Tuesday, May 28, 2024

Review "Ayah, Aku Rindu"




Judul buku: Ayah, Aku Rindu
Penulis: S. Gegge Mappangewa
Penerbit: Indiva Media Kreasi
Cetakan: Maret 2020
ISBN: 978-623-253-009-6
Tebal buku: 192 hlm.


Bismillah


Senang sekali bisa menemukan novel karya Gegge ini. Saya selalu suka dengan novel-novelnya. Selain berisi petuah-petuah yang bermanfaat, juga mengusung budaya Sulawesi sehingga saya pun bisa mengetahui adat istiadat di sana. Jadinya, membaca novel sekaligus belajar kebudayaan yang ada di Sulawesi. 


Selain kedua hal tersebut, membaca novel karya Gegge ini juga seru karena tokoh-tokohnya adalah remaja dan menceritakan kehidupan remaja. Walaupun bercerita tentang kehidupan remaja, tetapi tidak selalu tentang percintaan. Topik yang diusung biasanya tentang keluarga. Seperti novel yang satu ini. Dari judulnya saja, kita sudah bisa menebak bahwa novel ini pasti tentang seorang ayah.



Namanya Rudi, seorang siswa SMA kelas 12. Dia hidup bahagia dengan kedua orang tuanya di rumah yang penuh dengan cinta, kata ibunya. Memang, mereka keluarga bahagia dan hidup berkecukupan walaupun ayahnya hanya lulusan SMP. Tetapi, ayahnya adalah seorang pekerja keras sehingga sukses memiliki peternakan ayam petelur. Ayamnya ada ribuan. Setiap hari, ayahnya sibuk mengurusi bisnisnya, sedangkan ibunya sibuk melayani para pembeli telur.



Hingga datanglah bencana flu burung yang menyebabkan kematian ayam-ayam mereka. Kerugian pun tak dapat dielakkan. Tetapi, bencana itu belum seberapa dibandingkan musibah yang datang kemudian. Yaitu, meninggalnya ibu Rudi. Ibu yang memang sudah memiliki penyakit kanker itu, akhirnya kembali kepada Allah untuk selamanya.



Ujian yang datang bertubi-tubi itu ternyata melemahkan ayah Rudi, Pak Gilang. Mereka pun pindah ke rumah nenek Rudi karena ayahnya tidak ingin terus terkenang dengan mendiang istrinya. Sejak itulah, ayahnya berubah menjadi pendiam dan tidak peduli dengan Rudi. Puncaknya, ayahnya ingin membunuh Rudi karena ia dianggap sebagai pencuri.



Tentang anak yang dibunuh oleh ayahnya karena diduga mencuri ini, ada kaitannya dengan leluhur orang Sulawesi, yaitu Nenek Mallomo. Seorang yang sangat bijaksana dan bisa diandalkan. Bila ada Nenek Mallomo, segala kesulitan menjadi mudah. Nah, ayah Rudi seperti kesurupan menjadi Nenek Mallomo. Ternyata, depresi karena ditinggal istri tercinta, membuat ayahnya gila sehingga terobsesi untuk membunuh ayahnya sendiri.



Awalnya, Rudi tidak menganggap masalah penyakit ayahnya. Apa pun keadaan ayahnya, ia akan bersabar merawatnya asalkan bisa selalu bersama. Dia merasa sudah tidak punya siapa-siapa kecuali sang ayah. Tetapi karena ayahnya mulai membahayakan orang lain, orang yang juga dekat dengan Rudi dan telah banyak membantu Rudi, terpaksa ia merelakan ayahnya dibawa ke rumah sakit jiwa. 



Bagaimana kelanjutannya? Silakan baca sendiri, dijamin penasaran. Novel ini termasuk novel yang inginnya sekali duduk langsung selesai supaya tidak penasaran dengan ending-nya. Apakah happy ending atau sad ending



Novel ini tersedia di Ipusnas, perpustakaan digital gratis yang bisa dibaca kapan saja. Novel ini sangat cocok untuk para remaja, agar lebih mencintai dan menghormati orang tua serta gurunya. Bagaimana pun keadaan orang tua kita, mereka adalah orang yang telah banyak berjasa dan, tentu saja menjadi salah satu pintu surga kita. 














No comments: