Bismillah
Inspiring book! Mungkin inilah ungkapan yang paling tepat untuk buku karya Ario Muhammad dan Fissilmi Hamida ini. Membaca lembar demi lembarnya, membuat semangat untuk belajar dan menjadi lebih baik serta lebih berguna seperti bara api yang disiram bensin. Wuss! Nyala apinya langsung besar, lidahnya meliuk-liuk seperti ingin menyambar apa pun yang ada di sekitarnya.
Buku ini berisi tentang perjuangan kedua penulis dalam mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri dan juga perjalanan hidup mereka selama belajar di bumi Ratu Elizabeth. Ada duka, ada senyum, juga tawa bahagia. Semua dikemas dalam rangkaian cerita yang mengalir. Melenakan bagi yang membacanya. Seperti membaca buku fiksi, padahal ini nyata. Masya Allah.
Untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, ternyata perlu perjuangan yang sangat berat. Juga pengorbanan. Dalam mengajukan proposal beasiswa, dilakukan oleh penulis sampai berkali-kali. Tes seleksi yang sangat ketat dan berat, sampai harus meninggalkan putri tercinta yang masih balita, juga perlakuan para pengambil keputusan yang juga menguji mental, benar-benar suatu perjuangan. Maka, hanya mereka yang kuat dan tegar sajalah yang akan lolos. Dan, kedua penulis inilah buktinya.
Setelah lulus seleksi, bukan berarti jalan menjadi semulus jalan tol. Sekali lagi, dan lagi, perjuangan dan pengorbanan seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dari kehidupan para penerima beasiswa ini. Hidup dan belajar di negeri orang, tanpa keluarga dan sanak saudara, tentu bukan hal yang mudah. Tekanan dan tuntutan akademik, persaingan antar mahasiswa, yang notabene mahasiswa di sana lebih kritis dan cerdas, membuat mental bisa down sewaktu-waktu.
Namun demikian, di balik kesulitan selalu ada kemudahan. Itu pula yang dirasakan oleh kedua penulis buku ini. Di saat keadaan sudah begitu kritis, Allah kirimkan teman ataupun dosen sebagai penolong. Walaupun kadang, hanya dengan mendengarkan keluhan, itu sudah sangat melegakan.
Kemudahan lainnya, sikap ramah dan peduli baik dari saudara seiman maupun dari penduduk setempat. Kalau selama ini kita beranggapan bahwa penduduk Indonesia terkenal dengan keramahtamahannya, ternyata penduduk Inggris banyak yang memiliki sifat terpuji itu. Selain ramah, mereka pun peduli dengan orang-orang di sekitarnya yang terlihat perlu bantuan. Mereka pun sangat suka bersedekah.
Hal lain yang bisa mengurangi kepenatan dan tekanan akademik adalah memandang dan menikmati keindahan alam negeri Ratu Elizabeth yang tak kalah dengan keindahan bumi pertiwi.
Selain kisah-kisah penulis selama menempuh pendidikan di Inggris, buku ini juga berisi tentang bagaimana menjaga motivasi belajar agar tetap terjaga. Ditambah lagi dengan kisah perjuangan orang-orang sukses seperti G-Dragon dan Zeni Rahmawati. Siapakah mereka? Yuk, baca bukunya. Agar kita bisa merasakan dan mendapatkan semangat mereka dalam meraih cita-cita.
No comments:
Post a Comment