Saturday, March 19, 2022

Review "Years After"


Bismillah


Membaca novel karya Orizuka ini benar-benar mengaduk-aduk perasaan. Ada kalanya kita tertawa karena tingkah konyol atau ucapan para tokohnya yang lucu. Tidak jarang juga kita harus meneteskan air mata sedih atau haru dengan apa yang dialami sang tokoh. Benar-benar, cerita yang mengesankan dan, rasanya tidak ingin berhenti membaca. 


Novel ini merupakan kelanjutan dari novel "17 Years of Love Song". Novel yang juga sama-sama mengaduk-aduk emosi pembaca, khususnya saya. Tidak tahu, apakah pembaca yang lain merasakan hal yang sama dengan saya atau tidak. 


Lena adalah seorang gadis yang baru saja masuk bangku SMA. Dia sangat menyukai bisbol karena ayahnya mantan pemain dan pelatih bisbol. Tapi kondisi fisiknya tidak memungkinkannya untuk menjadi pemain bisbol. Dia pun bergabung di ekstrakurikuler bisbol sebagai manajer, bukan pemain.


Di ekskul yang bernama Regal's itu, dia bertemu dengan seseorang yang istimewa. Sebenarnya, pertemuan pertama bukan di klub bisbol itu. Pada hari pertama MOS (Masa Orientasi Sekolah), saat upacara, Lena mimisan dan pingsan karena kepanasan. Dia dibawa ke ruang UKS oleh kakak kelasnya, Segara. Ternyata, Segara adalah kapten tim bisbol. 


Menurut teman-temannya, Segara bagaikan pangeran berkuda putih yang selalu datang menyelamatkannya. Tetapi, bagi Lena, Segara malah mirip pengawal yang selalu siap sedia melindunginya. Ya, Segara memang berkali-kali menolongnya. Saat tiga kali dia pingsan, dan saat dia hampir terkena bola bisbol untuk yang kedua kalinya. Segara melindunginya sampai tangannya sakit karena menangkap bola tanpa glove.


Di samping kisah Lena dengan Segara, ada juga konflik yang terjadi dengan papanya. Papanya yang selalu sedih bila teringat mendiang mamanya, membuat Lena sedih dan merasa tidak berguna. Dia ingin membahagiakan papanya dengan menjodohkannya dengan perempuan yang juga ingin dijadikannya sebagai ibu. Namun, cinta papanya tak bisa berpaling ke lain hati. Cintanya hanya untuk mamanya seorang.


Kenyataan ini membuat Lena semakin merasa bersalah. Mamanya meninggal karena melahirkannya. Dan, itu membuat papanya merasakan kesedihan yang berkepanjangan. Itulah yang membuatnya benci merayakan ulang tahun. Karena saat dia lahir, justru mamanya pergi untuk selamanya. 


Cerita yang sungguh mengharu biru. Tentang cinta dua manusia, tapi hubungan itu disajikan dengan sopan dan tidak vulgar. Inilah salah satu alasan saya menyukai karya-karya Orizuka. Rasa sayang antara dua anak manusia, tidak harus diceritakan dengan adegan yang tak pantas. Di situlah keistimewaan karya-karya penulis "Years After" ini. 

No comments: