Friday, February 26, 2016

Selalu ODOP


Bisa bergabung di One Day One Post alias  ODOP,  adalah "sesuatu" bagi saya. Berawal dari gabung dengan KBM (Komunitas Bisa Menulis), saya membaca post Bang Syaiha tentang tantangan ODOP. Tanpa pikir panjang, saya langsung save no. Wa Bang Syaiha. Ternyata tak semudah dalam bayangan. WA Bang Syaiha tak muncul-muncul. Setelah beberapa hari, baru muncul. Begitu mau daftar, yaaah ... format registrasinya lupa. Cari-cari di fb,  tak ketemu juga. Akhirnya langsung bertanya saja dengan sang komandan, Bang Syaiha. Begitu buka WA, ternyata saya sudah dimasukkan ke grup ODOP dan... masyaallah, banyak sekali yang menyambut saya. Jadi ge-er.
Ya ... kesan pertama gabung ODOP sangat menyenangkan. Para anggotanya sangat ramah dan kekeluargaannya juga sangat terasa. Setiap anggota baru yang datang selalu disambut dengan 'petasan' chat yang gegap gempita. Dan suara notifikasi grup ini tak ada matinya, berdering-dering terus. Dari semua grup yang saya ikuti, ODOP-lah yang paling 'berisik', sampai hp saya buat silent. Meskipun demikian, baca chat di group ini selalu menjadi aktivitas yang asyik. Kadang senyum-senyum sendiri baca obrolan yang lucu, diselingi berantem yang bersahabat. (Berantem kok bersahabat, piye to?)
Apa sih untungnya gabung ODOP?
Banyak sekali! Yang pertama tentunya, kita belajar menulis. Ini sangat penting bagi saya yang masih bau kencur dalam hal tulis-menulis. Selain itu, belajar juga tentang blog. Sesuatu yang sangat baru bagi saya. Terus-terang saja, saya kenal blog ketika gabung ODOP. Karena salah satu syaratnya harus memiliki blog, maka saya beranikan diri untik membuatnya.
ODOP adalah 'sesuatu'. Keharusan untuk menulis setiap hari, membuat saya selalu berpikir, apa yang akan ditulis hari ini. Ke mana pun dan di mana pun, serta kapan pun, selalu ingat ODOP. Seperti orang yang sedang jatuh cinta. Mau makan, ingat ODOP. Mau ngajar, ingat ODOP. Mau masak, ingat ODOP. Mau nyuci, ingat ODOP. Seperti lagu zaman dulu itu. Lagu Dina Mariana, kalau tidak salah. ODOP sudah membuat saya sibuk. Sibuk baca chat, sibuk cari inspirasi, sibuk blog walking. Kesibukan yang terakhir ini telah mencuri fokus saya dari pekerjaan yang lain. Ketika teman-teman sedang terlibat obrolan seru, saya malah asyik baca tulisan teman-teman. Sampai ada yang menegur, "Serius banget, sih, Bu?" Hehe...sedang menikmati tulisan teman-teman yang keren-keren, nih. Jawab saya dalam hati.
Bagi saya ODOP sangat berarti. Sejak gabung di ODOP, saya harus bisa membagi waktu biar bisa menulis. Dan, biasanya saya baru bisa menulis setelah anak-anak tidur. Alhasil, jam tidur saya jadi berubah. Kalau tadinya pukul sembilan bisa menjemput mimpi, sekarang malah masih mencari ide. Sehingga pukul sebelas lebih baru bisa ke pulau kapuk. Apalagi kalau tergoda ingin blog walking, pukul duabelas baru menutup mata.
Tapi saya sedih, karena program ODOP cuma 4 bulan. Setelah itu akan ada penyaringan anggota. Bagaimana kalau saya ter-eliminasi? Haruskah saya berkemas dan pergi dari dunia ODOP?
Kita tunggu saja tanggal mainnya. Pasti Allah sudah punya rencana. Saya bisa ada di sini atas izin Allah, dan kalau pun saya harus ter-eliminasi, itu pun atas kehendak Allah. Tawakal 'alallah saja. Sekian. Semoga bisa menjawab tantangan minggu keempat Februari.
#One Day One Post
#Februari Membara
#19th Day

5 comments:

cuap-cuap ratih said...

Jalan-jalan yg menyenangkan ya mba.. Blog walking!

ekasalsabila.blogspot.com said...

smoga nga tereliminasi yh...

ekasalsabila.blogspot.com said...

smoga nga tereliminasi yh...

Sabrina Lasama said...

Sedih kalau mikirin soal 4 bulan itu ya mbak.. Hikz....

Sabrina Lasama said...

Sedih kalau mikirin soal 4 bulan itu ya mbak.. Hikz....