Sebagai kewajiban anggota yang dapat arisan ODOP, kali ini saya mau memperkenalkan diri supaya teman-teman ada sedikit gambaran dan bayangan karena ada pepatah yang mengatakan, tak kenal maka ta'aruf.
Saya diberi nama Nindyah Widyastuti, lahir di sebuah desa di Kabupaten Klaten. Sebuah desa yang sangat nyaman bagi saya. Udaranya sejuk, airnya bening dan segar, bebas polusi, bila musim kemarau tak kekeringan, dan bila musim hujan tak kebanjiran. Benar-benar surga dunia saya. Tapi sayang, sejak lulus MI, saya harus meninggalkan desa itu dan pindah ke kota kabupaten, tempat saya menimba ilmu di MTs dan SMA.
Ibu sudah meninggal saat saya kelas 3 SD, disusul ayah saat kelas 6 SD. Oleh karena itulah saya ikut paklik di Kota Klaten, dan tinggal di sana selama belajar di MTs dan SMA.
Saya mulai menulis di buku diary sejak kelas 6. Mungkin ini sebagai pelampiasan saya karena tak ada tempat curhat. Jadilah curhat melalui buku. Kebiasaan itu berlanjut sampai mau menikah. Setelah menikah, kebiasaan itu mulai terlupakan karena kesibukan rumah tangga. (Sebenarnya sok sibuk saja, sih, dan malas)
Selain menulis curhat dalam bentuk narasi, saya juga suka membuat puisi. Ada satu buku berisi puisi, itu yang sempat saya kumpulkan. Yang lain? Tercecer entah kemana. Dan, hobi mencipta puisi ini pernah berbuah manis. Puisi saya mendapat juara ke-3 dalam lomba puisi sesekolah waktu SMA.
Masa SMA benar-benar masa yang penuh aktivitas dan prestasi bagi saya. Ketika itu kelompok KIR SMA kami keluar sebagai juara 1 tingkat kabupaten, dan alhamdulillah, saya ikut berpartisipasi di dalamnya. Saat SMA pula saya bisa berkarya dan mendapat kesempatan untuk mempublikasikannya di beberapa majalah pelajar di Klaten. Beberapa kali mendapat kesempatan ikut berbagai jenis lomba, akhirnya bisa menyumbang prestasi menjadi pelajar teladan kedua tingkat kabupaten. Lagi-lagi mentok hanya sampai kabupaten. Tak apa, alhamdulillah mendapat banyak pengalaman dan teman. Prestasi ini tentu saja berkat izin Allah dan bimbingan para guru yang juga menjadi orang tua saya. Jazakumullah khairan katsira bapak/ibu guru semua yang tak kenal lelah dalam membimbing saya. (Jadi terharu ingat mereka, yang sebagian sudah almarhum)
Lulus SMA, saya merantau ke ibu kota, ikut saudara saya yang lain, bude. (Beginilah nasib anak yatim piatu. Selalu mengharap belas kasih orang-orang terdekat dan tercinta.)
Setelah kuliah, aktivitas menulis hanya sebatas di atas buku diary. Tak pernah terpikir untuk mengirimkannya ke media massa.
Tapi ketika mengajar di lembaga kursus bahasa Inggris, New Concept, saya diamanahi oleh Pak Arsadi Latief (sang owner) untuk membuat buku pegangan siswa. Dalam pembuatan buku ini, saya bekerja dalam tim. Alhamdulillah saya sempat merasakan nikmatnya membuat buku dengan menerima royalti setiap catur wulan.
Setelah kuliah, aktivitas menulis hanya sebatas di atas buku diary. Tak pernah terpikir untuk mengirimkannya ke media massa.
Tapi ketika mengajar di lembaga kursus bahasa Inggris, New Concept, saya diamanahi oleh Pak Arsadi Latief (sang owner) untuk membuat buku pegangan siswa. Dalam pembuatan buku ini, saya bekerja dalam tim. Alhamdulillah saya sempat merasakan nikmatnya membuat buku dengan menerima royalti setiap catur wulan.
Sekarang, setelah hampir 13 tahun vakum tidak menulis, akhirnya dapat kesempatan untuk mengisi mading sekolah. Agak sulit saat memulai dan sering tak punya ide pada awalnya. Alhamdulillah pada awal 2016, Allah mempertemukan saya dengan gerakan One Day One Post yang diprakarsai oleh Bang Syaiha. Jadilah sekarang saya harus menulis setiap hari, dan sekarang harus menulis tentang diri sendiri. Seumur-umur, baru kali ini bercerita tentang perjalanan hidup kepada khalayak ramai. Dulu sih, pernah, waktu ta'aruf. Tapi kan, untuk kalangan intern ya.
Itulah sekelumit tentang saya, semoga ada manfaatnya. (Ngarep.com)
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
#MenulisSetiapHari