Dua per tiga isi Al-Qur'an adalah kisah. Kisah para nabi, orang-orang shalih, dan juga orang-orang yang ingkar akan keesaan Allah 'Azza wa Jalla. Kisah-kisah tersebut memberikan hikmah, ibroh kepada kita, umat Islam.
Al-Qur'an sendiri memiliki beberapa makna.
1. Dzikrun artinya pengingat, kemuliaan
2. Mau'idzotun artinya nasihat
3. Nuurun artinya cahaya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
لَـقَدْ كَا نَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ ۗ مَا كَا نَ حَدِيْثًا يُّفْتَـرٰى وَلٰـكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّـقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."
(QS. Yusuf: Ayat 111)
Mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu yang telah wafat adalah yang paling tepat. Terutama kepada mereka yang InsyaaAllah husnul khatimah dan hidupnya senantiasa dalam ketaatan.
Dua orang wanita yang disebut dalam Al-Qur'an:
1. Asiyah binti Muzahim, istri Fir'aun
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّـلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا امْرَاَ تَ فِرْعَوْنَ ۘ اِذْ قَا لَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَـنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, Ya Tuhanku, bangunkan lah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,"
(QS. At-Tahrim: Ayat 11)
Kisah Bunda Asiyah berkaitan dengan dihanyutkannya bayi Musa ke Sungai Nil. Saat akan menghanyutkan putranya, Ibunda Musa membutuhkan kemantapan hati yang sangat kuat, mengingat Sungai Nil adalah sungai yang sangat lebar dan panjang.
2. Maryam binti Imran, Ibunda Nabi Isa 'alaihissalam, yang disebut juga dengan "Al Batul" atau "The Virgin Mary", Maryam yang suci.
Kedua insan di atas menjadi inspirasi bagi para ibu yang single parent. Tanpa suami, mereka berdua bisa mendidik dan membesarkan putranya menjadi sosok yang luar biasa.
Para nabi yang yatim atau diyatimkan:
1. Nabi Ibrahim.
Menurut para ulama tafsir, Azar ternyata bukan ayahanda Nabi Ibrahim. Dia hanya paman beliau.
2. Nabi Ismail diyatimkan karena sejak bayi sudah ditinggal ayahnya di lembah sunyi bersama ibunya.
3. Nabi Isa 'Alaihissalam
4. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَا تَّخَذَتْ مِنْ دُوْنِهِمْ حِجَا بًا ۗ فَاَ رْسَلْنَاۤ اِلَيْهَا رُوْحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا
"lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."
(QS. Maryam: Ayat 17)
Malaikat Jibril mendatangi Maryam dalam bentuk seorang manusia yang sempurna. Tetapi Maryam tidak tergoda. Ini membuktikan bahwa sejak gadis, Maryam adalah wanita yang bertaqwa yang sangat menjaga kesuciannya.
فَحَمَلَـتْهُ فَا نْتَبَذَتْ بِهٖ مَكَا نًا قَصِيًّا
"Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh."
(QS. Maryam: Ayat 22)
Orang yang pertama kali beriman kepada Nabi Isa adalah Nabi Yahya, saat keduanya masih di dalam kandungan. Kata Ibunda Nabi Yahya, bayi yang ada dalam kandungannya seperti bersujud ke arah perut Maryam yang mengandung Nabi Isa.