Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah tulisan di sebuah buku yang saya lupa judulnya. Tulisan itu kira-kira berbunyi, bahwa seorang guru akan dikatakan berhasil apabila ia di sekolah itu tidak hanya mengajar, tetapi juga belajar. Nah, lho. Hal ini relevan sekali dengan semboyan favorit saya dari Pak Fadhil Gufron. Seorang guru adalah seorang pembelajar. Guru hebat adalah guru pembelajar.
Memang, benar sekali. Alhamdulillah, saya pun merasakan demikian saat mengajar. Apalagi mengajar di AHIS (Al Hidayah Islamic School). Di sini, saya tidak hanya mengajar, tapi juga belajar. Dan, rasanya saya lebih banyak belajar daripada mengajar. Jadi merasa bersalah. Saya kan, digaji untuk mengajar ya, bukan belajar. Apakah AHIS tidak rugi, tuh?
Sekilas, kelihatannya, sekolah merugi, ya. Tapi, ternyata tidak. Guru yang semangat belajar, radiasinya akan menular kepada siswa. Bila gurunya semangat dalam mengajar sekaligus belajar, insyaaAllah, siswanya pun semangat dalam belajar.
Selain itu, dengan memiliki guru-guru yang semangat belajar, maka sekolah akan selalu mempunyai SDM yang up-to-date, tidak ketinggalan zaman. Mereka selalu mengikuti dan menerapkan ilmu-ilmu baru, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap anak didik.
Demikian pula yang dilakukan AHIS. Kami, para guru didorong untuk selalu meng-upgrade diri dengan mengikuti pelatihan, baik online maupun offline. Selain itu, sekolah pun, kadang-kadang mengadakan in-house training. Seperti yang baru saja saya ikuti. Selama dua hari ini, Sabtu dan Ahad (13 dan 14 Januari), kami mengikuti Sertifikasi Guru Metode Ummi. Sehari lagi akan dilaksanakan Sabtu depan tanggal 20 Januari 2024.
Menurut teman-teman dari luar AHIS, biaya mengikuti sertifikasi ini tidak murah. Dan, mereka yang ingin mengikuti pelatihan ini, harus datang ke kantor Ummi di GCC, Cikarang. Jarak yang tidak dekat, dari sekolah kami. Sedangkan, kami di sini, sudah dibiayai sekolah, tutornya pun datang ke sekolah. Kami tidak perlu jauh-jauh datang ke kantornya. Alhamdulillah bini'matihi tatimushsholihat. Nikmat mana lagi, yang engkau dustakan?
Dengan adanya pelatihan ini, sekolah berharap, mutu guru-guru dalam bidang Al-Qur'an, terutama membaca dan mengajarkannya, akan semakin bagus. Yang tadinya tidak tahu -seperti saya-, jadi tahu. Yang sudah tahu, semakin mengerti dan hafal.
Dan, belajar Al-Qur'an, adalah sebaik-baik aktivitas. Orang yang mempelajarinya, adalah sebaik-baik manusia. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita untuk selalu belajar dan mengajarkan Al-Qur'an dan memasukkan kita sebagai ahlul Qur'an. Aamiin yaa mujibassaailin 🤲🏻
No comments:
Post a Comment