๐ *PERJALANAN SETELAH KEMATIAN* ๐
๐️ *Ustadz Muhammad Muchtar, Lc., MH*
*ุญูุธู ุงููู ุชุนุงูู*
๐ฅ Live On ZOOM
๐ 10 Desember 2024
๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ
*Bab Lanjutan*
๐ *KEADAAN MANUSIA DIPADANG MAHSYAR*
Keadaan Manusia Dipadang Mahsyar ada 3 golongan yaitu :
1️⃣ Orang kafir dalam keadaan hina
2️⃣ Orang beriman namun suka bermaksiat keadaanya takut dan sedih
3️⃣ Keadaan orang bertaqwa tidak merasa takut dan sedih
๐ท *YAUMUL HISAB / HARI PERSIDANGAN*
Semua manusia akan dihisab dan tidak ada yg bisa disembunyikan sedikitpun apa yg sudah diperbuat didunia.
๐ *Definisi Yaumul Hisab*
Syaikhul Islam berkata yaumul hisab adalah peristiwa seorang hamba akan berdiri dihadapan Allah Ta'ala dan Allah akan menampakkan kepada hamba tersebut amalan kebaikan & keburukannya.
๐ *Golongan Di Yaumul Hisab*
Para ulama membagai keadaan manusia di yaumul hisab menjadi 3 golongan, yaitu :
1️⃣ *Mereka yang hisabnya mudah*
Hisabnya disebut hisab Al aradh, yaitu Allah akan menampakkan dosa orang tersebut namun Allah rahasiakan. Allah buat perisai/hijab antara Allah dan hambanya tersebut berduaan saja dan dosanya tidak ditampakkan dihadalan manusia yang lain.
Hisab ini berlaku bagi orang yang beriman & bertaqwa.
_Orang yang pernah melakukan dosa dan bertaubat sekalipun dosanya masih tercatat, sehingga di yaumul hisab Allah ttp tunjukkan dosa tersebut sampai hambaNya mengakui dosa2 tsb_
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูุณََْูู ُูุญَุง ุณَุจُ ุญِุณَุง ุจًุง َّูุณِْูุฑًุง
"maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,"
(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 8)
2️⃣ *Mereka yang hisabnya berat / Munaqosyah*
Ada khilaf dikalangan jumhur para ulama terkait apakah orang kafir tetap akan dihisab atau langsung dimasukkan kedalam neraka tanpa hisab.
๐บ *Ada 3 Hikmah orang kafir tetap dihisab* , yaitu:
▪️Allah ingin menegakkan hujjah sekaligus untuk menunjukkan keadilan Allah Ta'ala, dengan maksud Allah ingin mendengar alasan mereka tetap dalam keadaan kafir setelah diutusnya Nabi dan Rasul kepada mereka.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َُููุถِุนَ ุงِْููุชٰุจُ َูุชَุฑَู ุงْูู
ُุฌْุฑِู
َِْูู ู
ُุดَِِْْูููู ู
ِู
َّุง ِِْููู َู ََُُْْูููููู ََْٰูููููุชََููุง ู
َุง ِู ٰูุฐَุง ุงِْูููุชٰุจِ َูุง ُูุบَุง ุฏِุฑُ ุตَุบِْูุฑَุฉً ََّููุง َูุจِْูุฑَุฉً ุงَِّูุงۤ ุงَุญْุตٰูฎَูุง ۚ ََููุฌَุฏُْูุง ู
َุง ุนَู
ُِْููุง ุญَุง ุถِุฑًุง ۗ َู َูุง َูุธِْูู
ُ ุฑَุจَُّู ุงَุญَุฏًุง
"Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Betapa celaka kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya," dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 49)
▪️Sebagai bentuk kehinaan dan celaan atas mereka, yang disebut hisab Munaqosyah yaitu Allah tampakkan dosa2 yang pernah dilakukan hamba tersebut dihadapan manusia yang lain.
Hisab ini bagi pelaku kesyirikan, kekufuran, munafik dan juga orang fasik yang gemar bermaksiat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََْููู ุชَุฑٰูۤ ุงِุฐْ ُُِْููููุง ุนَٰูู ุฑَุจِِّูู
ْ ۗ َูุง َู ุงََْูููุณَ ٰูุฐَุง ุจِุง ْูุญَِّูู ۗ َูุง ُْููุง ุจَٰูู َูุฑَุจَِّูุง ۗ َูุง َู َูุฐُُْูููุง ุงْูุนَุฐَุง ุจَ ุจِู
َุง ُْููุชُู
ْ ุชَُْููุฑَُْูู
"Dan seandainya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang mengharukan). Dia berfirman, "Bukankah (kebangkitan) ini benar?" Mereka menjawab, "Sungguh benar, demi Tuhan kami." Dia berfirman, "Rasakanlah azab ini, karena dahulu kamu mengingkarinya.""
(QS. Al-An'am 6: Ayat 30)
▪️Allah ingin menetapkan tingkat kekufuran dan kemaksiatan mereka yang akan menentukan neraka/adzab mereka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:
ู
َْู ุญُูุณِุจَ ุนُุฐِّุจَ َูุงَูุชْ ุนَุงุฆِุดَุฉُ َُْูููุชُ ุฃَََْูููุณَ َُُูููู ุงَُّููู ุชَุนَุงَูู َูุณََْูู ُูุญَุงุณَุจُ ุญِุณَุงุจًุง َูุณِูุฑًุง َูุงَูุชْ ََููุงَู ุฅَِّูู
َุง ุฐَِِูู ุงْูุนَุฑْุถُ ََِْูููู ู
َْู ُِูููุดَ ุงْูุญِุณَุงุจَ َِْْูููู
“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”.
[Muttafaqun ‘alaihi].
3️⃣ Mereka yang tidak dihisab oleh Allah langsung masuk kedalam surga
๐ *Golongan yang Masuk Surga Tanpa Hisab*
๐นAda 70.000 orang yang dijamin masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa, sifat mereka adalah,
ُูู
ْ ุงَّูุฐَِูู َูุง َูุฑَُْููู ََููุง َูุณْุชَุฑَُْููู ََููุง َูุชَุทََّูุฑَُูู َูุนََูู ุฑَุจِِّูู
ْ َูุชََََُّููููู
“Mereka adalah orang-orang yang tidak meruqyah, tidak meminta untuk diruqyah, tidak melakukan thiyaroh (beranggapan sial) dan hanya kepada Allah mereka bertawakal.”
(HR. Bukhari no. 5752 dan Muslim no. 220)
๐นOrang yang mati syahid,
memiliki keistimewaan sebagaimana bunyi hadist berikut :
“Sesungguhnya para syuhada mendapatkan enam kemuliaan di sisi Allah:
▪️Allah akan mengampuninya pada waktu darahnya keluar pertama kali dari tubuhnya,
▪️Diperlihatkan untuknya tempat duduknya di surga, diberi hiasan dengan perhiasan iman,
▪️Dinikahkan dengan tujupuluh dua orang bidadari dari surga,
▪️Diselamatkan dari siksa kubur,
▪️Mendapatkan keamanan dari ketakutan yang sangat besar (kegoncangan di padang mahsyar),
▪️Dipakaikan baginya mahkota kerendahan hati yang sebutir mutiaranya lebih baik dari dunia seisinya,
▪️Diperbolehkan baginya untuk memberikan syafaat bagi tujuhpuluh orang kerabatnya.”
(HR. Sa’id bin Mansur dan Baihaqi dalam Su’ab al Iman–lihat pula Silsilah Hadits Shohihah No.3213-).
Dari Jabir bin ‘Atik Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ุนู ุฌุงุจุฑ ุจู ุนุชูู ุฑุถู ุงููู ุนูู ุฃู ุฑุณูู ุงููู- ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
- ูุงู: «… ุงูุดََّูุงุฏَุฉُ ุณَุจْุนٌ ุณَِูู ุงَููุชِْู ِูู ุณَุจِِูู ุงููู ุนَุฒَّ َูุฌََّู: ุงูู
َุทْุนُُูู ุดَِููุฏٌ، َูุงูู
َุจْุทُُูู ุดَِููุฏٌ، ูุงูุบَุฑُِูู ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุงَููุฏْู
ِ ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุฐَุงุชِ ุงูุฌَْูุจِ ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุงูุญَุฑَِู ุดَِููุฏٌ، َูุงูู
َุฑْุฃَุฉُ ุชَู
ُْูุชُ ุจِุฌُู
ْุนٍ ุดَِููุฏَุฉٌ». ุฃุฎุฑุฌู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงููุณุงุฆู
“Orang yang termasuk mati syahid selain yang terbunuh di jalan Allah ada tujuh:
▪️Orang yang meninggal terkena wabah penyakit tha’un termasuk syahid,
▪️Orang yang mati karena sakit perut termasuk syahid,
▪️Orang yang mati tenggelam termasuk syahid,
▪️Orang yang mati karena tertimpa benda berat termasuk syahid,
▪️Orang yang mati karena luka (pada bagian dalam tubuh) di daerah sekitar pinggang[1] termasuk syahid,
▪️Orang yang mati terbakar termasuk syahid,
▪️Wanita yang meninggal karena melahirkan termasuk syahid.”
(HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
๐ *Kaedah Pengadilan Di Yaumul Hisab*
Cara Allah memutuskan perkara hambaNya di yaumul hisab kelak :
๐นAllah memutuskan perkara di yaumul hisab dengan keadilan yang sempurna, dan tidak ada kedzoliman sedikitpun
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูุง ุชَُّْููุง َْููู
ًุง ุชُุฑْุฌَุนَُْูู ِِْููู ุงَِูู ุงِّٰููู ۗ ุซُู
َّ ุชَُّٰููู ُُّูู َْููุณٍ ู
َّุง َูุณَุจَุชْ َُููู
ْ َูุง ُูุธَْูู
َُْูู
"Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 281)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ุงَِّู ุงَّٰููู َูุง َูุธِْูู
ُ ู
ِุซَْูุง َู ุฐَุฑَّุฉٍ ۚ َูุงِ ْู ุชَُู ุญَุณََูุฉً ُّูุถٰุนَِْููุง َُููุคْุชِ ู
ِْู َّูุฏُُْูู ุงَุฌْุฑًุง ุนَุธِْูู
ًุง
"Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil zarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 40)
๐นSeseorang tidak akan disiksa oleh Allah karena sebab dosa orang lain yg melakukannya, kecuali dia mengajarkan keburukan dan kesesatan kepada orang lain maka ia mendapatkan dosa jariyah tersebut.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ُْูู ุงَุบَْูุฑَ ุงِّٰููู ุงَุจْุบِْู ุฑَุจًّุง ََُّููู ุฑَุจُّ ُِّูู ุดَْูุกٍ ۗ ََููุง ุชَْูุณِุจُ ُُّูู َْูููุณٍ ุงَِّูุง ุนَََْูููุง ۚ ََููุง ุชَุฒِุฑُ َูุง ุฒِุฑَุฉٌ ِّูุฒْุฑَ ุงُุฎْุฑٰู ۚ ุซُู
َّ ุงِٰูู ุฑَุจُِّูู
ْ ู
َّุฑْุฌِุนُُูู
ْ ََُูููุจِّุฆُُูู
ْ ุจِู
َุง ُْูููุชُู
ْ ِِْููู ุชَุฎْุชََُِْูููู
"Katakanlah (Muhammad), "Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.""
(QS. Al-An'am 6: Ayat 164)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman juga dalam QS. An-Najm 53: Ayat 36-39
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู
َْู ุฏَุนَุง ุฅَِูู ُูุฏًู َูุงَู َُูู ู
َِู ุงْูุฃَุฌْุฑِ ู
ِุซُْู ุฃُุฌُْูุฑِ ู
َْู ุชَุจِุนَُู َูุง َُْูููุตُ ุฐََِูู ู
ِْู ุฃُุฌُْูุฑِِูู
ْ ุดَْูุฆًุง، َูู
َْู ุฏَุนَุง ุฅَِูู ุถََูุงَูุฉٍ ، َูุงَู ุนََِْููู ู
َِู ุงْูุฅِุซْู
ِ ู
ِุซُْู ุขุซَุงู
ِ ู
َْู ุชَุจِุนَُู َูุง َُْูููุตُ ุฐََِูู ู
ِْู ุขุซَุงู
ِِูู
ْ ุดَْูุฆًุง
Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun
๐นAmal kebaikan dilipat gandakan oleh Allah adapun amal keburukan tidak demikian (tidak dilipat gandakan)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ู
َْู ุฌَุงุٓกَ ุจِุง ْูุญَุณََูุฉِ ََูููٗ ุนَุดْุฑُ ุงَู
ْุซَุง َِููุง ۚ َูู
َْู ุฌَุงุٓกَ ุจِุง ูุณَِّّูุฆَุฉِ ََููุง ُูุฌْุฒٰูۤ ุงَِّูุง ู
ِุซََْููุง َُููู
ْ َูุง ُูุธَْูู
َُْูู
"Barang siapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barang siapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 160)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ู
َุซَُู ุงَّูุฐَِْูู َُُِْْูููููู ุงَู
َْูุง َُููู
ْ ِْูู ุณَุจِِْูู ุงِّٰููู َูู
َุซَِู ุญَุจَّุฉٍ ุงَْูุۢจَุชَุชْ ุณَุจْุนَ ุณََูุง ุจَِู ِْูู ُِّูู ุณُْูุۢจَُูุฉٍ ู
ِّุงุฆَุฉُ ุญَุจَّุฉٍ ۗ َูุง ُّٰููู ُูุถٰุนُِู ِูู
َْู َّูุดَุงุٓกُ ۗ َูุง ُّٰููู َูุง ุณِุนٌ ุนَِْููู
ٌ
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261)
Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,
ุฎَุตَْูุชَุงِู ุฃَْู ุฎََّูุชَุงِู ูุงَ ُูุญَุงِูุธُ ุนََِْูููู
َุง ุนَุจْุฏٌ ู
ُุณِْูู
ٌ ุฅِูุงَّ ุฏَุฎََู ุงْูุฌََّูุฉَ ُูู
َุง َูุณِูุฑٌ َูู
َْู َูุนْู
َُู ุจِِูู
َุง ٌَِูููู ُูุณَุจِّุญُ ِูู ุฏُุจُุฑِ ُِّูู ุตَูุงَุฉٍ ุนَุดْุฑًุง ََููุญْู
َุฏُ ุนَุดْุฑًุง ََُูููุจِّุฑُ ุนَุดْุฑًุง َูุฐََِูู ุฎَู
ْุณَُูู َูู
ِุงุฆَุฉٌ ุจِุงِّููุณَุงِู َูุฃٌَْูู َูุฎَู
ْุณُู
ِุงุฆَุฉٍ ِูู ุงْูู
ِูุฒَุงِู ََُูููุจِّุฑُ ุฃَุฑْุจَุนًุง َูุซَูุงَุซَِูู ุฅِุฐَุง ุฃَุฎَุฐَ ู
َุถْุฌَุนَُู ََููุญْู
َุฏُ ุซَูุงَุซًุง َูุซَูุงَุซَِูู َُููุณَุจِّุญُ ุซَูุงَุซًุง َูุซَูุงَุซَِูู َูุฐََِูู ู
ِุงุฆَุฉٌ ุจِุงِّููุณَุงِู َูุฃٌَْูู ِูู ุงْูู
ِูุฒَุงِู
“Ada dua perangai jika seorang hamba yang muslim menjaganya niscaya dia akan masuk surga. Dua perangai ini mudah namun sedikit yang mengamalkannya. Setiap bada shalat hendaknya membaca SUBHANALLAH sebanyak sepuluh kali, ALHAMDULILLAH sebanyak sepuluh kali, dan ALLAHU AKBAR sebanyak sepuluh kali. Maka jadilah (total satu hari) sebanyak seratus lima puluh kali di lisan dan sebanyak seribu lima ratus kali di timbangan (mizan). Jika dia mulai berbaring (untuk tidur) dia bertakbir sebanyak tiga puluh empat kali, bertahmid sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, maka itu di lisan sebanyak seratus kali, sedangkan di mizan sebanyak seribu kali.”
๐นAkan dihadirkannya para saksi
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูุงَ ุดْุฑََูุชِ ุงْูุงَ ุฑْุถُ ุจُِْููุฑِ ุฑَุจَِّูุง َُููุถِุนَ ุงِْููุชٰุจُ َูุฌِุงْูุۤกَ ุจِุง َّููุจَِّููٖ َูุง ูุดَُّูุฏَุงุٓกِ َُููุถَِู ุจََُْูููู
ْ ุจِุง ْูุญَِّู َُููู
ْ َูุง ُูุธَْูู
َُْูู
"Dan bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang-benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 69)
*Para ulama menyebutkan ada 5 saksi di yaumul hisab* :
๐บMalaikat pencatat amal
๐บRasulullah akan menyampaikan semua wahyu yang diperintahkan oleh Allah sudah disampaikan kepada umatnya
๐บPara ulama dalam rangka menyampaikan apa yang sudah disampaikan rasulullah
๐บSeluruh benda dibumi & dilangit menyampaikan kesaksiannya dalam perkara yg bathil maupun kemaksiatan yang dilakukannya
๐บSeluruh anggota tubuh kita
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ุงََْْูููู
َ َูุฎْุชِู
ُ ุนَٰููۤ ุงََْููุงِِููู
ْ َูุชَُِّููู
َُูุงۤ ุงَْูุฏِِْููู
ْ َูุชَุดَْูุฏُ ุงَุฑْุฌُُُููู
ْ ุจِู
َุง َูุง ُْููุง َْููุณِุจَُْูู
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 65)
๐ *PERKARA yang AKAN DIHISAB*
1️⃣ Kekufuran & kesyirikan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََِْูููู َُููู
ْ ุงََْููู
َุง ُْููุชُู
ْ ุชَุนْุจُุฏَُْูู
"dan dikatakan kepada mereka, "Di mana berhala-berhala yang dahulu kamu sembah,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 92)
2️⃣ Semua ucapan & perbuatan yaitu segala ibadah2 wajib yg ditinggalkan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََููุฑَุจَِّู ََูููุณْูุฆَََُّููููู
ْ ุงَุฌْู
َุนَِْูู
"Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,"
ุนَู
َّุง َูุง ُْููุง َูุนْู
ََُْููู
"tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 92-93)
3️⃣ Seluruh kenikmatan duniawi yang pernah Allah berikan kepada kita, termasuk juga makanan lezat yang pernah kita santap
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ุซُู
َّ َููุชُุณْุฆََُّููู َْููู
َุฆِุฐٍ ุนَِู ุงَّููุนِْูู
ِ
"kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)."
(QS. At-Takasur 102: Ayat 8)
4️⃣ Setiap janji yang terucap, termasuk janji disini adalah sumpah atau nazar kepada Allah Ta'ala
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََููุง ุชَْูุฑَุจُْูุง ู
َุง َู ุงَْููุชِْูู
ِ ุงَِّูุง ุจِุง َّูุชِْู َِูู ุงَุญْุณَُู ุญَุชّٰู َูุจُْูุบَ ุงَุดُุฏَّูٗ ۖ َูุงَ ُْْูููุง ุจِุง ْูุนَْูุฏِ ۖ ุงَِّู ุงْูุนَْูุฏَ َูุง َู ู
َุณْููุฆًُْููุง
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 34)
5️⃣ Segala pendengaran, pengelihatan & hati nurani
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََููุง ุชَُْูู ู
َุง َْูููุณَ ََููู ุจِูٖ ุนِْูู
ٌ ۗ ุงَِّู ุงูุณَّู
ْุนَ َูุง ْูุจَุตَุฑَ َูุง ُْููุคَุงุฏَ ُُّูู ุงُٰููุٓฆَِู َูุง َู ุนَُْูู ู
َุณْุฆًُْููุง
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)
*Q & A*
1️⃣ *Apakah mendzolimi orang kafir akan mendapatkan dosanya juga* ❓
➡️ Berbuat dosa kepada orang kafir juga merupakan kedzoliman, jika kafir tsb tidak memaafkan maka tetap ia akan mendapatkan balasannya. Bisa jadi ada dosa orang kafir yg dilimpahkan kepadanya namun bukan dosa kesyirikan/kekufuran tetapi dosa kedzoliman yg sebanding yg dilakukan muslim tsb
2️⃣ *Antara hibah dan warisan manakah salah satu nya lebih utama❓ Dan mana yang lebih utama secara syariat*❓
➡️ Jika ingin memberi hadiah maka harus adil dan diberikan seblm kita wafat, namun jika setelah wafat maka itu bernama warisan.
➡️ Yg lebih utama dilihat mana yg lbh banyak maslahat bagi anak2 dan keturunannya
Wallahu a'lam
3️⃣ *Bagaimana jika orang tua yg memiliki anak sering melakukan dosa apakah orang tua akan menanggung dosa anak nya* ❓
➡️ Jika orang tua sudah melakukan kewajiban nya menunaikan hak2 anak dengan mendidik dan menasehati anaknya dalam kebaikan serta mengajarkan adab dan akhlak maka orang tua tidak akan mendapatkan dosa, selama orang tua tidak mengajarkan keburukan maka tidak akan mengalir dosa anak kepada orang tua
4️⃣ *Jika ada guru yg mengajarkan keburukan (mengenalkan alat musik/musik) dan sudah bertaubat namun muridnya masih memainkan alat musik sebab dari yg diajarkan gurunya, bagaimana menyikapinya* ❓
➡️ Jika gurunya sudah bertaubat maka harus disampaikan juga kepada murid yg diajarkan tsb utk meninggalkan/berhenti memainkan alat musik tsb dan ajak utk bertaubat juga, jika guru sdh melakukan namun murid masih enggan utk bertaubat maka gurunya tidak akan mendapat dosa. Namun jika guru sudah bertaubat namun tidak mengingatkan dan mengajak taubat muridnya tersebut maka guru tsb akan tetap mendapatkan dosa jariyah yang dilakukan oleh muridnya
5️⃣ *Terkait kewajiban puasa utk Orang tua yg sakit tp tetap puasa padahal dokter sudah menyarankan utk tidak berpuasa terkait kondisinya, lalu ia membayar fidya, apakah ttp harus mengganti puasanya* ❓
➡️ Semua tergantung penyakit yg diderita karena sebab sakit ada 2 :
▪️Sakit diharapkan kesembuhan termasuk dalam sakit yang ringan maka wajib mengqodho puasanya
▪️Sakit yg tidak ada harapan sembuh termasuk sakit berat maka boleh ini cukup membayar fidyah saja
6️⃣ *Jika ada promo produk bayar 15jt dpt produk 21jt dan hadiah piknik tanpa diundi bagaimana hukum nya* ❓
➡️ Pertanyaan ini berkaitan dengan hadiah, akad hadiah hukum asal boleh namun ada bbrp hadiah yg itu diharapkan. Jika diliat kondisi tsb maka *boleh jika tanpa diundi*
Piknik nya kemana dulu?Jika ke negeri orang kafir lebih baik tidak diterima karena jalan2 ke negeri orang kafir haram hukumnya jika tdk ada hajat.
Wallahu a'lam
๐ _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_
❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```
*_Kesempurnaan hanya milik Allah Azza wa Jalla kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi_*
๐ Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu Syar'i
๐ _Ita Ummu Nanda_
No comments:
Post a Comment