Bismillah
Membaca buku ini, kesan pertama yang saya dapatkan, betapa kecilnya saya ini dibandingkan penulis buku, Bu Hasti dan suaminya, Pak Prasetyo. Mereka berdua sungguh merupakan salah satu pasangan yang sangat luar biasa. Bahu-membahu, saling mendukung dan membantu dalam membesarkan putra mereka yang berkebutuhan khusus, Rafif. Yang semakin mengerdilkan diri ini, mereka sukses tidak hanya di rumah, tapi juga di lingkungan masyarakat dan tempat pengabdian mereka. Masya Allah.
Rafif, putra sulung Bu Hasti dan Pak Prasetyo ini terkena CMV (Cythomegalovirus) yang menyebabkan pertumbuhan fisiknya tidak seperti anak lain pada umumnya. Akibatnya, Rafif juga menderita cerebral palsy atau cacat otak. Jadi, tidak hanya pertumbuhan fisiknya yang terganggu, otaknya pun tidak bisa berfungsi secara normal. Dibandingkan anak seusianya, sekarang Rafif berusia 13 tahun, jelas sangat jauh tertinggal.
Selain Rafif, Bu Hasti dan suaminya juga harus merawat dan membesarkan 3 putra-putrinya. Sungguh perjuangan yang tidak mudah. Namun demikian, yang membuat saya semakin salut dengan pasangan suami isteri ini, mereka masih bisa mengabdikan diri mereka demi kemaslahatan umat. Di samping kesibukan mereka mengurus anak-anak, mendampingi Rafif berobat dan terapi.
Bu Hasti adalah seorang guru di sebuah lembaga pendidikan di Klaten yang telah memiliki sertifikasi. Beliau mengajar dari hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu dan Ahad, biasa beliau isi dengan kegiatan sosial atau keagamaan. Ketika beliau beraktivitas di luar, Rafif dititipkan pada pengasuhnya, atau diasuh suaminya, bila kegiatan itu pada hari Sabtu/Ahad.
Di tengah segala kesibukan itu, yang tak terbayangkan bagi saya, Bu Hasti masih sempat menulis artikel di beberapa media massa. Dan, hebatnya lagi, buku inilah buktinya. Beliau masih bisa menulis buku!
Sedangkan saya? (Ah, jadi malu.)
Sedangkan saya? (Ah, jadi malu.)
Setelah membaca dan mengetahui perjuangan Bu Hasti dan suaminya dalam membersamai Rafif ini, terus terang, saya semakin termotivasi untuk bisa lebih baik dan lebih bermanfaat untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan di sekitar. Seharusnya, saya yang dikarunia oleh Allah anak-anak yang sehat dan normal, alhamdulilah ya Allah, bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dan lebih baik.
Saya benar-benar merasa kecil dan kerdil. Apa yang saya lakukan selama ini, belum ada apa-apanya dibandingkan apa yang sudah dilakukan oleh Bu Hasti.
Saya benar-benar merasa kecil dan kerdil. Apa yang saya lakukan selama ini, belum ada apa-apanya dibandingkan apa yang sudah dilakukan oleh Bu Hasti.
Buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca oleh para orang tua maupun calon orang tua, agar bisa menjadi orang tua yang sebenarnya, agar semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan, atas amanah yang telah Allah pilihkan kepada kita. Bila kita merasa hilang kesabaran karena "kenakalan" anak-anak yang masih normal, itu belum seberapa dibandingkan kesabaran Bu Hasti dan juga orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus lainnya.
Sungguh, orang tua seperti Bu Hasti dan suaminya ini, juga orang tua yang mendapat amanah seperti mereka ini, adalah orang tua pilihan Allah. Allah memberikan amanah yang berat itu, hanya kepada mereka yang dianggap kuat oleh Allah. Merekalah orang tua pilihan.
Terima kasih Bu Hasti dan Pak Prasetyo, semoga kami bisa mengikuti jejak kalian dalam kesabaran, keuletan, dan keistiqomahan. Aamiin ya rabbal'aalamiin.
No comments:
Post a Comment