Bismillaah
Akhirnya, RCO 3 hampir selesai. Empat level sudah kulalui dengan tertatih-tatih. Alhamdulilah tidak sampai merangkak.
Dari ketiga RCO yang kuikuti, jujur, ini yang paling berat. Juga paling banyak tugasnya. Sedihnya, tidak semua tugas bisa kuselesaikan karena beberapa faktor.
Yang membuat RCO kali ini terasa berat karena bersamaan dengan padatnya kegiatan baik di rumah maupun di tempat mengajar. Hal ini membuatku kesulitan mencari waktu untuk membaca. Kalau pun ada waktu, itu di malam hari sebelum tidur. Oleh karenanya aku sering tidur menjelang pukul 11 agar bisa membaca. Dan jumlah halaman buku yang kubaca hanya sekadar mencapai target minimal, yaitu 40 halaman. Itu pun sudah dengan mata yang berkabut. Walhasil, untuk level 4 ini, sudah 4 kali aku absen. Mengapa? Baca, sih, baca. Tapi belum jumlah halamannya tidak sesuai target. Jadinya nggak laporan, deh.
Menurutku, RCO'3 ini sudah bagus. PJ-nya juga keren, Cak Lutfi dan Sovia. Anak-anak muda yang penuh semangat dan juga profesional. Sesibuk apa pun mereka, tugasnya selalu dilaksanakan. Terima kasih, ya.
Semoga di RCO berikutnya aku masih bisa bergabung. Program ini sangat bagus dan efektif untuk memaksaku membaca. Tantangan menulisnya juga memaksaku untuk menulis. Kegiatan yang sudah sangat jarang kulakukan. Jadi malu. Ngakunya anggota ODOP, tapi nulisnya jarang-jarang. Dengan adanya tantangan menulis di RCO, aku jadi terpaksa menulis. Dan, ini adalah paksaan yang menyenangkan, bukan menakutkan.
RCO memang Ok!
Semangat RCO, semangat membaca!
#TugasRCO3Level4
#Tugas3
#OneDayOnePost
14 comments:
Semangat mbak 😉
Iya mbak, lumayan juga ya kalo rco disambi. Padahal harus
🤗🙊🙈 aduh lumayan bisa membuat terbang ke langit nih kata2nya mbak 🙃🙃
Iya, terima kasih Sovia.
Betul Mba, butuh perjuangan.
Awas jatuh, lho.
Setuju mbaa. Rco ini berat sih, tapi nagih. Hhi
Iya, jadi kecanduan.
Perjuangannya keren mbak 👍
RCO emang ok
Semangaaattt... ^_^
Terima kasih Mba. Alhamdulilah lulus juga.
Betul, betul, betul.
Terima kasih mba.
Post a Comment