Tuesday, August 27, 2024

Realita Remaja Masa Kini dan Perkembangan Fisik serta Akalnya



Bismillah 


Disampaikan oleh Ustadz Abu Umair, B.A., M.Pd.


Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara

(1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

(3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

(4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

(5) Hidupmu sebelum datang matimu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih)



Sumber https://rumaysho.com/5022-manfaatkanlah-5-perkara-sebelum-menyesal.html



Kebanyakan orang yang sudah tua menyesal, mengapa baru mulai belajar agama, mengapa tidak sejak masih muda. Karena pemuda memiliki pendengaran yang berfungsi dengan baik dan hatinya terkoneksi langsung dengan Allah.



Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا


"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra': Ayat 36)



"Sesungguhnya Allah takjub kepada pemuda yang lurus, yang tidak menyimpang, yang tidak berbuat maksiat." 



Mengapa Allah sampai begitu takjub kepada pemuda yang taat? Karena pada hakikatnya, pemuda itu suka hura-hura, berfoya-foya, dan bermaksiat. Sehingga menurut Imam Nawawi, pemuda yang lurus merupakan kenikmatan yang paling agung.



Bagaimana dengan mereka yang sudah tidak muda lagi? Akankah Allah takjub kepada para orang tua? Agar Allah pun takjub kepada kita yang sudah tidak muda lagi ini, maka kita harus memiliki ibadah yang istimewa. Ibadah unggulan. 



"Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan faqihkan ia dalam agama." 


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia itu mati, amalannya akan terputus kecuali melalui tiga perkara: [1] sedekah jariyah, [2] ilmu yang dimanfaatkan, atau [3] anak sholeh yang mendo’akan dirinya. ”



Sumber https://rumaysho.com/601-amalan-amalan-yang-bermanfaat-bagi-mayit.html


Amal shaleh merupakan investasi yang tak terputus. 



Pengaruh anak muda dengan akalnya dalam "Tarbiyatul Abna."


Pemuda disebut juga rijal atau syaabun.
Usia muda adalah saat berumur 14-15 tahun atau saat SMP.



Masa muda dibagi ke dalam 3 bagian: awal, tengah, akhir.
1. Remaja awal adalah saat berumur 13/15 sampai 18 tahun. 
Perubahan zaman mempengaruhi perubahan fisik dan paradigma anak-anak. Pada zaman Rasulullah, saat berusia 15 tahun, mereka sudah siap berjihad.
Pada masa ini, remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Oleh karena itu, menurut Ibnu Hudamar, harus diarahkan dengan ilmu agama, syariah, belajar ke Negeri Syam, Iran, Baghdad, dan lain-lain.
Selain itu, penjagaan orang tua juga harus lebih ketat 5 kali lipat dibandingkan saat mereka masih anak-anak (sebelum baligh). MaasyaaAllah.



2. Saat usia 20-26 tahun.  Pada masa ini, remaja sudah memiliki kematangan berpikir. 


3. 26-30 tahun, remaja sudah dewasa dan sudah produktif. Dan, bisa dikatakan ini adalah masa keemasan seorang remaja karena seperti para penduduk surga yang usianya diperkirakan sekitar 30 tahun. 



Pada saat ini, banyak kita jumpai anak muda yang mengalami krisis aqidah, akhlak, dan juga muamalah. Hal ini dapat terjadi karena shalatnya bermasalah. Sedangkan kita tahu bahwa shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.



Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُتْلُ مَاۤ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَ قِمِ الصَّلٰوةَ    ۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ   ۗ وَا للّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ



"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 45)




Selain itu, pergaulan juga sangat mempengaruhi masalah yang telah disebutkan di atas. Oleh karena itu, setiap orang harus memperhatikan dan memilih teman yang baik. 


“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Sumber: https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html
Copyright © 2024 muslim.or.id


Di masa akhir zaman, pergaulan sangat luar biasa mempengaruhi pemuda.  Karena seseorang itu dilihat dari siapa temannya. 



Dalam menghadapi semua permasalahan tersebut, hal-hal yang dapat kita lakukan adalah mencari hidayah.
Hidayah ada dua macam, yaitu hidayatul irsyad yang berisi penjelasan, ilmu, dan hidayah taufiq wal amal yaitu hidayah untuk dapat menerima dan menjalankan syariat.



Agar bisa mendapatkan hidayah yang kedua, kita harus ngaji , mempelajari siroh Nabi dan para sahabat. Selain itu, yang tak kalah penting adalah mempelajari, membaca, menghafal, dan mengamalkan Al-Qur'an. Orang yang dekat dengan Al-Qur'an, maka ia akan menjadi pribadi yang berpendirian baik dan tahan banting, insyaaAllah.







No comments: