Bismillaah
"Aku yang ngupas jagungnya!" seru si bungsu penuh semangat. Tanpa menunggu jawaban, ia langsung mengeksekusi apa yang ia ucapkan.
"Ya udah, aku wortelnya," ujar sang kakak pasrah. Diraihnya tiga wortel yang masih terbungkus plastik, lalu dikupasnya menggunakan pisau khusus pengupas wortel dan kentang.
"Aku yang nyuci, ya Mi."
"Aku yang motong-motong."
Begitulah keriuhan dapur di Ahad pagi. Ya, hanya di hari Ahad atau hari libur, kami bisa bercengkerama sambil memasak di dapur. Biasanya, mereka memilih aktivitas yang mereka sukai, dan mengerjakannya dengan riang gembira. Setelah itu, saya yang memasak dan menyelesaikannya. Ketika sudah matang, mereka pun membantu plating. Memasak jadi terasa menyenangkan.
Di sela-sela kegiatan itu, anak-anak sekaligus belajar mengenali bumbu dapur. Mereka jadi tahu yang mana jahe, lengkuas, kunyit, dan yang lain-lainnya. Di samping itu, mereka juga jadi tahu bagaimana proses memasak berjalan. Saat itulah mereka tahu bahwa memasak itu butuh waktu dan proses. Tidak serta-merta, atau instan.
Setelah memasak, mereka pun belajar bagaimana membereskan segala sesuatu pasca memasak. Sampah yang berantakan, peralatan dapur yang kotor, lantai yang belepotan, harus segera dibereskan agar dapur bersih dan rapi seperti semula.
Banyak hikmah yang diperoleh anak-anak dari kegiatan memasak bersama ini. Selain mendapatkan kesenangan dengan bermain-main sayur dan teman-temannya, mereka pun punya alternatif kegiatan. Tidak hanya bermain gadget. Mereka pun jadi bisa memasak, meski masih yang gampang-gampang. Sehingga, saat mereka lapar dan tidak ada makanan di meja makan, mereka pun bisa memasak sendiri makanan favoritnya.
Memasak bersama, ternyata juga dapat menambah selera makan. Mereka bangga bisa membantu memasak, sehingga mereka pun semangat untuk menghabiskan sayur hasil masakan mereka. Ya, meski finishing-nya dikerjakan oleh ibunya, tetap saja ada kontribusi mereka yang menyisakan rasa bangga.
Maka, sayur sop yang sederhana pun terasa nikmat karena diolah dengan sepenuh cinta. Cinta ibu kepada anak-anak, cinta anak kepada orang tua, terutama ibu. Tak ada yang bisa mengalahkan resep yang berbumbu cinta tulus ini. Bahkan seorang master chef sekalipun.
#Sarapankata
#KMOIndonesia
#KMOBatch30
#Kelompok32
#Jumlahkata429
#Day9
No comments:
Post a Comment