpah, dan berbahaya bila tidak dialokasikan dengan tepat. Maka, menyitir perkataan Pak Ading, seorang childhood optimizer, saat pandemi seperti ini, orang tua jangan capek sendiri. Anak-anak harus dilibatkan dalam pekerjaan rumah tangga. Karena, kalau ibu sudah kecapekan, akan menyebabkan emosi tinggi. Itu tidak baik untuk mendampingi anak-anak belajar dari rumah.

Setiap anak harus memiliki tugas untuk membantu orang tua, meskipun tidak harus ditentukan. Karena, masih menurut Pak Ading, pemberian tugas kepada anak-anak tidak dimaksudkan agar mereka mahir dengan pekerjaan tersebut. Tetapi lebih pada, agar mereka peduli dengan orang tua mereka, terutama ibu. Khusus untuk anak laki-laki, hal ini bertujuan agar kelak saat mereka menjadi suami, mereka akan selalu siap membantu istrinya yang kerepotan. Menjadi suami yang peduli dan siap siaga. Tidak cuek dan sibuk sendiri dengan dunianya.

No comments: