Thursday, July 25, 2024

Hakikat Sumpah dan Konsekuensinya

*KAJIAN RABU MUSLIMAH Lippo Cikarang* 

 📝 *HAKIKAT SUMPAH & KONSEKUENSINYA* 📝
_Kajian Kitab Bulughul Maram_

🎙️ *Ustadz Hasan Ishak, MA* 
*حفظه الله تعالى*

🎥 Live On ZOOM

📆 19 Juni 2024


🌿🍂🌿🍂🌿🍂🌿🍂

*MUKADIMAH*

Sumpah merupakan kebiasaan yg ada ditengah2 masyarakat kita, bahkan masyarakat arab terdahulu pun melakukannya dimana hal tersebut biasanya dilakukan untuk meyakinkan dan memperkuat pernyataan, keinginan atau bahkan kesaksian. 

🔷 *Panduan yang berkaitan dengan sumpah menurut Al-Quran dan Hadist*

🔹 Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu sedang berjalan dengan kendaraannya, bersumpah dengan nama ayahnya, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ إِنَّ اللهَ يَنْهَاكُمْ أَنْ تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ أَوْ لِيَصْمُتْ.

“Ketahuilah, sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan nama ayah-ayah kalian. Barangsiapa bersumpah, hendaklah dengan (nama) Allah, atau diam.”

*Referensi* https://almanhaj.or.id/1882-kitab-sumpah-dan-nadzar.html

📌 *Faedah Hadist*
_Jika seseorang bersumpah hendaknya atas nama Allah dan sifat-Nya serta tidak bersumpah selain atas nama Allah karena hal itu dilarang_

🔷 *Bentuk Bentuk Sumpah Dalam Syariat Islam*

1️⃣ *Sumpah Laghwi* , sumpah yang tidak dimaksudkan untuk bersumpah dan tidak ada konsekuensinya meskipun menggunakan nama Allah tetapi dengan maksud memperkuat perkataan atau pernyataannya.

Hal ini tidak dianggap sebagai sumpah, dan orang yang bersumpah tidak dikenakan beban apa pun.

Allah Ta’ala berfirman:

لَّا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا كَسَبَتْ قُلُوبُكُمْ

“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan (sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu…”

 [Al-Baqarah/2: 225]

*Referensi* https://almanhaj.or.id/1882-kitab-sumpah-dan-nadzar.html

Dan dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah)…” Ia berkata, “Ayat ini diturunkan berkenaan dengan perkataan seseorang, ‘Tidak, demi Allah. Benar, demi Allah.’”
Referensi : https://almanhaj.or.id/1882-kitab-sumpah-dan-nadzar.html

2️⃣ *Sumpah Mun'aqidah* , sumpah yg memang benar disengaja diucapkan untuk bersumpah, baik itu untuk melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu. Sifat sumpah tersebut umum dan ada konsekuensinya/khafaratnya, jika sumpah itu baik maka wajib dilakukan jika di bolehkan oleh agama dan jika mendatangkan keburukan maka wajib ditinggalkan jika bertentangan atau dilarang dalam agama.

*Khafarat bagi yg melakukan sumpah Mun'aqidah* terdapat dalam Al Qur'an :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَ يْمَا نَ ۚ فَكَفَّا رَتُهٗۤ اِطْعَا مُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ ثَلٰثَةِ اَيَّا مٍ ۗ ذٰلِكَ كَفَّا رَةُ اَيْمَا نِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗ وَا حْفَظُوْۤا اَيْمَا نَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka *_kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barang siapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari-* . Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya)."

(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 89)

Tidak boleh menggunakan nama Allah sebagai penghalang, dan wajib membatalkan sumpah tersebut serta membayar khafarat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَجْعَلُوا اللّٰهَ عُرْضَةً لِّاَيْمَا نِکُمْ اَنْ تَبَرُّوْا وَتَتَّقُوْا وَتُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

"Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 224)

Rasulullah pernah bersumpah dan membatalkan sumpahnya atas perintah Allah, dengan niat utk menyenangkan hati istri2nya.

Dalam hadits Bukhari juga, suatu hari nabi pulang ke rumah istrinya, yaitu Zainab binti Jahsy. Namun nyatanya di rumah, Aisyah sedang mempersiapkan sesuatu dengan Hafsah. Mereka berdua bersepakat untuk bilang kepada nabi bahwa ia mencium sesuatu yang tidak enak setelah pulang dari rumah Zainab.

Setibanya nabi dari rumah Zainab.

“Nabi, aku mencium bau yang tidak sedap dari mulutmu? Apa yang engkau makan saat berada di sana?” tanya Aisyah kepada nabi.

Nabi pun menjawab, “Wahai Aisyah, aku hanya minum madu. Mana mungkin madu itu menjadikan mulutku berbau?”

Setelah bertemu Aisyah, nabi pun bertemu dengan Hafsah. Tanpa disangka oleh nabi, Hafsah pun mengatakan hal yang sama seperti Aisyah. Mendengar perkataan Hafsah tersebut, nabi masih tetap berkata sama.

“Tidak, wahai Hafsah. Aku hanya minum madu.”

Dari perkataan dua orang istrinya itu, nabi pun merasa bahwa mulutnya memang benar-benar bau. Sehingga nabi pun bersumpah untuk tidak meminum madu tersebut. Sumpah tersebut tidak lain dan tidak bukan hanya untuk membahagiakan kedua istrinya yang tidak suka dengan bau madu.

Maka turunlah firman Allah dalam QS. At-Tahrim:1-2

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَاۤ اَحَلَّ اللّٰهُ لَـكَ ۚ تَبْتَغِيْ مَرْضَا تَ اَزْوَا جِكَ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. At-Tahrim 66: Ayat 1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَدْ فَرَضَ اللّٰهُ لَـكُمْ تَحِلَّةَ اَيْمَا نِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ مَوْلٰٮكُمْ ۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ

"Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."

(QS. At-Tahrim 66: Ayat 2)

3️⃣ *Sumpah Ghamus* , sumpah palsu/bohong. Alasan orang melakukan sumpah ini untuk menipu atau mengkhianati orang serta mendapatkan keuntungan yang tidak benar dan termasuk dosa besar karena mengambil hak orang lain.

Dinamakan _Ghamus_ karena akan menjerumuskan pelakunya kedalam api neraka jika pelaku nya menghilangkan hak2 orang lain. Pelaku nya pun wajib bertaubat dengan taubat nasyuha dan wajib mengembalikan hak2 kepada orang lain atas nama sumpahnya. Sumpah ini tidak ada khafaratnya karena begitu besarnya dampak yg diakibatkan atasnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَتَّخِذُوْۤا اَيْمَا نَكُمْ دَخَلًاۢ بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌۢ بَعْدَ ثُبُوْتِهَا وَتَذُوْقُوا السُّوْٓءَ بِمَا صَدَدْتُّمْ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ وَ لَـكُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ

"Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan kaki(mu) tergelincir setelah tegaknya (kukuh), dan kamu akan merasakan keburukan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan kamu akan mendapat azab yang besar."

(QS. An-Nahl 16: Ayat 94)

Sumpah ghamus tidak ada khafarat atau tebusannya, karena sumpah ini merupakan dosa besar dan pelakunya wajib bertaubat nasyuha.

*Hadits Bukhari Nomor 6409*

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا شَيْبَانُ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ

Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Husain bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] Telah mengabarkan kepada kami [Syaiban] dari [Firas] dari [Asy Sya'bi] dari [Abdullah bin Amru] mengatakan; 

Seorang arab badui menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; 'Wahai Rasulullah, apa yang dianggap dosa-dosa besar itu? ' 
Beliau menjawab: "Menyekutukan Allah" 'Lantas selanjutnya apa? ' Tanyanya. 
Nabi menjawab: "Mendurhakai orang tua." 'selanjutnya apa? ' Tanyanya. 
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sumpah ghamus." 
Kami bertanya; 'apa makna ghamus? ' 
Beliau jawab; "maknanya sumpah palsu, dusta, yang karena sumpahnya ia bisa menguasai harta seorang muslim, padahal sumpahnya bohong belaka."

[Bukhari]

🔷 *Sumpah Allah yang Terdapat Dalam Al- Qur'an*

🔹Allah bersumpah atas nama mahluknya

Manusia haram bersumpah atas nama mahluk Allah, namun Allah bersumpah atas nama mahlukNya. Allah tidak akan ditanya apa yg dilakukanNya terhadap mahlukNya, namun manusia pasti akan ditanya tentang apa yg dikerjakannya. 

▪️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لتِّيْنِ وَا لزَّيْتُوْنِ 
wat-tiini waz-zaituun

"Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,"

(QS. At-Tin 95: Ayat 1)

▪️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لْعَصْرِ 
wal-'ashr

"Demi masa."

(QS. Al-'Asr 103: Ayat 1)

▪️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لضُّحٰى 
wadh-dhuhaa

"Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),"

(QS. Ad-Duha 93: Ayat 1)

▪️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لْفَجْرِ 
wal-fajr

"Demi fajar,"

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 1)

🔹Allah bersumpah dengan zat Nya sendiri

Menurut ulama hal tersebut dilakukan untuk memperkuat sebuah pernyataan atau hujjah.
Ada 7 ayat yang menggambarkan sumpah Allah atas zat-Nya sendiri, beberapa diantaranya:

▪️QS. Al hijjr:92
▪️QS. Azzariyat:23
▪️QS. Annisa:65

🔷 *Syarat/Rukun Sumpah*

1️⃣ Berakal; baligh

2️⃣ Bisa melaksanakan sumpahnya

3️⃣ Tidak dengan keterpaksaan saat mengucapkannya

4️⃣ Lafadz yg digunakan saat bersumpah harus menggunakan nama/sifat Allah Subhana Wa Ta'ala

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka sungguh dia telah kafir atau musyrik” 

*Referensi* https://almanhaj.or.id/2842-hukum-bersumpah-dengan-menyebut-nama-selain-allah.html

Adab kita jika ada seseorang yg bersumpah dihadapan kita maka dengan lapang dada kita harus menerimanya.

Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang bersumpah dengan ayahnya. Kemudian beliau bersabda:

لاَ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ، مَنْ حَلَفَ بِاللهِ فَلْيَصْدُقْ، وَمَنْ حُلِفَ لَهُ بِاللهِ فَلْيَرْضَ، وَمَنْ لَمْ يَرْضَ بِاللهِ فَلَيْسَ مِنَ اللهِ.

“Janganlah kalian bersumpah dengan ayah-ayah kalian. Barangsiapa bersumpah dengan Allah, hendaknya ia menepati. Dan apabila ada yang bersumpah dengan Nama Allah di hadapannya hendaknya ia menerima (ridha), dan barangsiapa tidak ridha dengan Allah, maka ia bukan termasuk (golongan) Allah.”

*Referensi* https://almanhaj.or.id/1882-kitab-sumpah-dan-nadzar.html

📌 *_Sumpah 'Ila_*

Berkaitan dengan sumpah suami yang termakhtub dalam Al Qur'an, yaitu tidak ingin menyentuh atau menggauli istrinya.
Konsekuensi sumpah ini amatlah berat yaitu membayar khafarat sumpah, sehingga sumpah ini tidak boleh dilakukan karena ada pelanggara2 terhadap hak istri didalamnya dan wajib bagi suami untuk melanggar sumpahnya, seandainya tidak senang dengan istri nya maka lebih baik menceraikannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لِّـلَّذِيْنَ يُؤْلُوْنَ مِنْ نِّسَآئِهِمْ تَرَبُّصُ اَرْبَعَةِ اَشْهُرٍ ۚ فَاِ نْ فَآءُوْ فَاِ نَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Bagi orang yang meng-'ila istrinya harus menunggu empat bulan. Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 226)


❓ *Q & A*

1️⃣ Hukum bersumpah dalam keadaan emosi dan menyesal atas sumpahnya❓

Selama sumpah yg disampaikan memiliki kesadaran kalimat, makna dan konsekuensi maka tetap dihukumi kepada sumpah, baiknya jika saat emosi mampu menjaga lisan, berbicara yg baik atau lebih baik lagi diam.

2️⃣ tasyakuran atas rumah baru dan dibacakan ayat quran❓

Membaca quran sangat disyariatkan namun tidak terkhusus atau tidak ada tuntunan membaca surat2 khusus dalam qur'an utk satu kepentingan dan lain hal. 
Baik nya tuan rumah nya sendiri rutin membaca surat Al baqoroh didalam rumahnya.

3️⃣ Meletakkan al quran diatas kepala sebagai sumpah❓

Tidak ada syariat nya dalam islam, karema sumpah tidak mesti harus ada quran yg penting mengucapkan nama Allah beserta sifatnya

4️⃣ Hukum nikah siri❓

Selama didepannya ada penghulu, saksi dan wali maka sah nikahnya

Apakah seorang yg menikah siri bisa minta cerai kepada suami nya❓

Seorang istri tidak boleh minta cerai kepada suami kecuali ada hal syar'i dan yg boleh menceraikan adalah suami nya, dan harus bersabar

Apakah istri siri memiliki hak nafkah❓

Istri memiliki hak nafkah atas suami nya dan tanggung jawab suami kepada istri dan anak adalah memberi nafkah

5️⃣ Seseorang berkata buruk kepada tetangga akibat dicaci maki tetangga nya, dan mendoakan keburukan anaknya❓

Jangan membalas keburukan dengan keburukan, perlihatkan sikap baik dan maafkan orang tsb utk menjauhi keburukan didalam diri, jika membalas maka balas dengan celaan yg setimpal namun biasanya balasan celaan itu lebih kejam dari pd celaan orang yg mencaci. Hendaknya tetap berhati2 dalam mengeluarkan kata/sumpah.

Kita dilarang mendoakan keburukan orang lain karena doa baik dan buruk diaminkan malaikat. Baiknya mendoakan atau ucapkan kata yg baik, karena ucapan yg baik akan kembali kepada kita.


✔️ *Silahkan share sebanyak-banyaknya semoga menjadi wasilah pahala jariyah bagi kita semua*

📍 _Semoga bermanfaat & jangan lupa untuk mengamalkan ilmunya_

❌ ```Tidak dibolehkan merubah catatan yang sudah ada tanpa ijin notulen```

Kesempurnaan hanya milik Allah kekurangan dan kealpaan dalam penulisan dan penyampaian sudahlah pasti milik saya pribadi

🙏 _Mohon Maaf Lahir Bathin & Semangat Menuntut Ilmu_

📝 _Ita Ummu Nanda_

No comments: