Saturday, January 26, 2019

Minyak But-but



Bismillaah


Setiap keluarga bisa dipastikan memiliki obat P3K, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Apalagi yang masih memiliki balita, wajib menyimpan obat-obatan ini untuk jaga-jaga, bila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Paling tidak, kita memiliki obat merah, atau kalau zaman saya kecil dulu disebut tentir.   Obat ini termasuk obat luar, jadi tidak boleh diminum. Bentuknya berupa cairan. Cara penggunaannya adalah dengan diteteskan atau dioleskan pada bagian tubuh yang terluka. Luka di sini, adalah luka ringan seperti lecet, tergores, atau terkena benda tajam. Dengan menggunakan obat ini, insyaaAllah lukanya akan cepat mengering. Obat ini masuk ke dalam salah satu daftar obat favorit anak-anak, termasuk saya. Sedikit-sedikit, cari tentir. Lecet sedikit, yang sebenarnya kalau dibiarkan juga akan sembuh sendiri, juga diberi tentir. Memakai tentir sudah seperti gaya hidup saja.


Saya pun begitu. Di rumah tersedia lemari P3K, yang salah satu isinya adalah tentir. Namun ternyata kepopuleran tentir saat ini sudah mulai menurun, terutama di keluarga saya dan di sekolah tempat saya mengajar dan belajar. Mengapa? Karena sekarang ada obat dengan jenis dan fungsi yang hampir sama dengan tentir. Obat apakah itu? Tidak lain dan tidak bukan, adalah MINYAK BUT-BUT. Mungkin banyak yang masih belum kenal dengan minyak yang satu ini. Kalau minyak tanah, minyak goreng, minyak wangi, atau minyak zaitun, pasti semua orang sudah familiar. Tapi, minyak But-but? Apakah ini ada hubungannya dengan burung Hud-hud? Tentu tidak.
Click
Minyak But-but, bukan sembarang minyak. Karena minyak ini memiliki multi fungsi. Bisa untuk obat luar, bisa pula untuk obat dalam. Keren, kan? Kok bisa? Apakah tidak berbahaya? InsyaaAllah tidak berbahaya. Mau tahu, mengapa minyak ini aman dikonsumsi? Karena ia terbuat dari bahan rempah-rempah alami yang aman dan ramah untuk tubuh manusia. Itulah rahasianya.

Sama seperti tentir, minyak ini bisa digunakan untuk mengobati luka ringan. Bahkan, pengalaman yang terjadi pada anak-anak saya. Waktu itu anak laki-laki saya, Mufid, jatuh di lantai sehingga dagunya sobek. Kulitnya sobek sekitar satu sentimeter. Menurut cerita teman-teman sesama emak-emak, luka selebar itu kalau ditangani dokter, pasti sudah dijahit. Masya Allah. Sedangkan yang saya lakukan kepada Mufid, bukannya ke dokter, malah cuma saya olesi dengan minyak But-but. Dan, apa yang terjadi? Tidak sampai satu pekan, lukanya menutup dan kering. Alhamdulillah, atas izin Allah, dengan perantara minyak But-but, kami tidak perlu berobat ke dokter, yang pastinya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Alhamdulillah.


Sembuh dagunya, ganti betisnya terkena knalpot motor yang masih panas. Astaghfirullah. Memang anak laki itu terlalu aktif atau bagaimana ya? Ada, saja kejadian. Tapi, alhamdulilah cuma kecelakaan kecil. Langsung saja saya olesi dengan obat andalan keluarga kami. Apalagi kalau bukan minyak But-but? Namun pengobatan untuk kulit yang terkena knalpot ini lebih lama daripada yang dagunya sobek. Meski demikian, kami bersyukur, anaknya tidak rewel, dan lagi-lagi, bisa menghemat dengan tidak perlu ke dokter. Alhamdulillah.



Lalu, apa buktinya kalau minyak ini juga aman untuk dikonsumsi? Kalau saya pribadi belum pernah mencoba, karena tidak kuat dengan baunya yang menyengat. Tapi menurut teman-teman yang sudah mencoba, minyak ini bisa untuk mengobati batuk. Bagaimana caranya? Caranya, tuang minyak But-but ke dalam sendok makan, lalu panaskan di atas api sedang hingga terasa hangat. Setelah itu, diminum, deh. Alhamdulillah, atas izin Allah, mereka yang mempraktikkannya bisa sembuh dari batuknya. Perlu diingat ya, namanya obat, tentu tidak sekali minum langsung sembuh. Perlu diulang beberapa kali tergantung sakitnya. Ada yang hanya 1-2 hari sembuh, ada yang berhari-hari, seperti kasus Mufid di atas.


Tapi saat ini, minyak But-but sudah tidak bisa kita temukan lagi. Lalu, pakai obat apa dong? Tak perlu risau. Sebenarnya minyak But-but bukannya tidak ada, hanya berganti nama. Berubah jadi apa?




Jadiiii, Minyak Herba Sinergi atau lebih terkenal dengan MHS. MHS atau yang awalnya bernama minyak But-but ini, diproduksi oleh PT HPAI (Herba Penawar Alami Indonesia). Nah, untuk saat ini, kegunaan MHS semakin dikembangkan. Alhamdulillah, satu obat bisa untuk berbagai macam keluhan. Berarti, semakin banyak penghematan yang bisa dilakukan. Selain itu, dengan menggunakan MHS, berarti kita ikut membantu kebangkitan ekonomi umat Islam. Mengapa? Karena MHS diproduksi oleh pabrik milik muslim, pekerjanya pun muslim, dan penjualnya juga sebagian besar muslim. Jadi, jangan ragu untuk mulai menggunakan produk muslim, dimulai dari MHS.



2 comments:

Elin DS said...

Saya biasanya menggunakan untuk pijat minyak ini. Berguna sekali bisa mengurangiu capek-capek.

Nindyah Widyastuti said...

Betul sekali Mbak. Cocok juga untuk memijat bayi, lho.