Alhamdulillah, hari ini Allah memberi saya kesempatan untuk belajar lagi. Beginilah enaknya menjadi guru. Selain bisa berbagi ilmu, bisa menimba ilmu juga. Dan, menimba ilmu itu tidak melulu di dalam kelas. Bisa di lapangan upacara, di tempat parkir, di jalan raya, di warung, dan lain-lain.
Kali ini saya menimba ilmu di salah satu kantor cabang penerbit buku yang lumayan terkenal dan besar. (Perlu disebutkan, tidak, ya? Tidak usahlah, nanti dikira promosi). Agenda yang tercantum dalam undangan adalah Bedah Kisi-kisi US/M 2016. Wah, sungguh suatu keberuntungan! Maklum, dengan kisi-kisi yang paling anyar ini, saya merasa agak sulit dalam membuat soal-soal. Mungkin karena belum terbiasa. Selain itu karena ada beberapa materi baru, seperti jenis-jenis paragraf dan iklan.
Pembicara hari ini adalah Ibu Dra. Dwi Tyas Utami, M.Pd. Beliau termasuk dalam tim pembuat US/M tingkat nasional. Orangnya cantik dan terlihat awet muda meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Cara menyampaikan materinya juga enak, mudah dipahami. Materi yang bagi saya cukup sulit, setelah dijelaskan oleh beliau, jadi terasa mudah.
Materi yang masih terus terngiang dalam pikiran saya (saya sempat bingung bagaimana menjelaskan materi ini kepada siswa) adalah tentang jenis-jenis paragraf. Secara umum, jenis-jenis paragraf ada lima. Yaitu, paragraf argumentasi, deskripsi, narasi, persuasif, dan eksposisi. Ciri paragraf argumentasi adalah berisi tentang pendapat dan saran penulis, menurut beliau. Tetapi saya pernah baca juga, selain ciri-ciri tersebut, ciri-ciri paragraf argumentasi yang lain adalah berisi kesimpulan dari paparan yang sudah dijelaskan oleh penulisnya.
Paragraf deskripsi memiliki ciri khas yaitu menggambarkan sesuatu sehingga sang pembaca merasa seolah-olah melihat dan merasakan langsung apa yang ditulis oleh penulis. Sedangkan paragraf narasi selalu memuat kronologis atau urutan waktu. Tambahan dari literatur yang pernah saya baca, dalam paragraf narasi juga terdapat tokoh dan latar layaknya sebuah cerita.
Paragraf berikutnya adalah persuasif, yang berisi ajakan. Jenis paragraf ini sering digunakan dalam propaganda atau kampanye. Kata-kata yang sering digunakan adalah mari, ayo, dan kata kerja yang berakhiran -lah, seperti bangunlah, berjuanglah, bacalah, dan lain-lain.
Yang terakhir adalah paragraf eksposisi. Paragraf ini berisi tentang teori-teori atau cara-cara melakukan sesuatu. Contoh paragraf ini ialah cara beternak lele, cara menanam tomat, dan yang sejenisnya.
Masih banyak materi yang saya dapat hari ini, tapi yang benar-benar melekat hanya itu. Selebihnya masih melekat di buku catatan, siap untuk dieksekusi di kelas.
Setelah acara tadi, kembali saya merasa tidak bisa apa-apa. Semakin banyak belajar, semakin terasa sedikit ilmu yang baru saya miliki. Semakin sadar, betapa bodohnya diri ini. Dengan kesadaran ini, semoga mencambuk saya untuk semakin sering belajar, belajar, dan belajar. Karena belajar adalah kewajiban seumur hidup. Seperti sabda Baginda Rasul
اطلب العلم من المهد الى اللهد
(Semoga betul tulisannya)
Artinya: Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat.
So, mari kita berlomba-lomba untuk terus dan terus belajar. Long life education.
اطلب العلم من المهد الى اللهد
(Semoga betul tulisannya)
Artinya: Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat.
So, mari kita berlomba-lomba untuk terus dan terus belajar. Long life education.
#One Day One Post
#Februari Membara
#18th Day
#Februari Membara
#18th Day
2 comments:
Wih... Ilmu baru nih. Saya kurang paham hal2 macam ni
Aku calon guru, insyaAllah ^^
Post a Comment