Monday, August 19, 2024

Belajar dan Belajar



Bismillah 


Malam ini, 19 Agustus 2024, ada dua acara zoom yang harus saya ikuti; kelas pendampingan Siroh Influencer dan Kelas Guru Kreatif yang diadakan oleh bank BTPN bekerja sama dengan Yayasan Guru Belajar. Lumayan pusing juga dengan mengikuti keduanya. Namun, alhamdulillaah bisa memahami sedikit-sedikit.


Sebenarnya, saya tidak sengaja mengikuti dua agenda ini. Yang pertama tentang Siroh Influencer. Kelas ini diadakan oleh SDI (Sygma Daya Insani), penerbit buku yang saya jual. Di sana, saya menjadi reseller yang lebih dikenal dengan nama SLC (Sygma Learning Consultant). Sygma atau SDI, ya? Lupa saya🤦.



Waktu itu, tanggal 28 Juli 2024, sambil menunggu anak-anak selesai mandi, saya membuka grup komunitas Madrasah Keluarga, salah satu komunitas SLC. Madrasah Keluarga ini di bawah komunitas Proparent yang dikomandoi oleh Ibu Ida Nur Laila. Sedangkan Madrasah Keluarga dikomandoi oleh Ibu Aini.


Pagi itu, Bu Aini baru saja menge-share tentang akan diadakannya kelas Siroh Influencer batch 1. Nah, beliau bertanya tuh, siapa yang tertarik untuk ikut kelas tersebut. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengacungkan tangan melalui emoticon yang ada di WhatsApp. 



Ternyata, baru saya yang merespon ajakan tersebut. Karena saya yang pertama kali angkat tangan, eh, oleh Bu Aini, saya mendapatkan beasiswa kelas tersebut, alias gratis. Saya dibayari oleh Bu Aini. MaasyaaAllah, tabarakallah. Saya sampai kaget dan surprise banget! Karena, biayanya di atas 200 ribu! Saat bersedia ikut itu, sebenarnya saya asal ngacung saja, tanpa pikir panjang. Eh, ternyata Allah berikan rezeki yang tidak disangka-sangka.



Oya, tentang Bu Aini ini, beliau itu memang leader yang sangat luar biasa dan sangat baik. Saya sudah tiga kali ditalangi beli buku SDI yang harganya jutaan itu. Kok, beliau percaya saja ya, padahal kami cuma kenal di WhatsApp, belum pernah bertemu juga. MaasyaaAllah, alhamdulillaah.



Selain itu, saya juga pernah ditawari untuk menggantikan beliau hadir di AM (Annual Meeting) SDI. Ini event bagi SLC dan para leader yang telah mencapai target tertentu. Waktu itu acaranya di Bandung. Dan, kalau saya mau, cuma bayar dua juta dan boleh dicicil sebisanya. Wah, tentu saja saya mau banget! Tetapi, karena saat itu menjelang USP atau ujian akhir kelas 6, jadi saya tidak berani untuk izin dari sekolah. Gagal deh, jalan-jalan ke Bandung. Tapi, nggak gagal juga sih. Karena Allah mengizinkan saya untuk jalan-jalan ke Bandung dengan keluarga besar AHIS secara gratis. Alhamdulillaah.



Setelah itu, beliau kembali menawari saya untuk ikut Boot camp di Jogja menggantikan suami beliau. Kali ini gratis. MaasyaaAllah, siapa sih, yang nggak pengen ke Jogja, gratis, pula🤩. MaasyaaAllah. Lagi-lagi, saya harus mengubur keinginan itu karena tidak berani izin ke sekolah. Qadarullah, acaranya bertepatan dengan acara Field trip kelas 6. Dan, saya bingung juga, izinnya dalam rangka apa. Masak dalam rangka bisnis 🤭



Mungkin karena saya sering menolak kebaikan dan kesempatan yang beliau berikan itu ya, sehingga saya digratiskan untuk ikut kelas Siroh Influencer ini. Alhamdulillaahilladzii bini'matihi tathimussolihaat. MaasyaaAllah, Maha Baiknya Allah. Semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan bisa membuat Bu Aini bangga dengan pencapaian saya nanti. Minimal jangan sampai malu-maluin. Aamiin.



Sedangkan kelas Guru Kreatif ini saya temukan di Instagram. Alhamdulillah, sekarang Ig saya sudah cukup variatif, tidak hanya tentang Palestina, PKS, dan Tere Liye. Sekarang saya sudah mengikuti beberapa akun guru yang menjadi content creator. Dari mereka, saya mendapatkan banyak informasi tentang pelatihan dan pembelajaran, salah satunya kelas Guru Kreatif ini. 



Tapi, saya tidak tahu, apakah bisa lolos atau tidak karena yang mendaftar ada 9 ribu lebih. Sedangkan kuotanya cuma seribu untuk tahap 1. Setelah itu akan diseleksi lagi, sehingga tinggal 500 peserta di tahap 2. Dan, setelah diseleksi lagi, ada 175 peserta di tahap 3. Wow, luar biasa ya, seleksinya. Super ketat! Tetapi, saya tidak terlalu ambisius sih, mengingat, yang mengadakan adalah bank konvensional. Saya bahkan sudah curiga, jangan-jangan yang lulus nanti salah satu syaratnya adalah sudah memiliki rekening BTPN. Wah, kalau begitu sih, lebih baik saya mundur teratur saja.



Tapi, kita ikuti saja alurnya. Di awal persaingan ini, yang pertama kali harus dilakukan adalah membuat akun Daya.id milik bank tersebut. Dan, sepertinya yang mengakses banyak jadi susah masuk. Let it flow, kata seorang teman. Kalau bisa ya, lanjut. Kalau tidak bisa ya, tidak apa-apa. Nothing to lose. Masih ada kelas lain yang lebih penting untuk diikuti karena sudah dibayari oleh orang lain. Harus sungguh-sungguh menjalaninya. Bismillah. Semoga Allah mudahkan dan berikan yang terbaik untuk saya, aamiin yaa mujibassaailin 🤲🏻 

No comments: